Menggunakan Business Model Canvas untuk Mendorong Inovasi di Organisasimu

April 22, 2023
Category: Marketing
[sgmb id=2]

Dalam dunia bisnis, inovasi adalah salah satu kunci keberhasilan. Organisasi yang mampu berinovasi secara terus-menerus akan lebih mampu bertahan dan tumbuh di tengah persaingan yang semakin ketat. Namun, untuk mendorong inovasi di dalam organisasi, perlu adanya pengelolaan bisnis yang tepat dan efektif.

Salah satu alat yang dapat digunakan untuk mengelola bisnis dengan baik adalah business model canvas. Apa itu, business model canvas? Bagaimana business model canvas mendorong inovasi? Yuk, simak sampai selesai, ya!

Apa itu Business Model Canvas?

business model canvas
Sumber: Shutterstock

Business Model Canvas adalah sebuah kerangka kerja visual yang digunakan untuk mendesain, mengembangkan, dan mengelola model bisnis sebuah organisasi. Kerangka kerja ini dirancang oleh Alexander Osterwalder dan Yves Pigneur pada tahun 2008, dan sejak saat itu menjadi alat yang sangat populer di kalangan pelaku bisnis dan wirausaha.

Business Model Canvas terdiri dari sembilan blok utama yang mewakili elemen-elemen utama dari model bisnis sebuah organisasi. Elemen-elemen tersebut meliputi segmen pelanggan, proposisi nilai, saluran distribusi, hubungan dengan pelanggan, sumber daya kunci, kegiatan utama, kemitraan dan sumber daya eksternal, arus pendapatan, dan struktur biaya.

Apa tujuan dari Business Model Canvas?

Tujuan utama dari penggunaan Business Model Canvas adalah untuk membantu organisasi mengembangkan model bisnis yang lebih efektif dan efisien. Melalui penggunaan kerangka kerja ini, organisasi dapat memahami secara lebih baik elemen-elemen utama dari bisnis mereka, dan mengoptimalkan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya mereka untuk mencapai tujuan bisnis yang diinginkan.

Selain itu, Business Model Canvas juga dapat membantu organisasi dalam mengidentifikasi peluang-peluang baru dan menghadapi tantangan yang dihadapi dalam bisnis mereka. Dengan memahami secara lebih baik model bisnis mereka, organisasi dapat mengembangkan strategi bisnis yang lebih tepat untuk meningkatkan daya saing dan mengoptimalkan kinerja bisnis mereka.

Elemen Business Model Canvas

Business Model Canvas (BMC) terdiri dari 9 elemen utama yang mewakili bagaimana sebuah organisasi menciptakan, memberikan, dan menangkap nilai untuk pelanggan. Berikut adalah penjelasan singkat tentang masing-masing elemen BMC:

1.     Customer Segments

Elemen pertama dari BMC adalah customer segments. Elemen ini menjadi hal yang penting karena organisasi harus memahami siapa target pasar mereka, serta kebutuhan dan keinginan pelanggan potensial mereka. Dalam elemen ini, organisasi harus mengidentifikasi segmentasi pelanggan yang berbeda dan memahami preferensi, perilaku, dan kebutuhan masing-masing segmen pelanggan.

2.     Value Proposition

Elemen kedua dari BMC adalah value proposition. Organisasi harus merumuskan nilai-nilai (value) yang ingin mereka berikan kepada pelanggan. Value proposition harus menggambarkan keuntungan dan keunikan produk atau layanan organisasi, dan bagaimana nilai ini membedakan organisasi dari pesaing.

3.     Channels

Elemen ketiga dari BMC adalah channels, yaitu elemen yang mengharuskan organisasi untuk merencanakan cara agar mencapai pelanggan mereka. Organisasi harus mempertimbangkan berbagai saluran distribusi, seperti penjualan online, toko fisik, atau kemitraan dengan pihak lain untuk mendistribusikan produk atau layanan mereka.

4.     Customer Relationship

Elemen keempat dari BMC adalah customer relationship. Organisasi harus merencanakan bagaimana mereka akan membangun hubungan dengan pelanggan mereka. Selain itu, organisasi juga perlu mempertimbangkan cara untuk mempertahankan pelanggan, mendapatkan feedback, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.

5.     Revenue Streams

Elemen kelima dari BMC adalah revenue streams, di mana organisasi harus merencanakan sumber pendapatan mereka. Dalam menjalankan BMC, organisasi perlu mempertimbangkan berbagai model bisnis, seperti penjualan langsung, iklan, atau biaya berlangganan, untuk menciptakan aliran pendapatan yang stabil.

