4 Aspek Dasar yang Mempengaruhi Pemilihan Karier Generasi Milenial

March 15, 2023
[sgmb id=2]

Pandemi mengubah segalanya, bahkan menyebabkan guncangan ekonomi dan PHK massal. Karena itu, hal paling bijak yang diambil oleh pekerja masa kini yang merupakan generasi milenial dan gen z adalah untuk tetap kompetitif di pasar kerja dan terus melalukan pengembangan karier. Sesuai dengan temuan dari Forbes, pengembangan keterampilan menjadi prioritas utama bagi 83% responden dari dua generasi tersebut.

Para responden merasa upgrade keterampilan penting agar bisa bertahan di tengah kondisi krisis, meningkatkan pengembangan karier, serta menjaga keamanan finansial.

Tapi, hal apa sih yang mempengaruhi pemilihan karier terutama bagi para Milenial? Yuk, cari tahu jawabannya di artikel ini!

4 Aspek Dasar Pemilihan Karier Bagi Milenial

Bagi kebanyakan orang, bekerja di perusahaan multinasional dengan bayaran yang cukup besar merupakan karier impian yang menghadirkan jaminan untuk pengembangan karier. Namun pada kenyataannya, tidak semua milenial berpikiran seperti itu.

Pada pembahasan kali ini, kita akan mendalami hasil riset oleh IDN Research Institute dari laporan yang berjudul “Indonesia Millenial Report 2022” tentang beberapa aspek yang menjadi dasar pentimbangan bagi para milenial dalam memilih pekerjaan untuk pengembangan karier.

pengembangan karier millenial
Indonesia Millenial Report 2022

Dari data di atas, terlihat bahwa tidak semua milenial setuju bahwa bekerja di perusahaan multinasional lebih menjamin pengembangan karier. Memang mayoritas responden, yaitu sebanyak 52%, setuju bahwa perusahaan multinasional memberikan stabilitas karier yang lebih terjamin. Namun, 35% responden memilih untuk menunjukkan sikap netral. Sementara itu, sisanya yaitu 13% responden beranggapan pengembangan karier akan lebih terjamin bila bekerja diperusahaan domestik.

Setelah ditelusuri, ternyata kecenderungan ini dilatarbelakangi oleh beberapa faktor yang dirasakan oleh generasi milenial dalam memilih pekerjaan. Ini dia 4 faktornya:

1. Gaji

Tentunya ini jadi faktor dengan pengaruh yang cukup kuat. Gaji atau salary sering kali menjadi pertimbangan penting dalam pemilihan karier karena merupakan salah satu faktor utama dalam memenuhi kebutuhan hidup. Hal ini terbukti dari hasil riset di mana 86% responden setuju bahwa gaji adalah aspek yang penting dalam memilih pekerjaan.

Selain untuk memenuhi kebutuhan hidup, gaji yang memadai juga memungkinkan seseorang untuk membangun keuangan yang lebih stabil. Hal ini diusahakan melalui kegiatan menabung, investasi, atau dengan menyiapkan dana darurat dan dana pensiun.

Di sisi lainnya, gaji juga dapat memberikan rasa pengakkuan dan kebangaan terhadap diri sendiri. Lebih lanjut lagi, tingkat gaji bahkan mempengaruhi rasa percaya diri dan motivasi kerja. Ini juga sering dikaitkan dengan penghargaan dan apresiasi terhadap kemampuan yang dimiliki. Jadi, jangan heran bila gaji jadi pertimbangan yang cukup besar dalam memilih karier.

2. Jam kerja

Faktor selanjutnya adalah jam kerja. Aspek ini jadi pertimbangan penting dalam pemilihan karier oleh 61% responden. Mereka merasa jika waktu yang dihabiskan untuk bekerja dapat mempengaruhi keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi seseorang. 

Durasi jam kerja juga berpengaruh pada kesehatan fisik dan mental. Sebab, jam kerja yang panjang atau tidak teratur dapat menyebabkan kelelahan, stres, anxiety, yang akan sangat berpengaruh pada kesehatan fisik dan mental. Jam kerja yang teratur juga memungkinkan pekerjanya untuk memiliki jadwal yang lebih tertata, sehingga bisa mengoptimalkan  kesempatan untuk mengembangkan karier yang lebih luas.

3. Minat

Bekerja dengan motivasi yang kuat akan sangat membantu dalam menyelesaikan pekerjaan. Passion atau minat sangat berkaitan dengan motivasi kerja, produktivitas, dan semangat dalam bekerja. Karena itu, sebanyak 58% responden setuju bahwa minat atau passion menjadi aspek yang penting dalam memilih pekerjaan.

Bayangkan bila kamu bekerja pada bidang yang tidak disukai, pastinya kamu tidak akan menikmati setiap proses pekerjaanmu. Bahkan, kurangnya minat bisa membuat kamu bekerja asal-asalan, tanpa dedikasi, dan malah meningkatkan level anxiety dan stress. Maka dari itu, penting untuk menelusuri minat sebelum kamu terjun dan mendalami suatu bidang pekerjaan.

