Karyawan merupakan aset yang berharga bagi perusahaan. Tanpa adanya karyawan yang berkualitas, maka tidak dapat pula suatu perusahaan berjalan & berkembang dengan baik. Oleh karena itu, jika banyak karyawan meninggalkan perusahaan dalam waktu yang singkat, produktivitas dan keuangan perusahaan akan mengalami dampak buruk.
Tingginya tingkat pergantian karyawan atau employee turnover rate, dapat menjadi masalah bagi perusahaan. Lantas, apa penyebab & cara mengurangi tingkat turnover rate yang tinggi di perusahaan? Yuk, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!
Apa itu Employee Turnover Rate?
Employee turnover rate adalah persentase karyawan yang meninggalkan perusahaan dalam suatu periode waktu tertentu. Tingkat pergantian karyawan yang tinggi dapat menunjukkan adanya masalah dalam perusahaan. Misalnya, Human Resource Management perusahaan mungkin tidak mampu menarik atau mempertahankan karyawan berkualitas tinggi, atau terdapat masalah dalam budaya organisasi dan manajemen.
Suatu perusahaan atau organisasi biasanya menghitung tingkat turnover setiap tahun atau triwulanan. Perusahaan juga bisa memilih untuk menghitung pergantian karyawan baru untuk menilai efektivitas kebijakan perekrutan mereka. Oleh karena itu, turnover rate menjadi salah satu unsur penting yang perlu diperhatikan oleh setiap perusahaan.
Penyebab Utama Tingginya Employee Turnover Rate
Untuk dapat memahami cara mengurangi tingginya employee turnover rate, kita harus mengetahui penyebabnya terlebih dahulu. Terdapat 14 penyebab utama atas tingginya employee turnover rate yang umum terjadi di perusahaan-perusahaan.
1. Kurangnya Pertumbuhan dan Perkembangan
Karyawan yang tidak melihat adanya peluang untuk tumbuh dan berkembang dalam pekerjaan mereka cenderung akan mencari pekerjaan baru. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mengembangkan keterampilan mereka dan memperoleh pengalaman baru.
2. Tidak Adanya Inovasi
Perusahaan yang tidak mendorong inovasi dan kreativitas karyawan cenderung memiliki tingkat turnover rate yang lebih tinggi. Karyawan yang merasa tidak dihargai atau tidak diberikan kesempatan untuk memberikan masukan dan ide-ide inovatif akan mencari kesempatan di tempat lain.
3. Manajemen yang Tidak Efisien
Manajemen yang tidak efisien, tidak transparan, dan tidak mendukung karyawan dapat membuat karyawan merasa tidak dihargai dan tidak memiliki kontrol atas pekerjaan mereka. Akibatnya, karyawan cenderung mencari pekerjaan di perusahaan lain yang memiliki manajemen yang lebih baik.
4. Kompensasi yang Tidak Memadai
Karyawan yang merasa bahwa upah dan tunjangan yang mereka terima tidak sebanding dengan pekerjaan yang mereka lakukan cenderung mencari pekerjaan di tempat lain. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk bisa memberikan kompensasi yang adil dan kompetitif untuk mencegah karyawan meninggalkan perusahaan.
5. Tidak Adanya Persahabatan
Hubungan sosial di tempat kerja dapat menjadi faktor penting dalam mempengaruhi apakah karyawan ingin tetap bekerja atau mencari pekerjaan baru. Karyawan yang merasa terisolasi atau tidak memiliki teman di tempat kerja cenderung mencari pekerjaan di tempat lain yang memiliki lingkungan sosial yang lebih baik.
6. Kurangnya Keragaman
Perusahaan yang tidak mendorong keragaman atau tidak memiliki kebijakan yang inklusif dapat membuat karyawan merasa tidak nyaman atau tidak dihargai. Hal ini dapat menyebabkan karyawan yang merasa terpinggirkan mencari pekerjaan di tempat lain.
7. Peristiwa dalam Kehidupan Personal
Peristiwa yang terjadi dalam kehidupan personal seperti pernikahan, kelahiran anak, atau kesehatan dapat membuat karyawan merasa perlu mengubah prioritas dan mencari pekerjaan yang lebih fleksibel atau memberikan manfaat tambahan yang diperlukan.
