Cerita Kuncie: Sering Gagal dalam Percintaan? Simak 5 Tips Cinta dari Love Coach, Maeya Zee!

July 13, 2023
Category: General
[sgmb id=2]

“Aku percaya, setiap perempuan memiliki kekuatan untuk menemukan diri sendiri dari perjalanan mencari cinta.” – Maeya Zee

Berbicara tentang pengalaman hidup perempuan, seringkali kita menemukan lika-liku cerita yang penuh warna. Dalam dunia yang serba kompleks ini, terkadang banyak perempuan yang terfokus pada mencari jodoh, padahal menjadi perempuan single memiliki potensi dan kesenangan tersendiri.

Melalui pengalaman Maeya Zee yang sering gagal dalam percintaan, ia siap membuka sesi konsultasi cinta dan berbagi tips self love dengan kamu. Yuk, temukan tips-tips cinta yang impactful dalam artikel Cerita Kuncie episode 9 ini!

Mengapa Maeya Zee akhirnya menulis karya dari kisah gagal dalam percintaan? 

Sesuai judulnya,31 Guys, 31 Lessons buku aku ini berisi relationship tips yang terinspirasi dari kisahku bertemu 31 laki-laki, yang memberikan 31 pembelajaran di hidupku, saat umurku yang menginjak 31 tahun.

Ibaratnya, setiap tipe cowok sudah pernah aku dekat, aku temui. Tapi, dari sebanyak itu aku belum bertemu dengan soulmate juga. Dari pahitnya kumpulan kisah aku gagal dalam percintaan, cerita yang aku tuangkan nggak hanya cuma cinta. Tapi, banyak juga cerita lucu yang bisa diambil sebagai pelajaran hidup. 

Mengapa pada akhirnya Maeya Zee tertarik juga jadi Love Coach?

Pada tahun 2015, aku merasa sangat powerful setelah menulis buku tentang transformasi diri dan relationship tips. Bahkan, aku merasa impactful juga karena banyak banget pembaca perempuan yang chat aku untuk curhat dan konsultasi cinta.

Tapi sayangnya, di tahun 2018 aku sempat gagal lagi dalam percintaan. Sebagai seorang penulis, aku punya idealisme sendiri dong. Kok bisanya cuma nulis aja, tapi tips yang aku tulis gagal untuk dipraktikkan? 

Aku merasa sudah punya skills untuk mencintai diri sendiri, tapi yang aku butuhkan itu spesifik soal percintaan yang sampai membuatku insecure soal karier. Akhirnya, aku single untuk waktu yang sangat lama. Aku pun mencari coach berpengalaman soal percintaan untuk berguru.

Kebetulan, di Indonesia itu masih sangat jarang love coach ini. Kalau ada pun, banyaknya laki-laki, padahal aku ingin sudut pandang perempuan. Aku pun jadi klien seorang love coach dari Amerika, di mana aku ingin belajar juga. Siapa tahu, aku bisa membantu banyak perempuan di Indonesia dalam konsultasi cinta sebagai professional love coach

Apakah isi buku Maeya Zee hanya tips-tips cinta untuk perempuan saja?

Intinya, buku ini membahas percintaan pribadi aku, serta teman-teman perempuan dan ada juga teman laki-laki aku. Jadi, isinya ada tips-tips cinta yang aku praktikan. Tapi yang paling utama, buku ini berisi perjalananku untuk menyadari, bahwa laki-laki dan percintaan itu harusnya bukan tujuan utama untuk kita perempuan. 

Dari kumpulan kisah pahit percintaan ini, aku melihat bahwa nggak hanya aku, seorang perempuan yang nggak sadar bahwa hidup kita itu seharusnya nggak melulu tentang mencari cinta. 

Buku ini justru bukan tentang strategi mencari pacar, tetapi mengajak untuk belajar self-love. Terlepas sudah punya pacar, baru putus atau cerai, apa pun statusnya, buku ini mengajak untuk belajar menyayangi diri sendiri.

Bagaimana membuka jalan untuk lebih mengenali love languages untuk diri sendiri?

Sebagai love coach, aku belajar bahwa setiap orang itu butuh 5 love languages. Ada momennya butuh dapat act of service, words of affirmation, quality time, physical touch, dan ada juga saatnya receiving gift.

Untuk aku sendiri, situasi terisolasi saat pandemi lah yang menjadi trigger. Terkadang, memang kita perempuan butuh berdialog dengan diri sendiri dulu. Agar secara sadar bisa berdiskusi, apa yang kita inginkan, sih? Apa yang kita cari dari sebuah hubungan?

Misalnya, aku pernah pengen banget dibeliin cincin sama laki-laki. Tapi, aku tanya lagi, kenapa harus dibeliin? Padahal aku kan bisa beli sendiri. Jadi, aku pikir perempuan harus ngobrol dulu dengan diri sendiri, alasan di balik itu apa. Apakah sekadar ingin terlihat punya pasangan?

Dari pertanyaan-pertanyaan sederhana itu, nantinya kita bisa tahu yang mana yang sebenarnya kita butuhkan dari pasangan, serta yang mana kebutuhan yang sebenarnya bisa kok kita penuhi sendiri tanpa harus menunggu diberi oleh orang lain. Pada akhirnya, dengan memenuhi kebutuhan diri sendiri pun, kita bisa merasakan rasa fulfillment yang sama. 

