Kinerja karyawan merupakan salah satu hal esensial dalam berjalannya sebuah perusahaan. Dengan kinerja karyawan yang baik, perusahaan akan berjalan dengan optimal. Namun sebaliknya, jika kinerja karyawan tidak baik, perkembangan dan kemajuan perusahaan akan terpengaruh dan terhambat.
Maka dari itu, Anda sebagai pihak dari perusahaan patut memantau dan menjaga kondisi karyawan agar kinerja mereka stabil dan optimal. Sebelum kita membahas alasan dan tips mengatasi kinerja buruk karyawan, mari kita simak definisi dari kinerja karyawan berikut ini!
Apa itu Kinerja Karyawan?
Secara umum, kinerja karyawan memiliki arti bagaimana seorang karyawan menjalani pekerjaan mereka dan menyelesaikan tugas yang diberikan kepada mereka. Hal-hal yang dilihat ketika membahas kinerja adalah efektivitas, kualitas, dan efisiensi proses dan hasil kerja mereka.
Namun, beberapa ahli memiliki definisi masing-masing ketika membahas kinerja karyawan. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Menurut Moeheriono
Prof. Dr. Moeheriono, M.Si., dalam bukunya yang berjudul “Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi”, menjelaskan bahwa kinerja karyawan bisa dicapai oleh kelompok atau individu dalam suatu perusahaan secara kualitatif atau kuantitatif. Hal tersebut disesuaikan dengan kewenangan, tugas, dan tanggung jawab setiap karyawan ketika meraih tujuan perusahaan secara legal dan sesuai dengan etika ataupun moral yang berlaku.
2. Menurut Prawirosentono
Prawirosentono mendefinisikan kinerja sebagai pekerjaan individu/kelompok dalam suatu organisasi sesuai dengan kekuasaan dan tanggung jawab masing-masing yang berusaha bersama-sama demi meraih tujuan utama perusahaan dengan tidak melanggar hukum, etik, atau moral.
3. Menurut McCormick & Tiffin
McCormick & Tiffin berpendapat bahwa kinerja karyawan adalah jumlah dan waktu yang dibutuhkan untuk bisa melakukan aktivitas tertentu, sedangkan waktu kerja adalah jumlah kehadiran, keterlambatan, dan masa kerja karyawan.
4. Menurut Edy Sutrisno
Edy Sutrisno menyebut kinerja karyawan sebagai rangkuman kualitas, kuantitas, jam kerja, dan kolaborasi untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan oleh perusahaan.
5. Menurut Miner
Miner menjabarkan kinerja karyawan sebagai bagian dari individu yang harus melakukan dan bertindak sesuai dengan pekerjaan yang sudah diberikan.
Alasan Karyawan Berkinerja Buruk
Tentunya karyawan yang berkinerja buruk bukan tanpa alasan. Dengan memahami alasannya, Anda bisa menyelesaikan akar permasalahan dengan lebih cepat dan tepat sasaran.
Berikut adalah beberapa alasan mengapa karyawan memiliki kinerja yang buruk:
- Karyawan tidak memiliki pengetahuan atau keterampilan yang sesuai.
- Perusahaan memiliki ekspektasi yang tidak jelas atau tidak realistis.
- Karyawan tidak termotivasi.
- Pekerjaan karyawan tidak cocok dengan kepribadian atau kemampuannya.
- Karyawan membutuhkan pelatihan karyawan untuk upskill.
- Karyawan frustasi ketika menghadapi hambatan dalam bekerja.
- Karyawan tidak mendapatkan gaji atau benefit yang setimpal.
- Karyawan sedang mengidap penyakit atau memiliki masalah pribadi lainnya.
- Kontribusi karyawan kurang dihargai dan diapresiasi.
- Karyawan tidak tahu apa pekerjaan atau tanggung jawab mereka.
Contoh Karyawan dengan Kinerja Buruk
Kadang Anda bisa saja kesulitan melihat dan menilai kinerja karyawan. Namun, ada beberapa ciri yang bisa Anda perhatikan untuk memastikan kualitas kinerja seorang karyawan. Ciri-ciri tersebut dapat dipelajari dari sudut pandang Human Capital, berikut penjelasannya.
1. Standar Kerja yang Buruk
Beberapa contoh standar kinerja yang buruk adalah sering melakukan kesalahan, tidak mengikuti instruksi yang diberikan, dan tidak mampu mengatasi instruksi yang diberikan.
2. Ketidakmampuan untuk Mengatur Pekerjaan
Volume pekerjaan yang ditugaskan mungkin terlalu berat bagi karyawan. Namun, karyawan tidak bisa mengatur pekerjaan tersebut, sehingga hasilnya tidak memuaskan atau pekerjaan tersebut tidak selesai sesuai deadline yang sudah ditentukan.
