Sebelum memulai membangun portofolio investasi, Anda perlu mengenali perbedaan antara investasi jangka panjang dan pendek. Selain agar bisa memilih jenis investasi yang tepat, Anda pun bisa merencanakan portofolio investasi Anda dengan lebih strategis.
Tujuannya tentu agar Anda bisa mendapatkan keuntungan yang optimal di waktu yang pas, sesuai dengan target keuangan ideal Anda!
Ada 6 perbedaan besar antara investasi jangka panjang dan investasi jangka pendek, yaitu berdasarkan definisi, cara kerja, keuntungan, risiko, tujuan, dan jenisnya. Simak penjelasannya di bawah ini!
Perbedaan Definisi Investasi Jangka Panjang dan Jangka Pendek
1. Investasi Jangka Panjang
Investasi jangka panjang adalah pengelolaan aset-aset yang Anda miliki selama lebih dari 1 tahun. Kebanyakan investor berinvestasi jangka panjang ketika sudah memiliki strategi atau rencana khusus, seperti untuk tabungan pensiun, atau tabungan untuk membangun bisnis. Karenanya, kadang durasi investasi ini mencapai puluhan tahun lamanya.
2. Investasi Jangka Pendek
Investasi jangka pendek adalah pengumpulan aset-aset yang Anda miliki selama kurang dari 1 tahun. Investasi jangka pendek biasanya didasari target keuangan yang ingin dicapai dalam waktu dekat, misalnya tabungan untuk membeli gadget baru, atau tabungan dana darurat,
Karenanya, biasanya investasi jangka pendek hanya berdurasi beberapa bulan. Kadang, aset tersebut sudah dijualbelikan dalam waktu beberapa minggu atau hari saja.
Perbedaan Likuiditas Investasi Jangka Panjang dan Jangka Pendek
Dalam investasi, likuiditas adalah salah satu sifat yang penting untuk diperhatikan. Likuiditas menandakan seberapa mudah instrumen investasi tersebut dapat dijualbelikan atau diuangkan kembali.
1. Investasi Jangka Panjang
Umumnya, instrumen investasi jangka panjang memiliki likuiditas rendah karena instrumen tersebut perlu dipegang/disimpan dalam jangka waktu yang lama untuk menghasilkan keuntungan.
Dalam beberapa kasus pun, instrumen investasi jangka panjang tidak mudah dijual. Contohnya, Surat Utang Negara memiliki periode jangka waktu yang panjang sebelum bisa dicairkan.
2. Investasi Jangka Pendek
Biasanya, investasi jangka pendek memiliki likuiditas yang lebih tinggi dibanding investasi jangka panjang. Investasi jangka pendek juga cenderung lebih mudah dijual beli atau ditukar dibandingkan investasi jangka panjang. Contohnya, reksadana pasar uang atau deposito yang return-nya bisa didapatkan dalam waktu kurang dari 1 tahun.
Perbedaan Keuntungan Investasi Jangka Panjang dan Jangka Pendek
1. Investasi Jangka Panjang
Karena modal yang lebih besar dan durasi investasi yang lebih panjang, biasanya investasi jangka panjang dapat membawa keuntungan yang lebih besar. Kuncinya dalam memilih aset yang tepat agar valuasinya terus meningkat seiring waktu berjalan.
2. Investasi Jangka Pendek
Investasi jangka pendek biasanya tidak membawa keuntungan sebesar investasi jangka panjang, sesuai dengan durasi dan modal yang dikeluarkan. Namun, tidak menutup kemungkinan bagi Anda untuk mendapatkan keuntungan yang besar jika Anda berinvestasi dengan cerdas.
Perbedaan Risiko Investasi Jangka Panjang dan Jangka Pendek
1. Investasi Jangka Panjang
Namun, perlu diingat pula bahwa meski lebih minim risiko, aset investasi jangka panjang yang Anda beli juga perlu dipilih dengan tepat dan dirawat/dipantau valuasinya secara berkala. Hal ini karena tidak ada yang bisa 100% menjamin kestabilan peningkatan harga aset tersebut.
2. Investasi Jangka Pendek
Namun, sama kasusnya dengan investasi jangka panjang, aset yang Anda pilih untuk investasi jangka pendek juga harus tepat. Anda harus memilih aset yang prospek return-nya sesuai dengan harapan Anda. Anda juga perlu secara berkala memantau valuasi aset yang Anda investasikan agar tidak terjebak menjual aset dengan kerugian.
Salah satu caranya adalah dengan melakukan analisis mendalam sebelum memilih aset investasi. Misalnya, Anda akan investasi dengan skema P2P. Pastikan mengecek kelayakan kredit peminjam, nominal dan tenor pinjaman, suku bunga, hingga tingkat keamanan dan legalitas platform P2P yang Anda pilih.
