Cara Mengukur Kinerja Karyawan Beserta Contohnya

May 24, 2023
Category: Business
[sgmb id=2]

Mengukur kinerja karyawan merupakan hal penting dalam menjaga produktivitas dan efisiensi dalam sebuah organisasi. Dengan memiliki cara yang efektif untuk mengukur kinerja karyawan, perusahaan dapat mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan individu, memberikan umpan balik yang konstruktif, dan mengembangkan rencana pengembangan yang sesuai.

Nah, artikel ini akan membahas cara mengukur kinerja karyawan yang efektif, metrik evaluasi karyawan, hingga alasan mengapa pengukuran kinerja karyawan menjadi hal yang penting. Yuk, baca sampai selesai!

Cara Mengukur Kinerja Karyawan

Kinerja karyawan memang terdengar sebagai sesuatu yang terlalu kompleks untuk diukur. Oleh karena itu, terdapat beberapa cara agar Anda bisa mengukur kinerja karyawan dengan efisien. Yuk, simak caranya di bawah ini!

cara mengukur kinerja karyawan
Sumber: Pexels

1.    Tetapkan OKR Terukur dan Goals Individu

Mengukur kinerja karyawan dimulai dengan memastikan bahwa setiap individu memiliki tujuan yang jelas dan terukur. Metode yang dapat digunakan adalah menetapkan Objectives and Key Results (OKR) yang spesifik dan terukur.

OKR adalah pendekatan yang efektif dalam menghubungkan tujuan perusahaan dengan goals individu. Setiap karyawan harus memiliki OKR yang terkait dengan pekerjaannya dan dapat diukur untuk menilai pencapaian mereka.

2.    Tetapkan Tolok Ukur Kinerja dengan Menerapkan ‘Sprint’

Metode selanjutnya adalah dengan menerapkan pendekatan ‘sprint’. Sprint merupakan periode waktu terbatas, biasanya satu hingga empat minggu, di mana karyawan fokus pada penyelesaian tugas-tugas tertentu.

Dengan menggunakan sprint, karyawan dapat menetapkan tujuan jangka pendek dan mengevaluasi kemajuan mereka secara teratur. Pendekatan ini memungkinkan manajer untuk secara efektif melacak kinerja karyawan dalam periode waktu yang terdefinisi dengan baik.

3.    Menggunakan Project Management atau Task Management Tool

Tools project management dapat digunakan untuk mengukur kinerja karyawan dengan lebih terstruktur. Dengan menggunakan tools ini, tugas-tugas dapat dibagikan, diatur, dan dipantau dengan jelas.

Manajer dapat melihat kemajuan karyawan dalam menyelesaikan tugas, memastikan bahwa tenggat waktu terpenuhi, dan memberikan umpan balik (feedback) secara real-time. Hal ini membantu dalam mengukur kinerja karyawan secara objektif.

4.    Monitor Proses Pelatihan

Pengembangan karyawan adalah aspek penting dalam mengukur kinerja mereka. Memonitor selesai atau tidaknya suatu pelatihan dapat memberikan gambaran tentang sejauh mana karyawan berinvestasi dalam pengembangan diri mereka.

Dengan melacak pelatihan yang berhasil diselesaikan, manajer dapat melihat upaya yang diinvestasikan oleh karyawan dalam meningkatkan keterampilan mereka dan bagaimana hal itu mempengaruhi kinerja mereka dalam pekerjaan.

5.    Melakukan Analisis Kesenjangan Keterampilan

Analisis kesenjangan keterampilan dapat membantu dalam mengukur kinerja karyawan.  Membandingkan keterampilan yang dimiliki oleh karyawan, dengan keterampilan yang dibutuhkan untuk pekerjaan mereka adalah yang krusial, terlebih di industri dinamis ini.

Dengan mengidentifikasi kesenjangan ini, perusahaan dapat mengarahkan upaya pengembangan karyawan ke arah yang tepat, memperbaiki keterampilan yang kurang, dan meningkatkan kinerja mereka secara keseluruhan.

