Corporate entrepreneurship atau kewirausahaan korporat menjadi semakin penting dalam lingkungan bisnis yang berubah dengan cepat saat ini. Inovasi dan adaptasi adalah kunci untuk bertahan dalam persaingan global. Nah, model bisnis konseptual adalah alat penting untuk mengembangkan dan mempertahankan inovasi tersebut.
Dalam artikel ini, kita akan membahas apa itu model bisnis konseptual, sejarahnya, dan seluk-beluk tentang model bisnis konseptual. Yuk, simak sampai selesai!
Apa itu Model Bisnis Konseptual?
Menurut Peter Drucker, sebuah bisnis model konseptual adalah suatu metode yang dilakukan oleh suatu perusahaan secara terorganisir dan terstruktur dalam menjalankan kegiatannya. Model bisnis konseptual mencakup proses pembuatan produk atau layanan, pemasaran, dan cara menghasilkan keuntungan.
Drucker juga menekankan pentingnya memahami nilai (value) yang dihasilkan oleh bisnis serta bagaimana bisnis tersebut memberikan nilai tambah (added value) kepada pelanggan. Ia menganggap bahwa model bisnis konseptual harus terus berkembang sesuai dengan perubahan lingkungan bisnis dan kebutuhan pelanggan. Karena itu, perusahaan harus bisa menentukan model bisnis yang dapat mendorong proses inovasi dan evaluasi. Tentunya, agar model bisnis yang digunakan tetap relevan dan efektif bagi pelanggan dan masyarakat umum.
Dapat disimpulkan bahwa model bisnis konseptual adalah gambaran visual atau deskripsi naratif dari bagaimana sebuah bisnis menghasilkan, memberikan, dan mempertukarkan nilai. Model bisnis konseptual mengidentifikasi elemen kunci dalam bisnis seperti target pasar, produk dan layanan yang ditawarkan, saluran distribusi, strategi pemasaran, sumber daya dan aktivitas utama, serta struktur biaya dan sumber pendapatan.
Dengan memahami bagaimana elemen-elemen bisnis model ini saling terkait, perusahaan dapat memperbaiki model bisnis mereka dan menciptakan nilai yang lebih besar untuk pelanggan dan pemegang saham.
Sejarah Model Bisnis
Dalam memahami model bisnis konseptual, kita harus mempelajari dari sejarah model bisnis terlebih dahulu. Ini dia penjelasan singkat tentang sejara model bisnis yang dibagi menjadi 3 periode waktu.
1. Tahun 1994
Sejarah model bisnis dimulai pada tahun 1994 dengan buku “Business Model Generation” karya Alexander Osterwalder dan Yves Pigneur. Buku ini memperkenalkan konsep “Business Model Canvas”, sebuah kerangka kerja visual yang digunakan untuk merancang, mengembangkan, dan memperbaiki model bisnis.
Buku ini sangat populer dan membantu banyak perusahaan untuk mengidentifikasi elemen kunci dalam bisnis mereka dan mengembangkan model bisnis yang lebih efektif.
2. Tahun 2002
Pada tahun 2002, Clayton Christensen, Scott Anthony, dan Erik Roth menerbitkan buku “Seeing What’s Next” yang membahas bagaimana perusahaan dapat mengantisipasi dan merespons perubahan dalam lingkungan bisnis. Salah satu fokus utama buku ini adalah bagaimana perusahaan dapat menggunakan model bisnis untuk menciptakan dan mempertahankan keunggulan kompetitif.
3. 2005
Pada tahun 2005, Henry Chesbrough menerbitkan buku “Open Innovation: The New Imperative for Creating and Profiting from Technology”. Buku ini membahas bagaimana perusahaan dapat menciptakan nilai dengan berkolaborasi dengan mitra eksternal dan membuka akses ke sumber daya eksternal melalui model bisnis yang terbuka.
Dalam keseluruhan sejarah model bisnis, terdapat konsep-konsep penting yang terus berlanjut hingga saat ini seperti keterbukaan, inovasi, dan adaptasi.
Jenis-jenis Model Bisnis
Untuk menciptakan nilai atau value dalam lingkungan bisnis yang terus berubah, perusahaan harus mempertimbangkan jenis model bisnis yang tepat. Berikut adalah beberapa jenis model bisnis yang populer digunakan:
1. E-Commerce
Model bisnis ini melibatkan transaksi perdagangan secara elektronik di internet. Produk atau layanan dibeli dan dijual secara online melalui situs web atau aplikasi.
2. Freemium
Model bisnis ini memungkinkan pengguna untuk menggunakan produk atau layanan secara gratis dengan fitur-fitur dasar. Namun, untuk mendapatkan akses ke fitur-fitur premium, pengguna harus membayar.
3. Platform
Model bisnis ini memfasilitasi pertemuan antara pembeli dan penjual, seperti marketplace online. Perusahaan akan menghasilkan pendapatan dari biaya transaksi atau biaya langganan yang dibayarkan oleh pembeli maupun penjual.
