Menjelajahi Empat Model Corporate Entrepreneurship

April 12, 2023
Category: Business
[sgmb id=2]

Menumbuhkan bisnis secara berkelanjutan adalah tantangan yang pasti dihadapi oleh perusahaan yang telah mencapai titik kemapanan. Untuk menjawab tantangan tersebut, ada salah satu cara yang biasa dijadikan pilihan solusi, yakni dengan melakukan corporate entrepreneurship.

Menciptakan bisnis baru atau yang dikenal dengan corporate entrepreneurship telah terbukti mampu meningkatkan margin operasi perusahaan dengan lebih cepat.

Penasaran dengan apa yang dimaksud dengan corporate entrepreneurship? Yuk simak artikel ini untuk menjelajahi serba-serbi corporate entrepreneurship beserta empat modelnya!

Apa itu Corporate Entrepreneurship?

Corporate entrepreneurship adalah sebuah prosedur yang dilakukan oleh tim di dalam perusahaan yang telah mapan dengan menyusun, mengembangkan, meluncurkan, dan mengelola bisnis baru yang terpisah dari perusahaan induk. Dalam prosesnya, tim tersebut memanfaatkan properti, posisi pasar, kompetensi, atau sumber daya lain dari perusahaan induknya.

model corporate entrepreneurship
Sumber: Shutterstock

Perlu diketahui bahwa konsep corporate entrepreneurship ini berbeda dengan konsep venture capital perusahaan yang biasanya mengejar investasi keuangan di perusahaan eksternal. Selain itu, corporate entrepreneurship juga tidak hanya terbatas pada proses pengembangan produk baru. Cakupannya bisa saja dalam hal inovasi layanan, channel marketing, merek, dan lain sebagainya.

Bila dirangkum, corporate entrepreneurship adalah penciptaan bisnis, produk, atau layanan baru dari dalam organisasi untuk menghasilkan pertumbuhan pendapatan baru melalui tindakan kewirausahaan.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh MIT pada tahun 2007 lalu menemukan ada empat model corporate entrepreneurship. Mau tahu lebih lanjut? Yuk lanjut baca artikel ini!

Empat Model Corporate Entrepreneurship

Masing-masing dari empat model corporate entrepreneurship mewakili cara berbeda untuk menumbuhkan kewirausahaan perusahaan di dalam bisnis yang sudah mapan.

model corporate entrepreurship
Sumber: Shutterstock

Setiap model terdiri dari 2 dimensi yang dikendalikan langsung oleh manajemen. Kedua dimensi inilah yang nantinya akan membedakan cara perusahaan melakukan pendekatan terhadap corporate entrepreneurship.

  • Dimensi pertama adalah kepemilikan organisasi, yang menjawab pertanyaan tentang siapa pihak di dalam organisasi yang memiliki kepemilikan langsung atas penciptaan bisnis baru.
  • Dimensi kedua berkaitan dengan otoritas sumber daya. Hal ini menjawab pertanyaan apakah ada “pot of money” khusus yang dialokasikan untuk corporate entrepreneurship atau inisiatif bisnis baru didanai dengan cara improvisasi seperti menggunakan dana divisi.

Setelah mengetahui dimensinya, yuk langsung saja kita bahas empat model corporate entrepreneurship!

1.    The Opportunist Model

Model ini berjalan tanpa kepemilikan atau sumber daya organisasi yang dipilih. Dengan kata lain, corporate entrepreneurship dengan The Opportunist Model berjalan berdasarkan tekad dan ide liar orang-orang di dalam organisasi yang melawan rintangan. Alhasil, ide untuk menciptakan bisnis baru yang terlepas dari bisnis perusahaan induknya tercipta.

Model oportunis bekerja dengan baik di perusahaan dengan budaya yang terbuka. Hal ini dikarenakan model ini mendukung kepercayaan perusahaan untuk pengujian ide-ide baru dan memiliki beragam jaringan sosial yang melewati hierarki resmi.

Kekurangan The Opportunist Model yang perlu diwaspadai oleh perusahaan adalah terkait pendanaan. Ide bagus sering gagal dan tidak bisa mendapatkan dana yang cukup.

2.    The Enabler Model

Premis dasar dari model enabler adalah setiap sumber daya akan bersedia untuk mengembangkan konsep baru jika mereka mendapatkan dukungan yang memadai. Dukungan-dukungan yang dimaksud dapat berupa standar yang jelas untuk memilih peluang mana yang harus diikuti, aturan pendanaan, kejelasan pengambilan keputusan, perekrutan dan retensi karyawan yang berpikiran kewirausahaan dan lain sebagainya.

The Enabler Model juga memiliki kekurangan yang perlu diwaspadai. Transmisi modal untuk corporate entrepreneurship dengan model ini dapat menyebabkan pengeluaran yang mungkin tidak ada habisnya untuk ide-ide yang tidak terlalu diminati oleh karyawan.