8. Restrukturisasi Organisasi
Restrukturisasi organisasi dapat menyebabkan ketidakpastian dan ketidakstabilan bagi karyawan. Jika karyawan merasa bahwa posisi mereka terancam atau mereka tidak memiliki jaminan pekerjaan di masa depan, mereka cenderung mencari pekerjaan di tempat lain yang lebih stabil.
9. Transfer & Promosi
Karyawan yang merasa bahwa mereka telah mencapai batas atas karier mereka dalam perusahaan dan tidak memiliki peluang untuk dipromosikan atau ditransfer ke posisi yang lebih menantang cenderung mencari pekerjaan di tempat lain yang menawarkan kesempatan yang lebih baik.
10. Lingkungan Kerja yang Tidak Fleksibel
Lingkungan kerja yang tidak fleksibel dapat menjadi salah satu penyebab utama tingginya employee turnover rate. Karyawan mungkin merasa terkekang oleh lingkungan kerja yang kaku dan tidak memungkinkan mereka untuk memperlihatkan kreativitas atau fleksibilitas dalam pekerjaan mereka.
11. Budaya Tempat Kerja yang Buruk
Budaya tempat kerja (company culture) yang buruk juga dapat menjadi penyebab utama employee turnover rate yang tinggi. Sebuah budaya tempat kerja yang buruk bisa mencakup perilaku yang tidak sehat, seperti mobbing atau pelecehan dan kekerasan psikologis, yang bisa membuat karyawan merasa tidak aman dan tidak nyaman dalam bekerja.
12. Terlalu Banyak Pekerjaan
Terlalu banyak pekerjaan yang diberikan kepada karyawan juga bisa menjadi penyebab employee turnover rate yang tinggi. Karyawan yang merasa terlalu banyak bekerja atau terlalu sedikit waktu untuk menyelesaikan pekerjaan mereka, bisa merasa stres dan lelah sehingga merasa terpaksa meninggalkan pekerjaan mereka.
13. Kurangnya Pengakuan dan Penghargaan
Kurangnya pengakuan dan penghargaan juga bisa menjadi penyebab employee turnover rate yang tinggi. Karyawan yang tidak merasa dihargai atau tidak diberikan pengakuan yang layak atas kinerja mereka, bisa merasa tidak termotivasi untuk terus bekerja dan merasa terpaksa mencari pekerjaan baru di tempat lain.
14. Masa Pensiun
Masa pensiun juga bisa menjadi penyebab employee turnover rate yang tinggi, terutama di tempat kerja dengan karyawan yang usianya sudah cukup lanjut. Ketika karyawan yang sudah lama bekerja memasuki masa pensiun, perusahaan mungkin kehilangan tenaga kerja yang telah berpengalaman dan ahli di bidang mereka. Hal ini dapat mempengaruhi produktivitas perusahaan dan juga meningkatkan biaya untuk merekrut dan melatih karyawan baru.
Cara Mencegah Turnover Rate Karyawan yang Tinggi
Selain memahami penyebab turnover rate yang tinggi, penting juga untuk mengetahui cara-cara untuk mencegahnya. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi tingkat turnover rate karyawan yang tinggi:
1. Tetapkan panduan yang jelas untuk evaluasi rekan dan manajer
Panduan yang jelas akan membantu menghindari bias dalam evaluasi dan memberikan umpan balik (feedback) yang konstruktif kepada karyawan. Hal ini dapat membantu karyawan merasa dihargai dan termotivasi untuk bekerja lebih baik.
2. Perhatikan gaji dan tunjangan di industri perusahaanmu
Melakukan survei gaji dan tunjangan dapat membantu memastikan bahwa karyawan diberi bayaran yang adil dan sesuai dengan standar di industrimu. Ini dapat membantu mencegah karyawan pergi mencari pekerjaan yang menawarkan gaji yang lebih tinggi.
3. Tinjau ulang uraian tugas (jobdesc) anggota tim
Tinjau ulang uraian tugas setiap karyawan secara teratur dan pastikan bahwa tugas yang mereka lakukan cocok dengan minat, keterampilan, dan kemampuan mereka. Memberikan tugas yang sesuai dengan kemampuan dan minat karyawan dapat membantu menjaga semangat mereka untuk bekerja.
4. Tetapkan tujuan yang realistis & ambisius untuk organisasi
Memiliki tujuan yang jelas dan realistis dapat membantu memberikan arah yang jelas untuk perusahaan. Karyawan akan merasa termotivasi untuk bekerja ketika mereka memiliki tujuan yang jelas untuk dicapai.