6.     Key Resources

Elemen keenam dari BMC adalah key resources atau sumber daya kunci. Penting bagi organisasi dalam mempertimbangkan sumber daya kunci yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnis mereka. Sumber daya ini dapat mencakup manusia, teknologi, modal, atau keahlian tertentu yang diperlukan untuk menciptakan dan memberikan nilai kepada pelanggan.

7.     Key Activities

Elemen ketujuh dari BMC adalah key activities. Untuk menjalankan bisnis, organisasi harus mempertimbangkan kegiatan-kegiatan kunci yang harus dilakukan. Hal ini dapat mencakup pengembangan produk, penjualan, pemasaran, dan operasi bisnis lainnya.

8.     Key Partnership

Elemen kedelapan dari BMC adalah key partnerships. Kemitraan penting yang dapat membantu mereka mencapai tujuan bisnis sepatutnya dipertimbangkan. Kemitraan dapat mencakup pemasok, produsen, distributor, atau organisasi lain yang dapat membantu organisasi dalam menciptakan nilai untuk pelanggan.

9.     Cost Structure

Elemen kesembilan dari BMC adalah cost structure. Organisasi juga harus mempertimbangkan biaya yang terkait dengan menjalankan bisnis mereka. Biaya-biaya yang harus dipertimbangkan meliputi biaya operasional, biaya pengembangan produk, dan biaya lainnya yang terkait dengan menghasilkan, memberikan nilai lebih kepada pelanggan, dan sebagainya.

Manfaat Business Model Canvas

Sebagai salah satu model bisnis yang populer & banyak digunakan oleh perusahaan serta organisasi, Business Model Canvas tentunya memiliki manfaat. Berikut adalah manfaat dari Business Model Canvas yang bisa didapatkan.

  1. Isi dari Business Model Canvas Memiliki Fokus

Dengan menggunakan BMC, sebuah organisasi dapat lebih fokus pada elemen kunci bisnis mereka dan membuat keputusan berdasarkan pada data yang relevan. Ini membantu organisasi untuk memprioritaskan sumber daya dan kegiatan bisnis yang paling penting.

  1. Business Model Canvas jelas dan ringkas

BMC dirancang agar mudah dipahami oleh orang yang tidak memiliki latar belakang bisnis atau teknis. Format yang ringkas dan visual membuat BMC mudah diakses dan dipahami oleh semua anggota tim.

  1. Business Model Canvas menargetkan kebutuhan pelanggan

BMC membantu organisasi untuk fokus pada kebutuhan pelanggan dan menciptakan nilai yang lebih baik bagi mereka. Dengan memahami pelanggan, organisasi dapat mengoptimalkan produk dan layanan mereka sehingga lebih sesuai dengan kebutuhan pasar.

  1. Business Model Canvas mengurangi resiko kegagalan

BMC membantu organisasi mengidentifikasi potensi risiko dan menemukan solusi yang tepat sebelum mereka memulai bisnis atau meluncurkan produk baru. Dengan memahami risiko dan peluang, organisasi dapat mengurangi kemungkinan kegagalan dan meningkatkan peluang sukses.

  1. Business Model Canvas adalah kerangka kerja ilmiah yang terbukti berfungsi

BMC didasarkan pada metodologi ilmiah yang terbukti dan digunakan secara luas dalam bisnis. BMC membantu organisasi untuk membuat keputusan berdasarkan pada data dan analisis, bukan hanya intuisi atau asumsi.

Tips Dalam Menggunakan Business Model Canvas

Jika kamu tertarik untuk mengimplementasikan Business Model Canvas demi mendorong inovasi pada organisasi, yuk ikuti tips berikut ini!

  1. Analisa Kompetitor

Sebelum mulai menggunakan BMC, penting untuk menganalisis kompetitormu. Dengan mengetahui kekuatan dan kelemahan dari kompetitor, kamu dapat merancang model bisnis yang lebih unggul dan menguntungkan.

  1. Mengurutkan Elemen Secara Sistematis

Agar BMC lebih efektif, urutkan elemen-elemen bisnis secara sistematis. Mulai dari segmentasi pasar, nilai yang ditawarkan, saluran distribusi, hubungan dengan pelanggan, sumber pendapatan, sumber daya kunci, aktivitas kunci, mitra kunci, dan struktur biaya.

  1. Hubungkan Tiap Elemennya

Setelah mengurutkan elemen bisnis, hubungkan tiap elemennya. Misalnya, hubungkan sumber daya kunci dengan aktivitas kunci, hubungkan saluran distribusi dengan hubungan pelanggan, dan sebagainya. Dengan cara ini, kamu bisa mengidentifikasi bagaimana tiap elemen saling berhubungan dan mempengaruhi bisnismu.

