It’s tax season! Kuartal pertama setiap tahun sudah identik dengan masa pelaporan SPT pajak. Khusus di tahun 2023 ini, batas terakhir pelaporan SPT jatuh pada tanggal 31 Maret 2023 untuk wajib pajak orang pribadi atau 30 April 2023 untuk wajib pajak badan.
Dalam periode ini biasanya semakin banyak diadakan kelas-kelas pelatihan pajak bagi individu, profesional, UMKM, hingga pemilik bisnis. Yuk, pelajari berbagai macam pelatihan pajak yang akan berguna untuk kamu!
Apa itu Pajak?
Definisi pajak yang dilansir dari laman resmi Direktorat Jenderal Pajak (DJP) yaitu kontribusi wajib dari orang atau badan terhadap negara, yang karenanya memaksa sesuai dengan undang-undang tanpa adanya ketidakseimbangan secara langsung.
Sedangkan menurut undang-undang no 28 tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP), pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Peran pajak bagi negara
Sebagian dari kamu mungkin bertanya-tanya, kenapa sih seluruh masyarakat wajib membayarkan pajak? Simak beberapa fungsi dan kegunaan pajak bagi negara berikut ini:
- Pendanaan negara yang memiliki sifat self-liquiditing seperti pembiayaan proyek yang produktif.
- Untuk pendanaan reproduktif, contohnya adalah pengeluaran yang sangat menguntungkan dari sektor ekonomi untuk masyarakat.
- Bermanfaat untuk pembiayaan yang sifatnya tidak produktif seperti pertahanan negara dan pembangunan khusus untuk anak yatim.
- Terakhir untuk pembiayaan yang sifatnya tidak produktif dan self-liquidating seperti monumen pembangunan.
- Mengatur dan menjaga stabilitas perekonomian negara
Singkatnya, pajak itu penting karena merupakan salah satu sumber penghasilan negara yang akan digunakan untuk berbagai pendanaan proyek produktif dan nonproduktif, seperti pembangunan fasilitas umum, hingga untuk menjaga kestabilan ekonomi negara.
Siapa saja yang termasuk staff pajak?
Petugas pajak atau staf pajak adalah orang yang bertugas melakukan segala pencatatan, pembayaran, pelaporan, hingga pengawasan proses administrasi yang berkaitan dengan pajak suatu perusahaan.
Untuk memulai profesi di dunia pajak, seorang individu bisa menempuh pendidikan sarjana di bidang perpajakan dan mengambil sertifikasi perpajakan seperti Brevet. Brevet merupakan pelatihan perpajakan yang memiliki beberapa tingkatan sesuai level kesulitannya.
Apa saja tanggung jawab staff pajak?
Sebagai staf pajak, seorang individu memiliki kewajiban dan tanggung jawab untuk mengurus administrasi, menghitung, membayarkan, melaporkan, hingga membuat laporan fiskal dan komersial.
- Menghitung pajak yang harus dibayar perusahaan dalam periode tertentu
- Membayar dan melapor pajak tepat waktu
- Membuat perencanaan pajak
- Membuat laporan keuangan fiskal dan komersial
- Mencatat data transaksi bisnis perusahaan
Perbedaan staff pajak dan konsultan pajak
Selain staf pajak, ada lagi peran konsultan pajak. Siapa yang termasuk konsultan pajak dan apa perbedaannya dibandingkan staf pajak? Konsultan pajak adalah orang yang mengumpulkan informasi keuangan untuk merancang strategi atau keputusan keuangan yang bijak bagi kliennya.
Singkatnya, konsultan pajak tidak hanya melakukan eksekusi pelaporan dan pembayaran pajak kliennya, namun juga harus bisa membuat strategi dan keputusan penting terkait perpajakan. Misalnya saja untuk mendapatkan pengurangan pajak atau mengatur aset yang terkena pajak. Biasanya, Wajib Pajak individu maupun usaha dengan total aset yang besar akan memiliki konsultan pajak yang bisa memberikan nasihat untuk pengelolaan pajak mereka.
Peran konsultan pajak
Berikut berbagai peran dan keahlian yang harus dimiliki sebagai konsultan pajak:
1. Menyiapkan laporan SPT pajak
Pertama, pastinya seorang konsultan pajak wajib bisa menyiapkan dan membantu proses pelaporan SPT pajak, baik untuk klien berbentuk individu maupun badan usaha. Dalam hal pelaporan pajak ini, biasanya yang menjadi fokus utama dari konsultan pajak yaitu mendapatkan pengurangan pajak atau diskon pajak bagi klien.
2. Menentukan jumlah pajak
Setelah mencatat rincian daftar harta dan aset, konsultan pajak akan membantu klien untuk menghitung jumlah pajak terutang yang wajib dibayarkan atau jumlah pajak dengan status kelebihan bayar.