5. Beli akses ke pengembangan profesional atau platform pembelajaran
Memberikan kesempatan untuk pengembangan profesional dapat membantu karyawan dalam meningkatkan keterampilan mereka dan merasa dihargai di tempat kerja. Platform pembelajaran online dapat menjadi cara yang baik untuk menyediakan kesempatan pengembangan profesional dengan biaya yang lebih terjangkau.
6. Rencanakan kegiatan membangun tim secara teratur
Membangun hubungan yang baik antara anggota tim dan manajer dapat meningkatkan motivasi, kepuasan kerja, dan retensi karyawan. Dengan merencanakan kegiatan membangun tim secara teratur, seperti kegiatan sosial, olahraga, atau pengembangan keterampilan, akan membantu anggota tim merasa lebih terhubung dengan organisasi dan satu sama lain.
7. Jadwalkan tinjauan tahunan untuk menilai gaji
Mengevaluasi gaji karyawan secara teratur adalah cara yang efektif untuk menentukan apakah kompensasi yang diberikan sudah memadai atau tidak. Dengan menjadwalkan tinjauan tahunan untuk menilai gaji, perusahaan dapat menentukan apakah gaji yang diberikan sesuai dengan kinerja dan kontribusi karyawan.
8. Kirim survei umpan balik (feedback survey) anggota tim
Mengirimkan survei umpan balik kepada anggota tim dapat membantu perusahaan memahami perspektif karyawan dan menentukan area yang perlu ditingkatkan. Survei umpan balik dapat memberikan pandangan tentang kinerja manajer, lingkungan kerja, dan kebijakan organisasi, yang semuanya dapat mempengaruhi kepuasan dan retensi karyawan.
9. Lakukan wawancara langsung dengan anggota tim saat ini
Melakukan wawancara langsung dengan anggota tim saat ini dapat membantu memahami masalah dan keprihatinan yang mereka alami dalam pekerjaan. Hal ini dapat membantu perusahaan menentukan area yang perlu diperbaiki dan memperbaiki kebijakan atau proses yang tidak efektif.
10.  Evaluasi proses perekrutan perusahaan
Proses perekrutan yang buruk dapat menyebabkan perusahaan merekrut karyawan yang tidak cocok dengan perusahaan atau pekerjaannya. Dengan mengevaluasi proses perekrutan secara teratur, perusahaan dapat menentukan area yang perlu diperbaiki untuk memastikan bahwa karyawan yang direkrut memiliki keterampilan, pengalaman, dan nilai yang tepat untuk organisasi.
Cara Mengurangi Turnover Rate Karyawan
Jika perusahaan memiliki turnover rate yang tinggi, maka ini saatnya untuk mengurangi hal tersebut. Perusahaan bisa mengurangi turnover rate karyawan dengan cara di bawah ini.
1. Rekrut karyawan yang tepat dan kelola ekspektasi
Salah satu faktor utama yang menyebabkan turnover rate tinggi adalah kegagalan merekrut karyawan yang tepat dan tidak bisa memenuhi harapan. Oleh karena itu, perusahaan perlu memastikan bahwa proses perekrutan yang mereka gunakan tepat dan efektif, serta perlu merekrut karyawan yang memenuhi kualifikasi dan kemampuan yang dibutuhkan.
Selain itu, penting juga untuk mengelola ekspektasi karyawan dengan jelas dan terbuka sejak awal, sehingga karyawan memiliki pemahaman yang jelas tentang apa yang diharapkan dari mereka di perusahaan. Sederhananya, kemampuan leadership juga berpengaruh pada turnover rate.
2. Tawarkan gaji dan tunjangan yang kompetitif
Gaji dan tunjangan yang tidak memadai menjadi salah satu alasan utama mengapa karyawan meninggalkan perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan perlu memastikan bahwa gaji dan tunjangan yang mereka tawarkan kompetitif dan sesuai dengan industri dan daerah sekitar. Ini dapat membantu menarik karyawan yang berkualitas dan memotivasi mereka untuk tetap tinggal di perusahaan.
3. Pertahankan komunikasi yang konsisten
Penting bagi perusahaan untuk membangun hubungan yang kuat antara manajemen dan karyawan. Salah satu cara untuk mencapai ini adalah dengan mempertahankan komunikasi yang konsisten dan terbuka dengan karyawan. Komunikasi yang terbuka dan jujur dapat membantu mencegah ketidakpuasan karyawan dan membantu mereka merasa dihargai.