Pandangan Maeya Zee tentang toxic relationship?

Diskusi soal permasalahan ini kan semakin menjadi tren. Dalam buku aku, ada sebuah cerita yang membahas toxic relationship ini. Aku menyadari, ketika aku terjebak dalam toxic relationship, aku juga ternyata ikut berkontribusi.

Sederhananya, kalau aku bisa dapat partner yang toxic, artinya aku juga ada potensi untuk menjadi pasangan yang toxic. Karena kalau akunya sudah selesai dengan masalah dalam diri sendiri, sudah sehat hubungannya dengan diri sendiri, aku pasti nggak akan pernah menarik dan tertarik dengan laki-laki yang toxic. 

Tips self love untuk perempuan yang terjebak dalam toxic relationship?

Aku ingin mengajak diri aku dan teman-teman untuk lebih sering menggunakan kalimat aktif, misalnya “Aku juga ikut berkontribusi dengan situasi toxic relationship ini.” Karena sebenarnya, kita perempuan itu bisa banget berperan aktif untuk melatih diri biar nggak masuk jebakan hubungan beracun.

Misalnya, dalam tahap PDKT atau dating, banyak perempuan seringkali mengambil posisi pasif. Misalnya, menunggu untuk di-chat duluan, khawatir berlebihan kenapa tidak diajak nge-date lagi, ujung-ujungnya menyalahkan diri sendiri atau malah playing victim.

“Kenapa ya aku di-ghosting? Kenapa ya aku nggak nanyain kabar lagi ya? Apa sih yang salah dari diriku?” 

Menurutku, mindset seperti itu muncul karena perempuan tumbuh dan terbiasa dengan cerita-cerita seperti Cinderella. Seolah perempuan hanya bisa menunggu, dijemput, ditolong oleh sosok hero. Karena itu, kita perempuan harus putar haluan. Analoginya kayak kita take a step menjadi CEO di perusahaan. Ketika ada kandidat pelamar kerja tiba-tiba lama menghilang, artinya dia nggak tertarik dengan posisi yang dilamar. 

Nah, ini berlaku juga dengan kandidat pasangan atau gebetan. Kalau semisal, dia tiba-tiba hilang, nggak konsisten dalam menunjukkan usahanya mendapatkan hati kita, artinya kita yang harus buat keputusan. Ternyata, orang ini sama sekali nggak punya kualifikasi untuk ke jenjang hubungan selanjutnya.

Dengan ini, kita bisa belajar untuk lebih menghormati dan mencintai diri kita dengan menghindari kandidat-kandidat yang berisiko membuat kita terjebak dalam toxic relationship.

Banyak orang inginnya instan saat mencari pasangan yang tepat. Sedikit-sedikit curhat dan nanya ke aku apakah orang ini akan jadi the one

Sudah menerbitkan karya, kenapa masih upskill di Kelas Kaizen Writing?

Buku pertamaku itu dulu sempat ditolak penerbit berkali-kali. Akhirnya, aku sempat riset ke 30 orang yang jadi pembaca dulu yang ternyata, mereka merasa buku ini impactful. Tapi setelah itu, buku aku masih juga ditolak juga meski pada akhirnya terbit juga via Gramedia. 

Setelah bisa didistribusikan via Gramedia, ada seorang kenalan yang mengundang aku ke acara radio nasional. Dari situ, mulai banyak pembaca perempuan yang reach out ke aku untuk berterima kasih. Aku merasa sangat bersyukur karena bisa membuat impact bagi banyak pembaca perempuan untuk bisa bangkit setelah putus cinta. 

Menulis kompleksitas perasaan itu a life and love changing experience. Karena ingin buku kedua aku lebih impactful lagi, aku ikut Kelas Kaizen Writing untuk berguru langsung dengan Teh Dee Lestari.

Selain memang Dee Lestari itu adalah penulis yang sangat inspiring di Indones

Aku ingin bisa mengajak lebih banyak perempuan untuk berani #MemulaiPerubahan yaitu, be your own life & love changers!

Saatnya membuat karya tulis yang impactful bersama Kelas Kaizen Writing!

Kisah Maeya Zee mengajarkan kita bahwa setiap perempuan memiliki cerita berharga yang layak untuk dibagikan, dan bahwa penolakan bukan akhir dari segalanya.

Karya tulis tidak hanya menceritakan pengalaman pribadi penulisnya, tetapi juga mengajak setiap pembaca untuk merenung dan terkoneksi dengan pembelajaran yang disampaikan melalui tulisan di dalamnya. 

Pada akhirnya, karya tulis yang selesai akan menemukan jalan untuk mengajak pembacanya termotivasi agar dapat bertransformasi menjadi versi terbaik dari diri mereka sendiri.

Tertarik untuk mempraktikkan relationship tips dari Maeya Zee dan menjadikan menulis sebagai cara untuk memberi dampak nyata pada pembaca? Yuk, ikutan Kelas Kaizen Writing bersama Dee Lestari dan jadilah inspirasi untuk pembaca di luar sana!

Artikel Terkait

Komentar