Serba-Serbi Istilah dalam Dunia Digital Marketing

[sgmb id=2]

Beberapa dari antara kamu pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah digital marketing, apalagi saat ini kita sedang berada di era Society 5.0, di mana masyarakat dituntut untuk hidup berdampingan, menguasai, dan memanfaatkan teknologi.

Oleh karena itu, jika kamu akan atau sedang mengembangkan bisnis, maka kamu wajib tahu tentang dunia digital marketing. Simak artikel ini sampai tuntas, ya!

Mengapa Digital Marketing Penting untuk Bisnis?

Hasil survei Susenas 2021 menunjukkan bahwa 62,10% populasi Indonesia telah mengakses internet, artinya ada lebih dari 165 juta penduduk Indonesia yang piawai menggunakan gawai. Tingginya angka tersebut juga membuat pemasaran digital tumbuh subur pada ekosistem pasar di Indonesia.

Hal ini terbukti pada tahun 2020 ada 17 juta warga Indonesia yang melakukan transaksi e-commerce dengan total nominal 266,3 triliun.

Lalu, tahukah kamu jika pada tahun 2021 angka orang yang melakukan transaksi e-commerce mengalami peningkatan lebih dari 80%? Yup, ada sekitar 32 juta warga yang melakukan transaksi e-commerce, tentu kamu sudah bisa membayangkan berapa triliun rupiah yang berputar saat itu.

Melihat peluang bisnis yang begitu besar pada dunia digital, kini setiap pengusaha berlomba untuk membuat strategi bisnis agar produk atau jasanya dapat dikenali oleh target pembeli. Di sini digital marketing memainkan peran penting.

Tidak seperti transaksi jual beli biasanya pada dunia nyata, melalui digital marketing kamu dapat menarik target pengguna lebih luas dengan pengeluaran yang lebih sedikit dan efektif. 

Realita yang terjadi saat ini, terutama setelah pandemi Covid-19, masyarakat lebih banyak menggunakan gawai daripada biasanya.

Oleh karena itu, tempat paling menggiurkan untuk bertemu pengguna dan memasarkan produk atau jasa yang sedang kamu kembangkan tidak lain adalah melalui internet.

Istilah Dalam Dunia Digital Marketing

  • Key Performance Indicators (KPI) 

Mungkin kamu sudah tidak asing dengan istilah KPI. Istilah KPI sendiri juga biasa dipakai pada level internal organisasi, misalnya melihat ketercapaian performa pegawai, atau capaian target tiap bulan dan lain sebagainya.

Pada digital marketing, KPI juga memiliki fungsi yang sama, selayaknya indikator, ia dapat mengukur naik atau turunnya poin indikator yang ingin kita capai. Salah satu contoh KPI yang dipakai dalam digital marketing misalnya KPI yang mengukur kunjungan ke situs web perusahaan dari kanal media sosial.

Contoh lainnya misalnya tingkat interaksi yang terjadi dengan pelanggan setelah kamu melakukan kampanye di media sosial.

Melalui KPI kita dapat melihat seberapa dekat atau jauh kita dengan tujuan. Tentu, berbeda tujuan atau kampanye akan berbeda pula KPI yang dipakai. Jadi, yang terpenting adalah KPI yang mana yang akan kita pakai, bukan seberapa banyak KPI-nya.

  • Brand Awareness

Brand awareness adalah terminologi yang biasa dipakai pada pemasaran untuk melihat bagaimana pelanggan dapat mengingat atau memiliki preferensi khusus terhadap suatu produk atau jasa. Biasanya, pelanggan memiliki persepsi positif terhadap kualitas yang membedakan produk atau jasa dari pesaingnya. 

Brand awareness juga salah satu KPI digital marketing yang paling umum untuk mengukur bagaimana pelanggan mengingat suatu merek.

  • Channel

Istilah channel pada digital marketing menunjukkan platform apa yang dipakai untuk meraih target pelanggan agar mereka terpapar dengan informasi suatu produk atau jasa. Memanfaatkan channel akan membantu sebuah bisnis untuk lebih dekat dengan pengguna.

Namun, tidak semua channel akan cocok untuk target pengguna yang disasar karena  beberapa channel bisa saja lebih cocok untuk tipe target pelanggan tertentu, misalnya target utama yang disasar mungkin akan lebih banyak berinteraksi dengan sebuah produk atau jasa melalui channel Facebook dibanding harus masuk ke sebuah situs web.