3.    The Advocate Model

Dalam model advokat, sebuah perusahaan menugaskan kepemilikan organisasi untuk menciptakan bisnis baru sambil dengan sengaja hanya menyediakan anggaran sederhana. Model ini tentunya cocok bagi perusahaan yang tidak menjadikan dana sebagai masalah besar.

Kekurangannya, corporate entrepreneurship hanya terbatas untuk divisi tertentu di dalam perusahaan. Secara implisit hal ini dapat mengecilkan hati divisi di luarnya untuk berwirausaha.

4.     The Producing Model

Beberapa perusahaan mengejar menjalankan corporate entrepreneurship dengan mendirikan departemen khusus dan mendukungnya dengan sejumlah dana yang signifikan. Model ini diterapkan dengan tujuan untuk melindungi proyek baru dari konflik tertentu, mendorong kolaborasi lintas unit, membangun bisnis yang berpotensi, dan menciptakan jalur bagi para eksekutif untuk mengejar karier di luar model bisnis yang sudah mereka jalani.

Untuk The Producing Model, kekurangan yang perlu diwaspadai adalah departemen khusus yang diciptakan seringkali menghabiskan banyak waktu dan uang perusahaan. Namun di sisi lain, kurangnya anggaran khusus dapat menyebabkan kegagalan proyek.

Cara Membuat Corporate Entrepreneurship Berjalan dengan Baik

Setidaknya, ada 7 upaya yang yang dapat dilakukan perusahaan untuk menerapkan corporate entrepreneurship dan pada akhirnya mendulang keberhasilan.

1.    Buat Program Bimbingan dan Binaan Perusahaan

Program ini sangat berguna bagi tim karena dapat membantu mempelajari cara kerja yang efektif dan meningkatkan produktivitas dan inovasi digital dalam kewirausahaan bisnis.

2.    Terapkan 4 Model Corporate Entrepreneurship

Sah-sah saja bagi perusahaan untuk menerapkan lebih dari satu model corporate entrepreneurship sebelum akhirnya memutuskan model mana yang paling efektif untuk diterapkan. Yang terpenting sebelum menerapkan salah satu model, perusahaan harus memiliki visi pertumbuhan yang luas, tujuan strategis, dan hal apa yang ingin dicapai. Selain itu perusahaan juga perlu mempertimbangkan tantangan spesifik dari masing-masing model.

3.    Tetapkan Tujuan dan Sasaran Inovasi Perusahaan dengan Jelas

Tujuan dan perencanaan adalah penentu dari keberhasilan corporate entrepreneurship. Dalam menetapkan tujuan dan sasaran, perusahaan dapat meminta dukungan dari para eksekutif.

4.    Ciptakan Lingkungan yang Kondusif

Lingkungan yang paling mendukung untuk keberhasilan corporate entrepreneurship adalah lingkungan terbuka untuk risiko, mendorong hubungan yang baik, membangun keterampilan dan pengetahuan, menawarkan dukungan dari manajemen, memungkinkan akses ke sumber daya penting, mempertahankan struktur organisasi yang mendukung, dan menetapkan tujuan kinerja yang realistis.

5.    Membentuk Tim Kewirausahaan dan Inovasi Perusahaan

Memiliki tim yang didedikasikan secara khusus dapat menjamin kesuksesan perusahaan dalam menjalankan corporate entrepreneurship. Hal ini dikarenakan tujuan utama dibentuknya tim tersebut adalah untuk mengawasi implementasi dan pengelolaan inisiatif kewirausahaan dan inovasi perusahaan.

6.    Berani Mengambil Risiko

Setiap inovasi selalu diiringi dengan risiko. Perusahaan perlu menanamkan mental berani mengambil risiko yang diperhitungkan agar bisnis bisa terus tumbuh.

7.    Mengidentifikasi dan Menumbuhkan Bakat Sumber Daya

Tidak semua orang di perusahaan memiliki bakat kewirausahaan. Oleh karenanya perusahaan perlu mengidentifikasi sumber daya manusia mana yang memiliki bakat tersebut.

Jadi Pemimpin yang Siap Mendorong Corporate Entrepreneurship

Mengimplementasikan corporate entrepreneurship dalam perusahaan tentunya membutuhkan tekad kuat dan mental untuk mengambil risiko. Dengan tantangan segala tantangan yang ada, pemimpin perusahaan harus menjadi garda terdepan yang siap mendukung perubahan demi kemajuan perusahaan.

Karena itu, sebagai pemimpin perusahaan kamu harus menantang diri sendiri agar bisa mengasah diri menghadapi risiko bisnis apa pun. Ini saatnya kamu berkembang menjadi pemimpin yang siap #MemulaiPerubahan untuk mengatasi tantangan pengembangan masa depan bisnis!

Referensi:

https://sloanreview.mit.edu/article/the-four-models-of-corporate-entrepreneurship/
https://www.entrepreneursdata.com/corporate-entrepreneurship-definition-types-examples-how-it-works/
https://mentorcruise.com/blog/how-apply-corporate-entrepreneurship-your-organiza/

Artikel Terkait

Komentar