Generasi Z, atau yang dikenal juga dengan generasi milenial kedua adalah kelompok masyarakat yang lahir antara tahun 1997 dan 2012. Generasi ini tumbuh besar di tengah kemajuan teknologi dan informasi yang pesat. Hal ini membentuk keunikan dan karakteristik tersendiri terlebih dalam cara mereka menerima dan mengonsumsi informasi. Pola-pola yang berbeda ini, akhirnya turut mempengaruhi bagaimana paparan hingga bagaimana bentuk kecenderungan partisipasi Gen Z dalam berpolitik.
Berbicara mengenai paparan politik, tentunya Generasi Z yang menerima paparan berbeda membentuk persepsi dan bentuk partisipasi politik yang berbeda pula. Menurut hasil survei yang dilakukan oleh IDN Research Institute, 49% Gen Z memiliki harapan yang baik terhadap kondisi politik Indonesia.
Angka ini menunjukkan optimisme dan persepsi yang cukup baik. Optimisme ini harus dijaga dan ditingkatkan agar partisipasi Gen Z dalam berpolitik tetap terjaga. Salah satu caranya adalah dengan menghadirkan pemimpin-pemimpin yang kredibel untuk menahkodai arah politik di Indonesia.
Lebih lanjut, Gen Z dikatakan lebih mementingkan isu-isu yang relevan bagi mereka seperti isu lingkungan, hak asasi manusia, dan kesetaraan gender. Terpaan teknologi dan internet yang mempengaruhi bentuk partisipasi Gen Z ini mengakibatkan generasi ini lebih selektif dalam memilih pemimpin.
Karakteristik pemimpin yang dicari oleh Gen Z
Seperti apa sih karakter pemimpin yang dicari oleh Gen Z? Faktor dan nilai apa saja yang harus dimiliki oleh calon pemimpin yang sesuai dengan ekspektasi kalangan Gen Z? Laporan dari IDN Research Institute menguak beberapa aspek dan nilai yang menjadi pertimbangan Gen Z dalam memilih pemimpin.
1. Visi dan misi
Bukan hanya Gen Z, tentunya masyarakat mengharapkan pemimpin dengan visi dan misi yang jelas serta terukur. Masyarakat mengharapkan pemimpin yang mampu memberikan solusi konkret dan inovatif terhadap berbagai permasalahan yang melanda.
Selain itu, pemimpin yang mampu menyusun dan mengomunikasikan visi dan misi dengan jelas cenderung lebih mudah mendapatkan partisipasi Gen Z dalam konteks politik.
2. Integritas
Gen Z dinilai sangat menghargai integritas dan konsistensi dalam sikap serta tindakan seorang pemimpin. Mereka cenderung memilih pemimpin yang memiliki rekam jejak yang bersih serta terbuka dengan nilai-nilai yang dipegang teguh.
Sebaliknya, pemimpin yang terlibat dalam kasus korupsi dan masalah di ranah hukum cenderung lebih sulit mendapatkan dukungan dari Gen Z.
3. Pengalaman Berpolitik
Ini menjadi faktor penting dalam partisipasi Gen Z terkait pemilihan pemimpin. Mereka menginginkan pemimpin yang memiliki pengalaman dan kompetensi yang cukup di bidang politik. Harapannya, pengalaman dan kemampuan yang dimiliki mampu menciptakan iklim politik dan pola kepemimpinan yang lebih baik.
4. Latar Belakang
Generasi Z juga memperhatikan latar belakang seorang pemimpin. Aspek dalam latar belakang yang diperhatikan diantaranya pendidikan, pengalaman kerja, hingga asal-usul keluarga.
Pada kenyataannya, partisipasi Gen Z cenderung lebih tinggi pada calon pemimpin yang memiliki latar belakang yang beragam sehingga mampu merepresentasikan berbagai jenis lapisan masyarakat.
5. Agama
Ternyata, agama juga menjadi faktor yang mempengaruhi bentuk partisipas Gen Z dalam memilih pemimpin. Karakteristik Gen Z yang cenderung lebih inklusif dan toleran turut menpengaruhi kriteria pemimpin idaman mereka.
