Perbedaan Fixed Mindset dan Growth Mindset dan Cara Mengubahnya

August 21, 2023
Category: Business
[sgmb id=2]

Cara berpikir menjadi fondasi bagi seseorang dalam melakukan berbagai tindakan. Maka dari itu, para pengajar mengembangkan berbagai metode pembelajaran untuk mengembangkan pola pikir para peserta didik. Umumnya, tingkat pendidikan berbanding lurus dengan cara seseorang berpikir. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka semakin berkembang pula pola pikirnya. 

Pola pikir yang berkembang atau growth mindset sangat ditekankan untuk ditanamkan oleh siapa pun. Growth mindset memberi banyak dampak positif bagi perilaku dan tindakan yang diambil seseorang. Lawan dari growth mindset sendiri adalah fixed mindset yang mana harus dihindari. Lantas, apa itu fixed mindset dan apa perbedaannya dengan growth mindset? Untuk mengetahuinya, simak artikel ini dengan seksama!

Apa Itu Fixed Mindset?

Fixed mindset atau pola pikir tetap mengacu pada pandangan bahwa kemampuan, kecerdasan, dan kualitas pribadi seseorang bersifat tetap dan tidak dapat diubah. Orang dengan fixed mindset cenderung percaya bahwa mereka lahir dengan dengan bakat dan keterampilan tertentu, sehingga usaha untuk meningkatkan diri hampir tidak memiliki pengaruh. Dalam pola pikir ini, mereka merasa bahwa apa yang mereka miliki saat ini adalah batas akhir dari potensi mereka.

Orang dengan fixed mindset cenderung menghindari tantangan yang dapat menguji keterampilan atau kompetensi mereka. Hal ini karena mereka takut akan kegagalan yang mungkin mengungkapkan keterbatasan mereka. Mereka juga cenderung merasa terancam oleh keberhasilan orang lain dan mungkin cenderung menghindari situasi di mana mereka bisa merasa tidak kompeten atau kurang sempurna.

Perbedaan Fixed Mindset dan Growth Mindset

Berikut adalah beberapa perbedaan utama antara fixed mindset dan growth mindset.

1. Reaksi Terhadap Kegagalan

Fixed Mindset: Cenderung merasa terancam oleh kegagalan dan mungkin menghindari situasi di mana mereka bisa gagal. Kegagalan dianggap sebagai penunjukan atas keterbatasan mereka.

Growth Mindset: Melihat kegagalan sebagai peluang untuk belajar dan tumbuh. Mereka memahami bahwa kesalahan adalah bagian normal dari proses pembelajaran.

2. Respon Terhadap Tantangan

Fixed Mindset: Enggan mengambil tantangan yang memerlukan upaya ekstra atau menguji keterampilan mereka. Mereka lebih memilih untuk berada dalam zona nyaman.

Growth Mindset: Siap menghadapi tantangan dan melihatnya sebagai peluang untuk mengembangkan keterampilan baru. Mereka yakin bahwa mereka dapat tumbuh jika mau berusaha.

3. Pandangan Tentang Kritik

Fixed Mindset: Cenderung defensif terhadap kritik dan mungkin merasa terancam oleh umpan balik negatif.

Growth Mindset: Melihat kritik konstruktif sebagai kesempatan untuk perbaikan. Mereka siap menerima umpan balik agar dapat berkembang.

Ciri-ciri Orang dengan Fixed Mindset

Berikut adalah beberapa ciri-ciri umum orang dengan fixed mindset.

1. Menghindari Tantangan

Orang dengan fixed mindset cenderung menghindari situasi atau tugas yang dianggap sulit dan berpotensi mengungkapkan keterbatasan mereka. Mereka lebih suka berada di zona nyaman daripada mengambil risiko dan menghadapi tantangan.

2. Takut Kegagalan

Kegagalan dianggap sebagai hal yang merendahkan dan mengancam bagi orang dengan fixed mindset. Mereka cenderung menghindari usaha yang bisa berakhir dengan kegagalan, karena mereka takut ini akan membuktikan bahwa kemampuan mereka terbatas.

3. Mencari Validasi Eksternal

Orang dengan fixed mindset mungkin sangat membutuhkan validasi dari orang lain agar merasa lebih baik. Mereka cenderung mencari pujian dan pengakuan sebagai konfirmasi bahwa mereka memiliki nilai.

4. Menganggap Kemampuan Sebagai Atribut Tetap

Orang dengan fixed mindset percaya bahwa kemampuan, kecerdasan, dan bakat adalah atribut tetap yang tidak dapat diubah. Pandangan ini menyebabkan mereka merasa terbatas pada potensi mereka saat ini.

5. Merasa Tersaingi dengan Orang Lain

Orang dengan fixed mindset mungkin cenderung merasa tidak nyaman atau bahkan cemburu ketika melihat orang lain sukses atau memiliki prestasi. Kesuksesan orang lain dianggap sebagai ancaman terhadap pandangan mereka tentang diri sendiri.

Contoh Fixed Mindset

Berikut adalah beberapa contoh situasi atau pernyataan yang mencerminkan pola pikir fixed mindset.

1. Menghindari Tantangan

Seseorang yang memiliki fixed mindset mungkin akan menghindari mengambil tugas baru atau pekerjaan yang berada di luar bidang keahliannya. Hal ini karena mereka takut tidak akan berhasil atau gagal.

2. Percaya pada Bakat Bawaan

Seseorang dengan fixed mindset mungkin akan berpendapat bahwa semua kemampuan adalah bakat bawaan. Misalnya, orang yang tidak memiliki kemampuan matematika, tidak akan pernah bisa menguasainya.