6.    Buat Metrik Kinerja Karyawan

Setiap perusahaan memiliki kebutuhan dan tantangan unik. Oleh karena itu penting untuk membuat metrik kinerja karyawan yang sesuai dengan konteks perusahaan Anda. Metrik ini harus mencakup indikator kinerja yang relevan dan dapat diukur untuk setiap posisi atau departemen.

Dengan metrik yang ditentukan dengan baik, perusahaan dapat mengukur kinerja karyawan secara efektif dan membuat keputusan yang informasional dalam pengelolaan karyawan.

Metrik untuk Mengevaluasi Kinerja Karyawan

Dalam mengevaluasi kinerja karyawan, penting untuk memiliki metrik yang obyektif dan terukur. Banyak variabel berbeda-beda yang bisa dipertimbangkan. Walaupun begitu, terdapat beberapa metrik yang umum digunakan. Berikut adalah beberapa metrik yang dapat digunakan dalam proses evaluasi kinerja karyawan:

1.    Data dari Tinjauan Kinerja 360 (360 Performance Review)

Tinjauan kinerja 360 adalah proses evaluasi di mana karyawan dinilai oleh atasan, rekan kerja, dan bawahan mereka. Dengan mengumpulkan data dari berbagai perspektif, perusahaan dapat mendapatkan gambaran yang lebih lengkap tentang kinerja karyawan.

2.    Persentase dari Goals Individu, KPI, atau Tujuan yang Tercapai

Mengukur sejauh mana karyawan mencapai tujuan individu mereka adalah metrik yang penting. Ini dapat dilakukan dengan membandingkan persentase pencapaian terhadap tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

3.    Umpan Balik Kualitatif dari Pelanggan dan Rekan Kerja

Mengumpulkan umpan balik kualitatif dari pelanggan dan rekan kerja dapat memberikan insights atau perspektif tambahan yang berharga tentang kinerja karyawan. Hal ini dapat dilakukan melalui survei pelanggan, wawancara, atau pengumpulan umpan balik secara langsung.

4.    Persentase Pekerjaan yang Selesai

Selain itu, mengukur persentase pekerjaan yang berhasil diselesaikan oleh karyawan dapat memberikan gambaran tentang tingkat produktivitas dan efisiensi mereka. Hal ini dapat mencakup penyelesaian proyek, tugas harian, atau target yang ditetapkan.

5.    Kisi 9 Kotak (9-Box-Grid)

Kisi 9 kotak adalah alat yang digunakan untuk mengukur kinerja karyawan berdasarkan potensi dan kinerja saat ini. Pada metrik ini, karyawan ditempatkan dalam satu dari sembilan kotak berdasarkan evaluasi kinerja dan potensi mereka. Hal ini membantu dalam mengidentifikasi karyawan yang memiliki kinerja yang tinggi dan potensi untuk pengembangan lebih lanjut.

6.    Kualitas Pekerjaan

Metrik ini mencakup evaluasi terhadap kualitas pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan. Hal ini dapat mencakup faktor seperti tingkat akurasi, ketepatan waktu, inovasi, dan kepuasan pelanggan terhadap pekerjaan yang telah dilakukan.

7.    Kehadiran & Absensi

Metrik ini melibatkan penilaian terhadap kehadiran dan absensi karyawan. Tingkat kehadiran yang baik menunjukkan kedisiplinan dan komitmen karyawan terhadap pekerjaan mereka. Metrik ini juga dapat mencakup evaluasi terhadap keterlambatan dan izin yang diambil oleh karyawan.

8.    Perilaku dan Sikap (Attitude)

Evaluasi terhadap perilaku dan sikap karyawan juga merupakan metrik yang penting. Sikap yang positif, kemampuan dalam bekerja sama, serta kemampuan berkomunikasi dan bekerja dalam tim dapat menjadi penilaian yang signifikan dalam mengevaluasi kinerja karyawan.

9.     Kebiasaan Individu (Personal Habits)

Metrik ini melibatkan evaluasi terhadap kebiasaan individu yang berkontribusi pada kinerja mereka. Faktor-faktor seperti manajemen waktu, kemampuan untuk mengatasi stres, dan tingkat dedikasi dalam meningkatkan keterampilan pribadi dapat menjadi pertimbangan dalam menilai kinerja karyawan.

