May 10, 2023
Category: Creative
[sgmb id=2]

Menulis cerita yang hidup merupakan suatu kemampuan yang sangat dibutuhkan dalam dunia literasi. Sebuah cerita yang hidup dapat membuat pembaca terbawa dalam suasana dan karakter cerita yang ditampilkan.

Hal ini tentunya menjadi tujuan setiap penulis dalam menulis cerita. Namun, menulis cerita yang hidup tidaklah mudah. Diperlukan beberapa tips dan trik dalam menulis cerita pendek dan jenis cerita lainnya agar dapat membuat cerita yang hidup dan memikat para pembaca. Yuk, simak tipsnya di bawah ini!

Apa itu Cerita yang Hidup?

Cerita yang hidup adalah cerita yang mampu menampilkan detail-detail kecil yang memberikan kesan hidup dalam cerita tersebut. Detail-detail ini dapat berupa deskripsi fisik, emosi, dan pemikiran karakter dalam cerita. Dalam cerita yang hidup, pembaca dapat merasakan apa yang dirasakan oleh karakter dalam cerita dan terbawa dalam suasana cerita tersebut.

Menulis cerita yang hidup menjadi penting karena dapat membuat pembaca dapat ikut merasakan emosi dan pemikiran karakter dalam cerita sehingga dapat memahami cerita dengan lebih baik. Hal ini juga dapat membuat pembaca merasa terhubung dengan karakter dalam cerita dan membawa pembaca pada perjalanan emosional yang mengasyikkan.

Pentingnya Menulis Cerita yang Hidup

menulis cerita
Sumber: Shutterstock

Pentingnya menulis cerita yang hidup didasarkan pada kemampuan cerita tersebut untuk membuat pembaca terhubung dalam suasana dan karakter cerita yang ditampilkan. Cerita yang hidup mampu menampilkan detail-detail kecil yang memberikan kesan nyata dalam cerita tersebut sehingga pembaca dapat merasakan apa yang dirasakan oleh karakter dalam cerita dan terhanyut dalam cerita yang disajikan. Hal ini dapat membuat pembaca memahami cerita dengan lebih baik dan merasa terhubung dengan karakter dalam cerita.

Selain itu, menulis cerita yang hidup juga dapat membawa pembaca pada perjalanan emosional yang mengasyikkan melalui struktur dan alur cerita yang disusun oleh penulis. Cerita yang hidup mampu mempengaruhi perilaku dan keputusan pembaca. Oleh karena itu, menulis cerita yang hidup juga dapat memiliki dampak positif bagi pembaca.

Pentingnya menulis cerita yang hidup juga disebutkan sebagai salah satu kunci untuk memenangkan hati para pembaca dan membuat cerita kita dikenang. Dengan cerita yang hidup, pembaca akan terkesan dan mengingat cerita yang kita tulis.

Dapat disimpulkan bahwa pentingnya menulis cerita yang hidup adalah karena kemampuan cerita tersebut untuk membawa pembaca pada perjalanan emosional yang mengasyikkan, membuat pembaca terhubung dengan karakter dalam cerita, mempengaruhi perilaku dan keputusan pembaca, dan membuat cerita kita dikenang oleh para pembaca.

Komponen Utama yang Menjadikan Cerita “Hidup”

Walaupun tidak mudah, terdapat beberapa komponen utama yang bisa menjadikan cerita menjadi “hidup”. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:

1.    Tujuan tokoh utama

Setiap cerita yang hidup memiliki tokoh utama yang memiliki tujuan yang jelas dan spesifik. Tujuan tersebut menjadi motivasi untuk tokoh utama dalam menjalani perjalanan cerita. Ketika pembaca dapat memahami tujuan tokoh utama, pembaca akan terbawa dalam perjalanan cerita dan merasakan emosi dan pemikiran tokoh utama.

2.    Tokoh yang manusiawi

Tokoh yang dibuat dalam cerita harus memiliki sifat dan karakteristik yang manusiawi, yaitu sifat yang dapat ditemukan pada manusia sebenarnya. Tokoh manusiawi mampu menimbulkan empati dan simpati pada pembaca. Hal ini dapat membuat pembaca terhubung dengan tokoh dalam cerita dan merasa terlibat dalam perjalanan cerita.

3.    Peran antagonis yang berarti

Antagonis dalam cerita adalah karakter yang bertentangan dengan tokoh utama. Antagonis memiliki peran penting dalam cerita karena menjadi pemicu terjadinya konflik. Peran antagonis yang kuat dapat membuat cerita menjadi lebih hidup dan menarik. Selain itu, adanya peran antagonis yang kuat juga bisa membuat pembaca merasa tertantang dan terlibat dalam konflik yang terjadi dalam cerita.

4.    Menghadirkan konflik

Konflik adalah elemen penting dalam sebuah cerita. Konflik menciptakan ketegangan dan mempengaruhi alur cerita. Konflik yang terjadi dalam cerita harus dapat menarik perhatian pembaca dan menghadirkan tantangan bagi tokoh utama. Ketika konflik dapat memicu emosi pembaca, cerita akan terasa lebih hidup.

5.    Penggunaan diksi

Penggunaan diksi yang tepat dapat memberikan kesan hidup pada cerita. Dalam artikelnya, Sitta Karina yang merupakan seorang penulis novel populer, menyebutkan bahwa penggunaan diksi yang tepat dapat menghidupkan deskripsi dan menggambarkan suasana yang tercipta dalam cerita. Penggunaan diksi yang tepat juga dapat memperkaya cerita dan membuatnya lebih menarik.