3. Takut Kegagalan

Seorang mahasiswa dengan fixed mindset mungkin akan merasa terlalu takut untuk mengikuti ujian yang sulit. Hal ini karena mereka khawatir tidak akan mendapatkan nilai baik dan ini akan mengungkapkan bahwa mereka tidak pintar.

4. Menghindari Umpan Balik Negatif

Seseorang dengan fixed mindset mungkin tidak akan meminta umpan balik pada proyek yang sedang dikerjakan. Hal ini karena ia takut mendengar kritik atau saran untuk perbaikan.

5. Mengatakan “Saya Tidak Pernah Bisa” tanpa Usaha

Contoh lain pola pikir fixed mindset adalah ketika seseorang berkata, “saya tidak pernah bisa menggambar” tanpa mencoba untuk belajar atau mempraktikkan keterampilan tersebut.

Kelebihan dan Kekurangan Fixed mindset

Berikut adalah kelebihan dari fixed mindset.

1. Rasa Aman dan Stabilitas

Orang dengan fixed mindset mungkin merasa lebih nyaman dengan keyakinan bahwa kemampuan dan kecerdasan mereka berada dalam keadaan stabil. Ini dapat memberi mereka perasaan kepastian dalam menghadapi berbagai situasi.

2. Menghindari Kegagalan Publik

Karena takut akan kegagalan, orang dengan fixed mindset mungkin cenderung menghindari situasi di mana mereka berisiko gagal di depan publik. Hal ini bisa mencegah potensi rasa malu atau penolakan.

3. Fokus pada Keberhasilan Saat Ini

Orang dengan fixed mindset mungkin merasa puas dengan prestasi dan pencapaian yang telah mereka raih. Ini dapat memberikan kebahagiaan singkat atas pencapaian tersebut. 

Berikut adalah kekurangan dari fixed mindset.

1. Ketidakmampuan Berkembang

Salah satu kelemahan utama fixed mindset adalah bahwa seseorang mungkin gagal memanfaatkan potensi penuh mereka. Keyakinan bahwa kemampuan bersifat tetap dan tidak dapat diubah dapat menghambat diri untuk berkembang.

2. Ketakutan Terhadap Tantangan dan Kegagalan

Kekhawatiran akan kegagalan dapat membatasi orang dengan fixed mindset untuk mengambil risiko dan menghadapi tantangan baru. Akibatnya, ia mungkin tertinggal dari orang lain.

3. Pengalaman yang Terbatas

Dengan menghindari tantangan dan situasi baru, orang dengan fixed mindset mungkin tidak memiliki peluang untuk mengembangkan keterampilan baru dan mencapai potensi penuh.

Cara Mengubah Fixed Mindset Menjadi Growth Mindset

Perlu diingat bahwa pola pikir bukanlah sifat bawaan yang tidak dapat diubah. Meskipun ada kelebihan dalam memiliki fixed mindset dalam beberapa situasi, mengubahnya menjadi growth mindset dapat memberi manfaat jangka panjang. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk merubah fixed mindset menjadi growth mindset

1. Kesadaran

Langkah pertama adalah menyadari pola pikir saat ini dan apakah itu cenderung fixed mindset atau growth mindset. Refleksikan pada bagaimana Anda merespon tantangan, kegagalan, atau pujian. Apakah Anda cenderung merasa terbatas atau melihatnya sebagai peluang untuk belajar?

2. Ubah Dialog Internal

Mulailah memperhatikan dialog internal Anda. Gantikan pemikiran negatif atau self-doubt dengan afirmasi positif. Misalnya, alihkan dari “saya tidak bisa melakukannya” menjadi “saya mungkin belum bisa melakukannya sekarang, tetapi saya bisa belajar dan berkembang.”

3. Terima Kegagalan sebagai Pembelajaran

Lihatlah kegagalan sebagai kesempatan untuk belajar dan tumbuh. Identifikasi apa yang dapat dipelajari dari setiap pengalaman, bahkan yang tidak berhasil. Ini akan membantu Anda mengatasi rasa takut akan kegagalan.

4. Ambil Tantangan

Keluar dari zona nyaman Anda dan terima tantangan baru. Meskipun mungkin sulit pada awalnya, melangkah keluar dari zona nyaman akan membantu Anda mengembangkan keterampilan dan keyakinan diri.

5. Pembelajaran Kontinu

Pertimbangkan pembelajaran sebagai perjalanan seumur hidup. Teruslah mencari peluang untuk belajar dan berkembang, baik melalui buku, kursus, atau pengalaman baru.

Kuasai Growth Mindset dengan Mengikuti Program Kuncie Executive Mini MBA x SBM ITB!

Merubah fixed mindset menjadi growth mindset memerlukan kesadaran dan usaha yang konsisten. Perubahan ini dapat memiliki dampak positif yang signifikan pada perkembangan pribadi, pencapaian, dan kepuasan hidup seseorang. Siapa pun dapat menanamkan growth mindset untuk memaksimalkan potensi diri jika mau belajar. 

Untuk membantu Anda menguasai growth mindset, Kuncie bersama SBM ITB menghadirkan program Kuncie Executive Mini MBA General Management by SBM ITB. Ini merupakan program online fast-track untuk mempelajari manajemen bisnis dan kepemimpinan sekelas magister. Program Mini MBA ini merupakan program non-degree dengan waktu yang lebih singkat dan biaya lebih hemat. 

Kesempatan untuk menjadi pemimpin hebat sudah ada di depan mata. Jangan lewatkan kesempatan ini, daftarkan diri Anda untuk mengikuti Kuncie Executive Mini MBA General Management by SBM ITB sekarang juga!

Artikel Terkait

Komentar