Cara termudah untuk menemukan passion adalah dengan mendalami hal-hal yang kamu suka. Misalnya, kamu suka membaca dan menulis. Kamu bisa mendalami bidang tersebut dan mencari pekerjaan yang relevan seperti content writer, copywriter, atau penulis novel.

4. Jenjang karier

Sebanyak 56% responden milenial setuju bahwa jenjang karier adalah faktor penting lainnya yang mempengaruhi pemilihan pekerjaan. Jenjang karier yang jelas dan terstruktur dapat memberikan arah dan tujuan yang jelas pula dalam meraih karier yang ideal. Adanya jenjang karier dapat membantu karyawan lebih termotivasi sehingga dorongan untuk pengembangan karier juga  turut meningkat.

Dengan memilih bidang pekerjaan yang menawarkan jenjang karier yang jelas dan terstruktur, seseorang dapat mencapai kesuksesan dan pengakuan yang lebih besar dalam perjalanan karier mereka. Inilah yang membuat jenjang karier menjadi aspek yang berpengaruh dalam penentuan pekerjaan bagi para responden milenial.

faktor mengembangkan karier
Faktor yang mempengaruhi milenial dalam memilih pekerjaan

Itulah beberapa faktor yang mempengaruhi milenial dalam memilih pekerjaan berdasarkan laporan dari IDN Research Institute. Secara tidak langsung, aspek-aspek yang dipertimbangan sangat berkaitan erat dengan benefit yang diterima oleh para milenial dalam menjalankan suatu pekerjaan.

Baca Juga: 8 Cara Ampuh Terbebas dari Sandwich Generation

Cara Mengembangkan Karier

Dari laporan yang sama, Generasi milenial mempertimbangkan untuk mempelajari beberapa skill berikut untuk pengembangan karier. Lima skill teratas adalah leadership, public speaking, management skill, language skill dan digital skill.

skill millenial
Skill yang perlu dikembangkan untuk meraih karier impian

Setelah mengetahui skill apa saja yang perlu dikembangkan untuk meraih karier impian, pertanyaan selanjutnya adalah:bagaimana cara mengembangkan skill tersebut? Simak pada bagian selanjutnya, ya!

Baca Juga: 11 Pekerjaan WFH Terbaik Tahun 2023 

1. Meningkatkan skill dengan Edukasi Formal

skill pengembangan diri

Cara konvensional yang kebanyakan responden Milenial pilih adalah dengan mengikuti pendidikan formal. Sebanyak 50% responden Milenial sangat menyetujui bahwa pendidikan adalah salah satu faktor kesuksesan. Sayangnya, pendidikan formal hingga jenjang sarjana dan magister merupakan akses yang sulit bagi sebagian orang. Tidak semua orang punya kesempatan untuk mengecap pendidikan tinggi. Mengakhiri pendidikan hingga jenjang SMA akhirnya menjadi pilihan sebagian orang.  Hal ini tergambar pada data di grafis berikut ini:

pengembangan diri

Data menunjukkan bahwa mayoritas generasi muda di Indonesia, yaitu 38,77% hanya berhasil menyelesaikan pendidikan sampai tingkat SMA. Mayoritas kedua diisi oleh 35.41% generasi muda yang berhasil menamatkan bangku SMP. Sisanya, 11.97% hanya tamatan SD dan 2.77% tidak lulus SD sama sekali. Bahkan, masih ada yang tidak pernah bersekolah yaitu sebanyak 0.71%. 

Artinya, dari data ini kita tahu bahwa hanya persentase kecil yaitu 10.36% yang berhasil menyelesaikan pendidikan tinggi.

2. Meningkatkan Skill lewat Kursus Online

Kini kursus online mulai dijadikan alternatif lain untuk pengembangan karier. Hal ini tergambar dari hasil riset yang menunjukkan sebanyak 16% responden Milenial setidaknya pernah mengikuti kursus online untuk pengembangan kariernya. Terlebih, kursus online masa kini menawarkan banyak pilihan program yang relevan dengan pengembangan karier yang dibutuhkan. Program ini bisa diakses lewat platform pembelajaran (EdTech) selama ada koneksi internet.

Misalnya, platform EdTech Kuncie yang menghadirkan program untuk meningkatkan skill untuk berbagai profesi masa kini, seperti di bidang tech. Terdapat program mengasah skill untuk profesi Data Analyst, QA Engineer, hingga Product Manager.

Selain itu, Kuncie juga menghadirkan program pembelajaran profesional sekelas magister, yaitu Kuncie Mini MBA (Magister of Business Administration). Program ini adalah kolaborasi dengan universitas ternama yaitu SBM ITB dan UGM. Tentunya, semua pembelajaran di Kuncie didampingi oleh mentor berpengalaman, sehingga bisa dipastikan pesertanya dapat memahami skill yang dipelajari secara mendalam. 

Tertarik untuk mengikuti program Kuncie untuk pengembangan karier kamu? Gampang, tinggal pilih dan daftar saja program yang paling cocok untuk kamu!

References:

IDN Research Institute : https://drive.google.com/file/d/1ZfYKqMpRqehspzBd41swetdeT19-KqpK/view?usp=share_link

Artikel Terkait

Komentar