Pemilihan channel yang digunakan juga akan mempengaruhi distribusi periklanan nantinya, seperti display, pay per click, paid social, email, dan lainnya.

  • Search Engine Optimization (SEO)

Secara sederhana, SEO merupakan strategi untuk mendapat posisi teratas pada mesin pencarian organik. Hal ini menjadi penting karena semakin sebuah bisnis berada di posisi atas pada hasil pencarian maka akan semakin banyak orang yang melihat bisnis tersebut.

Namun, untuk berada di posisi atas ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, misalnya: menemukan kata kunci apa yang sering dicari oleh kebanyakan target pengguna, bagaimana membuat konten yang berkualitas dan berguna untuk menjawab kata kunci pencarian tersebut, memasukkan situs yang relevan dan berkualitas, dan lain sebagainya.

  • Search Engine Marketing (SEM)

Strategi untuk mendapatkan posisi yang lebih tinggi di mesin pencari dan meningkatkan visibilitas situs web merujuk pada iklan pencarian berbayar atau pay per click. 

Serupa tapi tak sama, SEM juga berfungsi sebagaimana SEO untuk menjadikan sebuah produk atau jasa berada pada posisi teratas mesin pencarian.

Perbedaan mendasar adalah SEM meningkatkan visibilitas situs web dengan menyertakan penelusuran berbayar, misalnya bayar per klik atau Pay Per Click (PPC) dan iklan seperti Google Ads.

Sedangkan SEO dapat menjadi posisi paling atas secara organik oleh karena optimalisasi pada konten. Tentu, menggunakan SEM akan lebih cepat meningkatkan laju lalu lintas pada situs web dibanding SEO.

Namun, SEM dan SEO saling berkesinambungan, keduanya sama-sama penting untuk dijalankan beriringan karena dapat saling memaksimalkan fungsi.

  • Google Ads

Google Ads adalah alat pemasaran yang disediakan oleh Google. Melalui Google Ads, kamu dapat membuat iklan online kepada target pelanggan spesifik yang tertarik pada produk atau jasa yang kamu tawarkan.

Google Ads tidak mematok berapa biaya minimal untuk memasang sebuah iklan online sehingga kamu dapat mengatur sendiri berapa biaya untuk memasang iklan dan memilih sendiri di mana iklan tersebut muncul.

  • Targeting Audience

Istilah ini dipakai untuk membuat target segmentasi pengguna yang disasar menurut demografis, usia, jenis kelamin, penghasilan, dan preferensi.

Target audience adalah mereka yang kemungkinan besar menginginkan produk atau jasa yang kamu tawarkan dan mereka yang perlu melihat kampanye yang kamu jalankan.

  • Keywords

Keywords pada dunia digital marketing merujuk pada sebuah kata atau frasa pada situs web yang cocok dengan kata atau frasa yang dituliskan oleh orang pada mesin pencarian.

Kamu dapat mengoptimalkan konten dalam situs web sehingga siapa saja yang diarahkan ke sana dapat menemukan jawaban yang diharapkan. 

  • A/B testing

A/B testing merupakan metode pengujian yang menguji dua variabel yang berbeda. Biasanya digunakan untuk menguji dua iklan pada waktu bersamaan melalui channel yang berbeda untuk mengetahui respon yang lebih baik diantara keduanya.

Selain itu, pengujian A/B secara langsung juga dapat membandingkan perilaku pengguna sebelum dan sesudah perubahan pada situs dilakukan, sehingga tidak ada asumsi atau dugaan bahwa “kami pikir situs versi baru lebih memudahkan pengguna” melainkan yang ada “kami tahu ternyata situs versi baru lebih memudahkan pengguna”

  • Pay per Click (PPC)

PPC merupakan salah satu tipe pemasaran pada internet yang memiliki sistem dimana pemilik bisnis yang ingin produk atau jasa nya diiklankan hanya akan membayar jika pengguna melakukan “klik” pada iklan yang muncul. 

PPC yang paling populer adalah iklan mesin pencari, di mana ketika seseorang menelusur kata kunci tertentu yang terkait dengan penawaran pemilik bisnis, maka situs web pemilik bisnis dapat muncul pada bagian atas mesin pencari.