4. Tentukan garis besar jalur karier
Karyawan ingin merasa bahwa mereka memiliki kemungkinan untuk tumbuh dan berkembang di perusahaan. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk membuat garis besar jalur karier yang jelas dan ditentukan, serta memberikan pelatihan dan pengembangan karyawan yang relevan.
Dengan memberikan jalan yang jelas bagi karyawan untuk mencapai tujuan karier mereka, perusahaan dapat membantu mengurangi turnover rate karyawan.
5. Tetapkan proyek khusus atau tawarkan insentif
Memberikan proyek khusus atau tawaran insentif dapat membantu meningkatkan motivasi dan kinerja karyawan. Proyek khusus dapat memberikan kesempatan kepada karyawan untuk menunjukkan kemampuan dan bakat mereka, sedangkan insentif dapat memberikan dorongan yang diperlukan untuk menghasilkan kinerja yang lebih baik.
6. Sesuaikan kebijakan perusahaan dan/atau manfaat di tempat kerja
Karyawan memiliki kebutuhan dan keinginan yang berbeda-beda. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk mengenal karyawan mereka dan memperhatikan kebutuhan mereka. Perusahaan dapat memperhatikan karyawan dengan menyesuaikan kebijakan perusahaan dan/atau manfaat di tempat kerja.
Seperti fleksibilitas waktu kerja, cuti yang lebih banyak, atau kesejahteraan karyawan untuk memenuhi kebutuhan mereka dan membantu meningkatkan retensi karyawan.
Cara Menghitung Employee Turnover Rate
Masih bingung bagaimana cara menghitung employee turnover rate? Yuk, simak cara mudahnya!
1. Kumpulkan informasi yang diperlukan
Beberapa informasi yang perlu dikumpulkan adalah jumlah karyawan yang keluar dalam periode waktu tertentu dan jumlah total karyawan di perusahaan pada periode waktu yang sama.
2. Hitung jumlah rata-rata karyawan
Hitung jumlah rata-rata karyawan selama periode waktu tersebut dengan menjumlahkan total karyawan pada awal dan akhir periode, kemudian dibagi dua. Misalnya, pada awal periode ada 100 karyawan dan pada akhir periode ada 110 karyawan, maka rata-rata karyawan selama periode tersebut adalah (100+110)/2 = 105 karyawan.
3. Hitung persentase turnover rate
Hitung persentase turnover rate dengan membagi jumlah karyawan yang keluar selama periode waktu tersebut dengan jumlah rata-rata karyawan selama periode waktu tersebut, kemudian dikalikan 100%. Misalnya, pada periode waktu 3 bulan terdapat 10 karyawan yang keluar, maka persentase tingkat perputaran adalah (10/105) x 100% = 9.5%.
Dengan menggunakan cara tersebut, perusahaan dapat menghitung tingkat perputaran karyawan dan mengevaluasi efektivitas program pengelolaan sumber daya manusia dan strategi perekrutan yang sedang dilakukan.
Pertahankan Karyawan Berkualitas di Perusahaan
Untuk bisa menjaga dan mengurangi turnover rate, perusahaan harus bisa memiliki rencana yang efektif dalam mempertahankan karyawan berkualitas. Beberapa langkahnya adalah dengan mengoptimalkan tugas Human Capital, meningkatkan kemampuan kepemimpinan, serta mengasah skill peran Human Resources.
Kamu bisa menguasai semua hal tersebut dengan mengikuti kelas Kuncie Executive: Human Capital Management. Dengan kurikulum yang dikurasi oleh Universitas Gajah Mada (UGM), Kuncie bekerja sama dalam membantu kamu agar bisa menyusun strategi mempertahankan talenta terbaik & mendorong karyawan untuk terus berinovasi sehingga perusahaan dapat tumbuh secara berkelanjutan.
Yuk, ikuti Kuncie Executive Human Capital Management!
Referensi:
https://www.forbes.com/advisor/business/employee-turnover-rate/
https://teambuilding.com/blog/employee-turnover#:~:text=The%20four%20main%20causes%20of,many%20organizations%20around%20the%20world.
https://www.indeed.com/career-advice/career-development/high-employee-turnover
https://www.indeed.com/perusahaan/c/info/how-to-reduce-employee-turnover
Komentar