Gen Z menginginkan pemimpin yang dapat membaur serta menjunjung tinggi nilai toleransi dalam berkeyakinan. Pemimpin yang tidak mampu menghormati keberagaman masyarakat, cenderung akan sulit mendapatkan dukungan.
Baca Juga: Mengapa Kejujuran Sangat Penting Bagi Seorang Pemimpin?
Tokoh politik terpopuler di kalangan Gen Z
Bersadarkana data di atas, tokoh politik yang paling terkenal di kalangan Gen Z adalah Joko Widodo. Selain menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia, gaya kepemimpinannya yang santun, sederhana, dan tegas membuat namanya diterima baik oleh kalangan Gen Z. Pengalaman di bidang politiknya juga sudah tidak diragukan lagi. Beliau pernah menjabat sebagai Walikota Solo, Gubernur Jakarta hingga kini menjadi Presiden Indonesia.
Nama Prabowo Subianto mencuat sebagai tokoh politik terpopuler di kalangan Gen Z Indonesia. Prabowo memiliki rekam jejak dalam memperjuangkan hak rakyat, terutama terkait isu keamanan dan pertahanan negara. Pengalamannya di dunia politik juga cukup panjang. Ia pernah menjabat sebagai Menteri Pertahanan dan Keamanan pada masa pemerintahan SBY. Selain itu, ia juga pernah menjadi calon presiden pada dua masa pemilihan terakhir di Indonesia. Pengalaman politik serta rekam jejaknya yang luas, membentuk persepsi bahwa Prabowo memiliki kemampuan untuk memimpin masyarakat.
Sementara itu, sosok Ganjar Pranowo yang berasal dari keluarga kelas menengah dan latar belakang pendidikannya turut menarik perhatian dan partisipasi Gen Z. Sosok Ganjar juga dinilai inovatif, terbuka atas kritik dan saran dari masyarakat, dan juga dinilai mampu mengatasi masalah sosial di daerahnya.
Berbeda dengan sosok Sandiaga Uno, ia populer di kancah politik karena dianggap sebagai pengusaha sukses dan berpengalaman di bidang bisnis. Ia juga dinilai memiliki visi dan gagasan yang inovatif dalam pemerintahan. Untuk persentase kepopuleran tokoh politik di kalangan Gen Z Indonesia, bisa kamu simak detailnya di infografis berikut, ya!
Bagaimana tokoh-tokoh tersebut mendapatkan kepopuleran yang tinggi?
Kepopuleran Jokowi, Prabowo, Ganjar, Anies, dan Sandiaga Uno dalam dunia politik tidak lepas dari strategi political marketing yang mereka terapkan. Seperti Jokowi yang menggunakan pendekatan political marketing yang sangat terukur dan efektif. Ia mampu membangun citra sebagai pemimpin yang sederhana, pro-rakyat, dan tegas melalui berbagai program pembangunan yang diimplementasikannya.
Sementara Anies Baswedan, menerapkan strategi personal branding untuk membangun citra sebagai sosok yang pandai berbicara dan memiliki kebijakan yang menjadi solusi berbagai permasalah di masyarakat. Ia juga memanfaatkan media sosial sebagai platform menyuarakan isu-isu nasional sehingga bisa meningkatkan angka partisipasi Gen Z. .
Kesimpulannya, kepopuleran tokoh-tokoh politik di atas tidak terlepas dari strategi political marketing yang mereka terapkan. Tokoh besar tersebut memanfaatkan pendekatan personal branding, political branding, dan memanfaatkan media sosial untuk membangun citra yang positif di mata masyarakat.
Kamu bisa pelajari lebih lanjut tentang political marketing melalui program Kuncie Mini MBA Political Marketing. Pada program ini, kamu akan mempelajari strategi kampanye politik, memahami perilaku pemilih, serta menyempurnakan keterampilan komunikasi dengan belajar langsung dari mentor praktisi yang berpengalaman. Pastinya, mengikuti program ini bisa menjadi salah satu sarana untuk meningkatkan kesempatan karier, terutama bila kamu inigin terjun di dunia politik.
Ayo, jadi pemimpin yang diimpikan seluruh kalangan dengan kuasai political marketing bersama Kuncie!
References:
IDN Research Institute Report: https://drive.google.com/file/d/11Mu34lI1n9vOvFnGhJij-cZrK8KCdlvF/view?usp=share_link
Komentar