  • Cost per Acquisition (CPA)

CPA merupakan matriks pemasaran yang mengukur biaya total ketika seorang pengguna menyelesaikan tindakan spesifik pada sebuah situs, misalnya jika pengguna melakukan klik yang menuju pada situs, membeli produk atau jasa, dan lain sebagainya bergantung pada tujuan pemasaran.

  • Cost per Lead (CPL)

Merupakan biaya yang dibutuhkan per satu prospek. Perhitungannya Total biaya campaign dibagi jumlah lead yang memenuhi syarat.

CPL adalah biaya pemasaran digital di mana pengiklan membayar harga yang telah ditentukan sebelumnya untuk setiap prospek yang dihasilkan. Perhitungan biaya dengan metode ini adalah total biaya campaign dibagi jumlah lead yang memenuhi syarat.

Biasanya CPL digunakan oleh produk atau jasa yang bernilai tinggi. Pemasaran menggunakan CPL lebih disukai untuk kampanye branding karena bisnis memiliki kendali penuh atas merek mereka di seluruh proses pemasaran.

Berbeda dengan metode lain di mana bisa saja terjadi kesalahan dalam mengartikan pesan perusahaan. Pelanggan yang dicapai pun adalah mereka yang memang memiliki minat tinggi, kebutuhan, dan keinginan terhadap produk atau jasa sehingga berpotensi menjadi pelanggan yang akan melakukan pembelian berulang atau pelanggan tetap. 

  • Cost per Click (CPC)

Meski terkesan mirip dengan PPC, namun CPC memiliki pengertian yang berbeda yaitu merupakan perhitungan biaya aktual atas iklan PPC yang dipasang.

CPC merupakan matriks pengukuran untuk menentukan keseluruhan biaya atas setiap klik yang diperoleh pada iklan PPC. CPC juga dapat digunakan untuk mengukur performa dari iklan PPC yang dilakukan.

Ada berbagai jenis iklan yang menggunakan CPC dalam menghitung total biaya kampanye, misalnya iklan teks, iklan gambar, iklan video, cuitan yang dipromosikan Twitter, iklan Facebook, iklan Instagram, iklan LinkedIn.

  • Open rate 

Open rate adalah persentase pelanggan (subscribers) membuka email dari total keseluruhan pelanggan atau sederhananya perhitungan email yang dibuka dibagi email terkirim.

Presentase ini penting dilakukan terus menerus dalam jangka panjang untuk melihat bagaimana intensitas pelanggan membuka email yang dikirim oleh sebuah produk atau jasa dari waktu ke waktu. Apakah angkanya naik? Jika iya, berarti para pelanggan menantikan email tersebut masuk.

Apakah angkanya naik turun? Jika iya, pada saat kampanye apa dia naik dan pada saat kampanye apa dia turun, hasil ini akan menunjukkan keminatan pelanggan terhadap informasi yang ia dapatkan.

  • Traffic

Traffic adalah banyaknya pengunjung situs web yang masuk dan keluar pada waktu tertentu. Biasanya bagian pemasaran akan melakukan berbagai optimalisasi untuk menaikan jumlah pengunjung pada web.

Namun, padatnya pengunjung tidak selalu berarti baik, karena kadang banyak pengunjung yang datang kemudian dengan cepat pergi menutup situs web.

Untuk itu, biasanya durasi kunjungan situs web yang akan menjadi tolak ukur apakah trafficnya baik bagi bisnis atau tidak. Semakin lama seorang pengunjung menghabiskan waktu pada sebuah situs web menunjukkan ketertarikannya pada konten yang disediakan.

Kenali Lebih Banyak Istilah Dalam Digital Marketing!

Masih banyak lagi istilah dalam dunia digital marketing yang penting untuk kamu tahu dan coba aplikasikan. Maka dari itu, buat kamu yang tertarik menguasai digital marketing, yuk, ikutan Kelas Digital Marketing. Bekali dirimu dengan skill digital marketing seperti brand online development, social media marketing, dan FB & IG ads sekarang juga!

Referensi:

https://whello.id/tips-digital-marketing/istilah-dalam-digital-marketing/
https://accurate.id/digital-marketing/41-istilah-dalam-digital-marketing/
https://www.simplilearn.com/digital-marketing-benefits-article

Artikel Terkait

Komentar