4. SaaS (Software as a Service)
Model bisnis ini melibatkan penyediaan perangkat lunak melalui internet sebagai layanan. Pengguna membayar biaya langganan untuk mengakses perangkat lunak (software) yang disediakan oleh penyedia.
5. Subscription
Model bisnis ini melibatkan pembayaran biaya langganan secara berkala oleh pelanggan untuk mendapatkan akses ke produk atau layanan tertentu. Contohnya adalah layanan streaming video dan musik.
Pattern dalam Bisnis Model
Selain jenis-jenis model bisnis, terdapat juga beberapa pattern atau pola yang dapat mempengaruhi bisnis model sebuah perusahaan. Berikut adalah tiga pola utama dalam bisnis model:
1. Front Stage Disruption
Pola ini terjadi ketika inovasi terjadi di antarmuka pelanggan (user interface), misalnya dalam bentuk fitur baru, pengalaman pengguna yang lebih baik, atau harga yang lebih murah. Contoh dari pola ini adalah Uber dan Airbnb, yang merevolusi industri transportasi dan penginapan dengan menghadirkan model bisnis yang lebih efisien dan fleksibel.
2. Backstage Disturbances
Pola ini terjadi ketika inovasi terjadi di belakang layar, misalnya dalam bentuk teknologi baru atau proses operasional yang lebih efisien. Contoh dari pola ini adalah Amazon dan Walmart, yang berhasil memenangkan persaingan di industri e-commerce dengan menggunakan teknologi dan proses operasional yang lebih baik dari pesaing mereka.
3. Profit-Formula Disruption
Pola ini terjadi ketika perusahaan mengubah cara mereka menghasilkan keuntungan, misalnya dengan mengubah harga, biaya, atau sumber daya. Contoh dari pola ini adalah perusahaan telepon seluler yang memperkenalkan model bisnis prabayar, yang mengubah cara pelanggan membayar dan menghasilkan keuntungan bagi perusahaan.
Tahapan dalam Mengembangkan Model Bisnis Konseptual
Untuk mengembangkan model bisnis yang sukses, perusahaan perlu melewati beberapa tahapan. Kamu bisa mengikuti beberapa tahapan penting dalam mengembangkan model bisnis konseptual di bawah ini.
1. Pahami apa model bisnis saat ini
Sebelum memulai proses pengembangan model bisnis konseptual yang baru, perusahaan harus memahami model bisnis yang mereka miliki saat ini dan mencari tahu apa yang berhasil dan apa yang tidak berhasil.
2. Kenali Business Model Canvas
Business Model Canvas adalah kerangka kerja visual yang dapat membantu perusahaan merancang dan mengembangkan model bisnis mereka dengan lebih efektif. Perusahaan harus mempelajari dan menguasai kerangka kerja ini agar dapat mengembangkan model bisnis konseptual yang sukses.
3. Bayangkan kembali model bisnismu
Setelah memahami model bisnis yang sudah ada dan mempelajari Business Model Canvas, perusahaan harus mempertimbangkan kembali model bisnis mereka dan mencari cara untuk meningkatkan nilai (value) bagi pelanggan dan pemegang saham.
4. Validasi model bisnismu dengan eksperimen sederhana
Setelah merancang model bisnis konseptual yang baru, perusahaan harus menguji validitasnya dengan melakukan eksperimen sederhana, seperti wawancara pelanggan atau uji coba produk.
5. Satukan visi baru pada seluruh bagian tim
Setelah model bisnis konseptual baru terbukti berhasil, perusahaan harus memastikan bahwa seluruh tim di perusahaan memiliki pemahaman yang sama dan bekerja menuju visi baru.
Pentingnya #MemulaiPerubahan dengan Mengembangkan Model Bisnis yang Efektif
Mengembangkan model bisnis konseptual yang sukses dapat membantu perusahaan memenuhi kebutuhan pelanggan, memperoleh keuntungan yang lebih besar, dan menciptakan nilai bagi pemegang saham. Perusahaan harus memahami jenis-jenis model bisnis yang ada, pola dalam bisnis model, serta mengikuti tahapan pengembangan model bisnis konseptual yang efektif. Dengan demikian, perusahaan dapat menciptakan model bisnis konseptual yang sukses dan berkelanjutan.
Tentunya hal tersebut menjadi tantangan baru bagi para pemimpin perusahaan. Namun, jika ingin perusahaan dan bisnis terus berkembang, kamu harus bisa menghadapi tantangan dan mengambil langkah baru dengan mengembangkan model bisnis yang efektif. Jangan jadikan perubahan sebagai musuh, tetapi jadikanlah sebagai jalan menuju kesuksesan. Yuk, asah dirimu dan kemampuanmu agar semakin berani dalam #MemulaiPerubahan.
Referensi:
https://www.strategyzer.com/expertise/business-models https://www.thestrategygroup.com.au/five-steps-to-enhance-your-business-model/ https://bbs.binus.ac.id/management/2017/10/membuat-model-bisnis-yang-berkelanjutan/ https://hbr.org/2015/01/what-is-a-business-model https://www.linkedin.com/pulse/conceptual-models-business-dilan-moragolle
Komentar