3. Mewawancarai klien
Seorang konsultan yang baik, dalam bidang apa pun itu, harus mengenal kliennya dengan baik pula. Jangan heran kalau konsultan pajak biasanya akan melakukan wawancara kepada klien untuk mengetahui penghasilan, tunjangan, dan biaya-biaya lain yang bisa dipertimbangkan untuk mendapatkan pengurangan pajak.
4. Memahami aturan dan regulasi pajak
Terakhir dan yang paling penting, tentunya seorang konsultan pajak wajib memiliki pengetahuan dan keahlian seputar regulasi perpajakan di Indonesia. Konsultan pajak diharapkan selalu mengikuti perkembangan informasi seputar pajak, misalnya saja mengenai perubahan kode pajak atau aturan keringanan pajak yang dikeluarkan pemerintah selama pandemi kemarin.
Apa itu pelatihan pajak?
Untuk memulai karier di dunia pajak, seorang individu perlu menempuh pendidikan formal di bidang pajak dan menempuh sertifikasi pelatihan pajak. Nah, untuk mendapatkan sertifikasi ini, calon SDM pajak perlu mengikuti serangkaian ujian yang dikenal dengan dengan Sertifikasi Brevet.
Macam-macam pelatihan pajak
Sertifikasi Brevet dibagi menjadi 3 tingkatan yang dibagi berdasarkan topik serta tingkat kesulitannya, yaitu:
1. Brevet Pajak
Kelas pelatihan dan sertifikasi paling dasar yang mencakup pajak untuk individu. Pada kelas ini, materi yang disampaikan termasuk ketentuan umum dan tata cara pelaksanaan pajak, yaitu KUP A (Ketentuan Perpajak Umum bagian A), PPh OP (Pajak Penghasilan Orang Pribadi), POTPUT (Potongan Pungutan), PBB (Pajak Bumi Bangunan), serta BPHTB (Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan), Bea Materai, dan PPN A.
2. Kelas brevet B
Tahap selanjutnya disebut Brevet B dengan materi level menengah, yaitu seputar pemotongan dan pemungutan pajak untuk Wajib Pajak individu dan badan. Materi pada sertifikasi ini meliputi KUP B (Ketentuan Perpajakan Umum bagian B), PPh Badan, PPN B dan Akuntansi Pajak.
3. Kelas brevet C
Tingkat lanjutan dari sertifikasi Brevet yaitu Brevet. Untuk mengambil sertifikasi ini, biasanya peserta diwajibkan untuk mengantongi sertifikasi Brevet dan Brevet B terlebih dahulu. Di level sertifikasi tertinggi ini, peserta akan mempelajari tentang KUP C (Ketentuan Umum Perpajakan Bagian C), Pajak Internasional, PPh OP C (Pajak Penghasilan Orang Pribadi Bertaraf Internasional), POT-PUT C (Potong Pungutan Bertaraf Internasional), PPh Badan C dan Akuntansi Pajak.
Pelatihan dan sertifikasi Brevet ini ditawarkan oleh beberapa universitas di Indonesia, dan rata-rata durasi kelas pelatihan memerlukan waktu 5-6 bulan. Cukup lama, ya?
Alternatif Kelas Brevet Pajak: Kursus Pajak by Kuncie
Jika kamu tertarik untuk mendalami serba-serbi perpajakan, ada alternatif kelas pelatihan yang bisa kamu ikuti yaitu Kursus Pajak Intensif dari Kuncie dan Universitas Kristen Petra!
Kursus Pajak Intensif ini bisa kamu ikuti untuk mempelajari seluk beluk perhitungan pajak, baik untuk kebutuhan perusahaan, pelaku UMKM, individu, maupun kalangan profesional. Dengan harga mulai dari Rp2.000.000 saja, kamu sudah bisa mengikuti kelas selama 4 minggu atau 5 kali pertemuan untuk mendalami lebih lanjut seputar PPh Orang Pribadi dan Badan.
Tunggu apa lagi? Segera daftarkan diri kamu karena kuota terbatas!
Referensi:
https://www.online-pajak.com/seputar-efiling/peran-tax-officer#:~:text=Pada%20dasarnya%2C%20tugas%20seorang%20staf,dengan%20peraturan%20pajak%20yang%20berlaku. https://klikpajak.id/blog/manfaat-pajak/ https://www.online-pajak.com/seputar-efiling/peran-tax-officer#:~:text=Pada%20dasarnya%2C%20tugas%20seorang%20staf,dengan%20peraturan%20pajak%20yang%20berlaku. https://www.ekrut.com/media/konsultan-pajak https://taxacademy.id/2022/06/06/macam-macam-kelas-pelatihan-pajak-dan-manfaatnya/
Komentar