  1. Fokus Pada Kondisi Saat Ini

BMC harus mencerminkan kondisi bisnismu saat ini. Oleh karena itu, fokuslah pada keadaan bisnis saat ini dan bukan masa depan yang belum pasti. Mulailah dengan menganalisis situasi yang ada dan kemudian lanjutkan dengan memikirkan cara untuk meningkatkan bisnis.

  1. Melakukan Review

Terakhir, lakukanlah review terhadap BMC secara berkala. Keadaan bisnis yang selalu berubah mengharuskan BMC juga di-update secara teratur untuk mencerminkan perubahan tersebut. Dengan melakukan review, kamu dapat mengetahui apa yang harus ditingkatkan dan diubah dalam model bisnismu.

Cara Menggunakan Business Model Canvas untuk Keperluan Inovasi Bisnis

Business Model Canvas dapat kamu gunakan sebagai alat dalam melakukan inovasi bisnis yang efektif dengan cara-cara berikut ini.

1.     Freshwatching

Melakukan “freshwatching” atau mengamati tren dan inovasi baru di luar industri kamu. Dengan cara ini, kamu dapat menemukan ide-ide baru untuk meningkatkan bisnis dan membuat BMC yang lebih kreatif dan inovatif.

2.     Remove your core

Menghapus elemen-elemen bisnis inti yang biasanya dianggap tidak dapat diubah. Hal ini akan membantu kamu untuk berpikir out-of-the-box dan menemukan cara baru untuk mengembangkan bisnismu.

3.     Epicenters

Menemukan “epicenters” atau titik-titik pusat dalam BMC yang paling penting bagi bisnismu. Dengan fokus pada epicenters, kamu bisa mengembangkan ide-ide baru dan inovatif untuk memperkuat bisnismu.

4.     Follow patterns

Mengidentifikasi pola-pola yang muncul dari BMC yang telah dibuat sebelumnya. Dengan cara ini, kamu dapat melihat pola-pola dan tren yang muncul dalam industri bisnismu, dan menemukan cara untuk mengembangkan bisnis kamu secara inovatif.

5.     Ask trigger questions

Mengajukan pertanyaan yang bisa memicu ide-ide inovatif untuk BMC pada bisnismu. Misalnya, “Apa yang akan terjadi jika kita membalikkan struktur biaya kami?” atau “Bagaimana jika kami mengubah segmen pasar kami?” Dengan cara ini, kamu dapat memicu pemikiran kreatif dan ide-ide inovatif untuk mengembangkan bisnismu.

6.     Bringing it all together

Terakhir, kamu bisa menggabungkan semua elemen yang telah ditemukan ke dalam BMC baru yang lebih inovatif. Dengan BMC yang baru, kamu dapat memiliki pandangan yang lebih jelas dan terstruktur tentang bisnis, serta ide-ide baru untuk memperkuat bisnismu.

Berani #MemulaiPerubahan dengan Implementasi Business Model Canvas

Perkembangan bisnis yang signifikan menjadi salah satu kunci sukses yang banyak dikejar oleh para pengusaha dan perusahaan-perusahaan. Untuk dapat memastikan bahwa bisnis terus berkembang, kamu harus mempertimbangkan inovasi yang baru di setiap aspek dari bisnis.

Penting bagi seorang pemimpin untuk terus berpikir di luar kotak, mengamati tren dan pola, serta mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dapat memicu ide-ide inovatif. Untuk itu, mengimplementasikan Business Model Canvas bisa menjadi langkah pertamamu dalam #MemulaiPerubahan demi mencapai perkembangan bisnis yang inovatif dan kreatif.

Dalam prosesnya, kamu nggak perlu takut & khawatir, karena kamu bisa mengasah kemampuan & memperkaya pengalaman dulu tentang Business Model Canvas maupun tentang seluk-beluk inovasi bisnis lainnya. Yuk, ambil langkah pertamamu untuk #MemulaiPerubahan!

Referensi:

https://uigstudio.com/insights/what-is-a-business-model-canvas
https://medium.com/seed-digital/how-to-business-model-canvas-explained-ad3676b6fe4a
https://chimera-swa.medium.com/5-key-benefits-of-using-a-business-model-canvas-instead-of-a-business-plan-55d5d727ba46
https://designabetterbusiness.com/2017/11/02/how-to-use-the-business-model-canvas-for-innovation/
https://www.gramedia.com/best-seller/business-model-canvas/

Artikel Terkait

Komentar