3. Sikap Bekerja yang Kurang Baik
Beberapa contoh dari ini adalah keterampilan interpersonal yang buruk serta kurangnya komitmen dan dorongan dari diri karyawan.
4. Kurang Terampil
Kemampuan atau keterampilan seseorang sangat mempengaruhi kinerja karyawan. Jika kemampuan atau keterampilan karyawan kurang, tugas atau metode bekerjanya akan tidak optimal, sehingga hasilnya pun kurang memuaskan.
5. Tidak Mencapai Target
Target realistis yang sudah disepakati sudah sepatutnya dicapai oleh karyawan. Jika karyawan sudah melalui proses peninjauan dan terbukti tidak mencapai target tersebut secara konsisten, kinerja karyawan patut dipertanyakan.
Cara Mengatasi Karyawan Berkinerja Buruk
Karyawan dengan kinerja buruk tidak bisa dibiarkan begitu saja. Kinerja karyawan perlu diperbaiki secepat mungkin agar karyawan tidak merasa tertekan, bahkan hingga burnt out.
Selain itu, memperbaiki kinerja karyawan adalah tanggung jawab Anda agar hasil pekerjaan bisa memenuhi target yang diharapkan perusahaan.
Berikut adalah beberapa cara untuk mengatasi karyawan dengan kinerja yang buruk:
1. Beri Penjelasan Detail yang Didukung Fakta
Jelaskan kondisi karyawan yang berkinerja buruk secara lengkap dan detail. Bawa informasi faktual sebagai bahan bukti dan diskusi perbaikan kinerja untuk ke depannya.
2. Pertimbangkan Kebutuhan Karyawan
Karyawan Anda adalah manusia dengan kebutuhan tertentu, baik dari sisi prospek karier, finansial, fasilitas pendukung, maupun kebutuhan personal lainnya. Diskusikan dan pahami apa yang mereka butuhkan agar bisa membuat perencanaan yang lebih matang untuk memperbaiki kinerja mereka.
3. Fokus pada Feedback
Ketika seorang karyawan berkinerja buruk, pasti ada alasannya. Telusuri kembali alasan tersebut dan pastikan bahwa alasan tersebut bersifat objektif. Setelah itu, analisis alasan tersebut dan buat rencana perbaikan kinerja berdasarkan alasan/aspek feedback tersebut.
4. Menyediakan Teknologi Pendukung Kinerja
Kadang, penyebab seorang karyawan tidak bisa bekerja dengan optimal adalah tidak adanya fasilitas atau teknologi yang bisa mendukung kinerjanya. Diskusikan kebutuhan karyawan akan fasilitas pendukung kinerja dan usahakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut agar karyawan bisa bekerja dengan lebih optimal dan memenuhi target perusahaan.
5. Tawarkan Benefit dan Insentif
Benefit atau insentif bisa memotivasi karyawan agar bekerja dengan lebih semangat dan optimal. Dengan ini, kinerjanya membaik dan hasil pekerjaannya bisa lebih berkualitas.
Dapatkan Trik Menjaga Kinerja Karyawan di Kelas Executive Human Capital Management dari Kuncie & UGM!
Menjaga kinerja karyawan dan mengatasi karyawan yang berkinerja buruk adalah bagian dari pekerjaan Anda. Terlebih, aspek ini sudah jelas merupakan tugas tim Human Capital Management.
Tentunya hal ini bukan tugas ringan yang mudah dilakukan. Ada trik tertentu yang perlu Anda ketahui agar bisa menjaga kinerja karyawan agar tetap optimal, serta mengembalikan kinerja karyawan yang sempat berkinerja buruk.
Tips dan trik tersebut bisa kamu dapatkan di Kelas Executive Human Capital Management dari Kuncie dan Universitas Gadjah Mada! Di rangkaian kelas ini, Anda tidak hanya akan mendapatkan tips dan trik menjaga kinerja karyawan. Tapi juga dasar-dasar Human Capital, berbagai aspeknya, dan bagaimana cara Anda untuk menjadi bagian dari tim Human Capital dengan kinerja yang baik!
Mari daftarkan diri Anda untuk mengikuti Kelas Executive Human Capital Management dari Kuncie & UGM!
Referensi:
https://www.walkme.com/blog/how-to-improve-employee-performance/#:~:text=employees%20to%20succeed%3F-,What%20does%20employee%20performance%20mean%3F,employee%20is%20to%20the%20organization.
https://www.viapeople.com/blog/5-common-reasons-for-performance-issues-plus-3-tips-to-create-an-effective-performance-improvement-plan
https://www.scie.org.uk/publications/guides/guide01/managing-poor-perf/poor-performance.asp#:~:text=This%20may%20include%3A,lack%20of%20commitment%20and%20drive.
https://elearningindustry.com/how-to-deal-with-poor-employee-performance
https://accurate.id/marketing-manajemen/kinerja-karyawan/#Pengertian_Kinerja_Karyawan
Komentar