Perbedaan Tujuan Investasi Jangka Panjang dan Jangka Pendek
1. Investasi Jangka Panjang
Biasanya, investasi jangka panjang dilakukan untuk mempersiapkan masa depan atau kebutuhan yang tidak mendesak/terikat waktu. Misal, dana pendidikan anak atau dana pensiun.
2. Investasi Jangka Pendek
Biasanya, investasi jangka pendek dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dalam jangka pendek atau kebutuhan yang mendesak. Misal, kebutuhan rumah tangga sehari-hari, tabungan membeli kendaraan baru, dan sebagainya.
Perbedaan Jenis Investasi Jangka Panjang dan Jangka Pendek
1. Investasi Jangka Panjang
Ada beberapa instrumen investasi yang bisa dijadikan pilihan untuk investasi jangka panjang, contohnya:
- Saham blue chip
Saham blue chip adalah saham dari suatu perusahaan yang sudah memiliki reputasi nasional sebagai perusahaan yang menguntungkan di berbagai kondisi, termasuk krisis ekonomi.
Perusahaan dengan saham bluechip umumnya sudah dikenal luas oleh publik, sudah mapan, dan sudah angka revenue-nya terus naik. Perusahaan tersebut juga harus menjadi anggota dari organisasi-organisasi saham tertentu agar resmi dilabeli perusahaan dengan saham blue chip.
- Reksadana Saham
Meski sama-sama saham, reksadana saham berbeda dengan saham langsung seperti saham blue chip. Di reksadana saham, dana Anda akan dikelola oleh manajer investasi untuk membeli, menjual, dan menjaga aset saham Anda. Reksadana saham tergolong aset risiko rendah dengan keuntungan yang menarik, asal Anda memilih reksadana dengan Manajer Investasi yang bagus dan berpengalaman.
- Properti
Karena peningkatan harga yang perlahan namun pasti, investasi dalam bentuk properti adalah salah satu instrumen investasi yang paling populer.
- Obligasi Negara/Surat Utang Negara
Obligasi atau surat utang yang dikeluarkan oleh negara memiliki tempo yang beragam, dari 1 tahun hingga 10 tahun. Obligasi Negara hampir tidak pernah mengalami fluktuasi harga maupun penurunan valuasi.
Obligasi jenis ini juga relatif lebih aman karena pembayarannya dijamin oleh negara, sehingga minim risiko gagal bayar. Namun, Obligasi Negara atau Surat Utang Negara tidak bisa dibeli semudah itu, karena biasanya negara hanya menjual secara terbatas dalam periode penawaran yang singkat.
2. Investasi Jangka Pendek
Ada beberapa jenis investasi yang tergolong ke dalam investasi jangka panjang, contohnya:
- Reksadana pasar uang
Jenis investasi yang dibuat untuk investasi jangka pendek. Dana yang dikelola akan dialihkan ke deposito dan surat berharga dengan jatuh tempo di bawah satu tahun.
- Peer-to-Peer Lending
Instrumen investasi yang bisa dipilih untuk keuntungan dalam waktu singkat karena tenor pinjaman 3 bulan sampai 1 tahun. Sudah banyak perusahaan fintech yang menyediakan layanan ini sebagai opsi investasi jangka pendek dengan imbalan bunga yang menggiurkan.
- Deposito
Deposito adalah salah satu bentuk investasi yang juga populer. Bank yang membuka layanan deposito biasanya memberi beberapa opsi durasi, seperti 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, dan 1 tahun, sehingga Anda bisa memilih yang sesuai kebutuhan. Masing-masing durasi waktu memiliki persentase bunga yang berbeda pula.
Pilih Investasi yang Tepat agar Anda Sukses Meraih Keuntungan!
Kombinasi antara investasi jangka panjang dan investasi jangka pendek bisa menjadi salah satu strategi diversifikasi dalam berinvestasi. Dengan kombinasi keduanya, Anda memiliki opsi dan kesempatan untuk menuai keuntungan sesuai kebutuhan jangka pendek, atau kebutuhan hari tua Anda!
Yuk berinvestasi yang cerdas dengan diversifikasi portofolio Anda!
Referensi:
https://www.thestreet.com/investing/short-term-investing-vs-long-term-investing
https://www.qoala.app/id/blog/manajemen-aset/perbedaan-investasi-jangka-pendek-dan-jangka-panjang-keuntungan-risiko-dan-cara-memilih/
https://pintek.id/blog/jenis-investasi-2/
https://www.idntimes.com/business/finance/trio-hamdani/perbedaan-investasi-jangka-panjang-dan-pendek-dari-modal-hingga-risiko?page=all
https://bions.id/edukasi/fixedincome/jenis-obligasi-berdasarkan-jatuh-tempo-dan-jaminan
Komentar