6.    Melakukan riset yang memadai

Riset yang memadai dapat memperkaya cerita dengan informasi yang lebih akurat dan detail. Riset yang dilakukan dapat mencakup berbagai aspek seperti tempat, budaya, dan kebiasaan. Melakukan riset juga dapat membantu penulis dalam menggambarkan suasana dan latar tempat dengan lebih hidup dan detail.

7.    Relevansi dan berhubungan

Cerita yang “hidup” harus memiliki alur cerita yang relevan dan berhubungan. Setiap adegan dalam cerita harus memiliki keterkaitan dan kepentingan dalam perkembangan alur cerita secara keseluruhan. Setiap adegan dalam cerita harus berkontribusi dalam meningkatkan ketegangan dan memperjelas tujuan tokoh utama.

8.    Emosi yang disampaikan

Cerita yang “hidup” harus mampu memancing emosi pembaca. Hal ini dapat dicapai dengan memperhatikan karakterisasi tokoh, alur cerita, serta suasana dan setting yang digambarkan dalam cerita. Emosi pembaca harus bisa dirangsang dan membuat pembaca merasa terlibat dalam perjalanan cerita agar bisa terus tertarik dengan kelanjutan cerita.

9.    Detail cerita

Detail cerita yang baik dapat memperkuat suasana dalam cerita dan memberikan gambaran yang lebih jelas pada pembaca. Detail cerita juga dapat membuat pembaca merasakan betapa hidupnya cerita tersebut. Penggunaan detail yang tepat dapat membangkitkan imajinasi pembaca dan memberikan gambaran yang lebih hidup tentang cerita.

Tips Dalam Menulis Cerita yang Hidup

Agar kamu bisa menulis cerita yang hidup, yuk ikuti tips-tips mudah di bawah ini.

1.    Memaksimalkan Detail Penokohan

Detail penokohan yang kuat dapat membuat tokoh dalam cerita terlihat lebih hidup dan manusiawi. Penulis dapat memberikan ciri khas pada tokoh, seperti kebiasaan, sifat, dan latar belakang yang kuat. Hal ini dapat membuat pembaca lebih mudah terhubung dengan tokoh dan terlibat dalam cerita.

2.    Mendeskripsikan Latar Tempat, Waktu, dan Suasana

Latar tempat, waktu, dan suasana yang dideskripsikan dengan baik dapat memperkaya cerita dan memberikan gambaran yang lebih jelas pada pembaca. Hal ini dapat menciptakan suasana yang lebih hidup dan memungkinkan pembaca untuk membayangkan diri mereka berada dalam cerita.

3.    Memunculkan Konflik yang Dapat Mempengaruhi Emosi Pembaca

Konflik dalam cerita dapat memancing emosi pembaca dan memperkuat alur cerita. Konflik yang kuat dan berarti dapat membuat pembaca lebih terlibat dalam cerita dan membuat mereka ingin terus membaca.

4.    Melakukan Riset Secara Mendalam

Riset yang mendalam dapat memperkaya cerita dengan informasi yang lebih akurat dan detail. Riset yang dilakukan dapat mencakup berbagai aspek seperti tempat, budaya, dan kebiasaan. Kamu bisa menggambarkan suasana dan latar tempat dengan lebih hidup dan detail ketika memiliki pengetahuan yang mendalam melalui riset yang dilakukan. Riset merupakan kunci agar ceritamu makin menarik sehingga kamu bisa terus meningkatkan skill menulismu menjadi lebih baik!

5.    Memperhatikan Tata Bahasa dan Diksi

Tata bahasa dan diksi yang baik dapat membuat cerita lebih mudah dipahami dan terasa lebih profesional. Penulis harus memperhatikan penggunaan tata bahasa yang benar dan menghindari penggunaan kata yang berlebihan atau ambigu.

6.    Menyusun Alur Cerita yang Baik

Alur cerita yang baik dapat membuat pembaca terus terlibat dalam cerita dan membuat mereka ingin tahu apa yang terjadi selanjutnya. Penulis harus menyusun alur cerita yang logis dan memperhatikan keterkaitan antar adegan dalam cerita.

Menumbuhkan Ide Menjadi Karya Seni Bercerita

Pentingnya menulis cerita yang hidup menjadi kunci dalam penulisan karya seni bercerita. Bukan hanya ide yang menarik, tetapi eksekusi dari penulisan cerita juga menjadi faktor yang utama. Jika kamu merupakan seorang penulis atau ingin memulai perjalanan sebagai penulis, kamu harus mempelajari cara menumbuhkan ide menjadi karya seni bercerita.

Salah satu teknik menulis cerita yang digunakan oleh Dee Lestari, seorang penulis novel populer, adalah teknik Kaizen Writing. Perbaikan kecil yang dilakukan secara berkesinambungan ini merupakan prinsip menulis yang sudah diterapkan oleh Dee Lestari. Yuk, pelajari lebih dalam mengenai Kaizen Writing bersama Kuncie. Cari tahu & daftar Kaizen Writing: Kelas Menulis Online Bersama Dee Lestari segera!

Referensi:

https://www.anecdote.com/2018/09/what-makes-a-compelling-story/
https://blog.sittakarina.com/6-langkah-penting-menghidupkan-cerita/
https://wakool.id/blog/547-tips-menghidupkan-cerita-fiksi
https://www.wattpad.com/972298273-kelas-menulis-menghidupkan-cerita

Artikel Terkait

Komentar