10. Kreativitas

Tingkat kreativitas karyawan juga dapat menjadi metrik yang penting dalam evaluasi kinerja. Kemampuan untuk memberikan ide-ide baru, solusi kreatif, dan kontribusi inovatif dapat menjadi pertimbangan penting dalam menilai kinerja mereka.

5 Alasan Mengukur Kinerja Karyawan

Mengukur kinerja karyawan merupakan praktik penting dalam manajemen sumber daya manusia (human resource management). Berikut adalah lima alasan mengapa mengukur kinerja karyawan sangat penting:

1.     Menetapkan Ekspektasi

Mengukur kinerja karyawan membantu dalam menetapkan ekspektasi atau harapan yang jelas dan terukur. Dengan memiliki tujuan dan standar kinerja yang jelas, karyawan akan memiliki panduan yang jelas tentang apa yang diharapkan dari mereka. Hal ini memungkinkan mereka untuk fokus dan mengarahkan upaya mereka untuk mencapai hasil yang diinginkan.

2.     Memungkinkan Manajer untuk Membuat Tolok Ukur Tingkat Kinerja

Dengan mengukur kinerja karyawan, manajer dapat memiliki pemahaman yang lebih baik tentang tingkat kinerja individu dan tim. Ini memungkinkan mereka untuk membuat tolak ukur yang objektif untuk membandingkan kinerja karyawan dari waktu ke waktu, memperoleh wawasan tentang kekuatan dan kelemahan karyawan, serta mengidentifikasi area yang membutuhkan perbaikan.

3.     Meningkatkan Pengembangan dan Retensi Karyawan

Melalui evaluasi kinerja, perusahaan dapat mengidentifikasi kebutuhan pengembangan karyawan secara lebih efektif. Dengan mengetahui area di mana karyawan dapat meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka, perusahaan dapat menyediakan pelatihan dan pengembangan yang sesuai.

Hal ini dapat meningkatkan kepuasan karyawan, memotivasi mereka untuk tumbuh dan berkembang, serta mengurangi tingkat turnover.

4.     Mengidentifikasi Talenta Terbaik dan Pemimpin Masa Depan

Mengukur kinerja karyawan juga membantu dalam mengidentifikasi karyawan yang menunjukkan potensi dan kinerja yang luar biasa. Dengan melihat data kinerja, perusahaan dapat mengidentifikasi dan mengembangkan bakat terbaik yang dapat menjadi pemimpin masa depan. Ini membantu dalam membangun jalur karier yang jelas dan mengalokasikan sumber daya secara efektif untuk pengembangan bakat.

5.     Mendorong Pertumbuhan dan Kesuksesan Perusahaan

Mengukur kinerja karyawan secara efektif membantu perusahaan dalam mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki dan memanfaatkan peluang untuk pertumbuhan dan kesuksesan.

Dengan memantau kinerja karyawan, perusahaan dapat mengambil tindakan yang tepat untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan kualitas kerja. Ini membantu dalam mencapai tujuan strategis organisasi dan mempertahankan keunggulan kompetitif.

Kuasai Human Capital Management dengan Program Kuncie

Dalam mengukur kinerja karyawan, diperlukan kemampuan dan pengetahuan yang mendalam mengenai human capital. Agar tim human resource atau para profesional HR bisa menguasai hal tersebut, Kuncie bersama dengan UGM menyediakan program Human Capital Management.

Program Kuncie dalam Human Capital Management (HCM) dapat membantu organisasi dalam mengukur kinerja karyawan dengan lebih efektif. Dalam program ini, peserta akan mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mengimplementasikan metode dan alat yang tepat dalam mengukur kinerja karyawan.

Dengan begitu, organisasi dapat mengembangkan sistem pengukuran kinerja yang lebih terstruktur, objektif, dan informatif untuk mendukung pengambilan keputusan yang tepat dalam pengelolaan sumber daya manusia. Yuk, daftar program Kuncie Executive Human Capital Management Kuncie by UGM!

Referensi:

https://whatfix.com/blog/measure-employee-performance/
https://www.indeed.com/hire/c/info/measuring-performance-employees

Artikel Terkait

Komentar