Cara Menerapkan Resolusi Konflik di Lingkungan Kerja

April 9, 2023
Category: Business
[sgmb id=2]

Conflict resolution atau resolusi konflik adalah salah satu skill yang sangat penting dalam bekerja. Tentunya, ketika bekerja dengan orang lain, kita tidak mungkin selalu memiliki pendapat atau sudut pandang yang sama dengan orang lain. Dengan begitu, konflik pun tidak bisa dihindari. Maka dari itu, kamu wajib memiliki skill resolusi konflik agar kamu bisa menjaga kinerja diri dan tim kamu.

Namun, bukan hanya itu manfaat dan guna dari resolusi konflik. Sebelum kita membahas lebih mendalam, mari kita bahas terlebih dahulu definisi dari resolusi konflik lewat pembahasan di bawah ini!

Apa itu Resolusi Konflik?

Conflict resolution atau resolusi konflik adalah suatu kemampuan atau proses di mana dua belah pihak atau lebih mencapai kesepakatan atas suatu perselisihan atau perbedaan secara damai. Kadangkala, orang yang menyelesaikan konflik tersebut adalah mediator atau pihak netral, namun salah satu pihak yang terlibat dalam perselisihan juga bisa mengambil perspektif berbeda untuk mendapatkan solusi yang memuaskan kedua belah pihak.

resolusi konflik
Sumber: Pexels

Di lingkup pekerjaan, konflik bisa terjadi antar karyawan, supervisor dan bawahannya, antar tim, bahkan antar klien dan pelanggan. Konflik juga bisa terjadi antar individu atau grup, misal manajemen dan pekerja, atau bahkan seluruh departemen dengan yang lainnya.

Proses Resolusi Konflik

Dalam meresolusi konflik, ada beberapa langkah yang bisa diikuti atau dijadikan acuan, terutama ketika meresolusi konflik di suatu perusahaan. Ketika kamu dihadapkan pada situasi ketika kamu harus menjadi penengah atau penyelesai konflik, kamu bisa mengikuti panduan berikut. Simak di bawah ini!

1.     Pengakuan oleh pihak-pihak yang terlibat bahwa ada masalah.

2.     Mengenali pemicu konflik.

3.     Kesepakatan bersama untuk mengatasi masalah dan menemukan beberapa resolusi.

4.     Upaya untuk memahami perspektif individu/kelompok lawan.

5.     Mengidentifikasi perubahan sikap, perilaku, dan pendekatan kerja kedua belah pihak yang akan mengurangi perasaan negatif.

6.     Intervensi oleh pihak ketiga, seperti perwakilan tim HR atau manajer yang lebih tinggi untuk menjadi penengah.

7.     Kesediaan oleh salah satu atau kedua belah pihak untuk berkompromi.

8.     Kesepakatan akan rencana untuk mengatasi perbedaan.

9.     Pemantauan dampak dari setiap kesepakatan akan perubahan.

10.  Mendisiplinkan atau memberhentikan karyawan yang menolak upaya untuk meredakan konflik.

Metode dalam Resolusi Konflik

Ketika mencoba untuk mendapatkan solusi akan suatu konflik, pasti ada metode tertentu yang diimplementasikan dan dicoba, demi menemukan metode yang paling pas atau tepat sasaran. Berikut adalah beberapa metode yang bisa kamu terapkan untuk meresolusi konflik.

1.     Pengaturan sendiri oleh pihak-pihak yang terlibat konflik

Jika kamu termasuk ke dalam pihak yang terlibat konflik, kamu bisa berinisiatif untuk membicarakan konflik yang terjadi dengan pihak lawan. Dengan begini, kamu meminimalkan jumlah pihak atau orang yang terlibat dalam konfliknya.

2.     Intervensi pihak ketiga

Ketika mediasi antara kedua belah pihak tidak berhasil, kamu butuh pihak ketiga sebagai pihak yang netral untuk mengintervensi. Biasanya, pihak netral lebih objektif sehingga bisa mencari jalan tengah dan menegosiasikan solusi yang adil.

3.     Resolusi konflik melalui proses pengadilan

Ketika mediasi dengan pihak ketiga tidak berhasil, konflik bisa dibawa ke tingkat pengadilan sebagai lembaga resmi yang bisa memberikan jalan tengah. Dengan sidang, solusi atau kesimpulan yang dihasilkan akan didukung hukum, sehingga wajib ditegakkan.

4.     Resolusi konflik melalui proses administrasi

Selain melalui pengadilan, resolusi konflik melalui proses administrasi juga bisa jadi alternatif. Resolusi jenis ini juga menggunakan pihak ketiga, tapi dilakukan oleh lembaga negara yang bukan lembaga yudikatif, misal komisi pengawas persaingan usaha, badan penyelesaian sengketa konsumen, dan ombudsman.

5.     Resolusi perselisihan alternatif

Metode terakhir ini merupakan metode resolusi konflik melalui pihak ketiga di luar lembaga yudikatif maupun eksekutif. Prosesnya terdiri atas dua jenis, yaitu mediasi dan arbitrase.

Skill yang Diperlukan untuk Resolusi Konflik

1.     Active Listening

Kemampuan active listening berguna ketika mendengar dan memahami penjelasan perspektif dari masing-masing pihak yang terlibat konflik.

2.     Bias untuk bertindak

Kemampuan ini membantu kamu ketika akan mengambil keputusan atau langkah resolutif ketika menyelesaikan konflik yang ada.

3.     Pengambilan perspektif

Seperti skill yang pertama, kemampuan ini membantumu memahami perspektif atau sudut pandang masing-masing pihak yang terlibat konflik.

4.     Fasilitasi

Kemampuan untuk fasilitasi membantumu menggali informasi dan sudut pandang masing-masing pihak yang terlibat konflik.

5.     Mediasi

Kemampuan mediasi sangat berharga ketika kamu sedang menjadi penengah antara kedua belah pihak atau lebih yang sedang berkonflik.

6.     Problem Solving

Kemampuan problem solving sangat berguna ketika kamu akan mengambil keputusan atau langkah untuk menyelesaikan konflik yang ada.

7.     Tanggung jawab

Pada akhirnya, tanggung jawab atas keputusan atau langkah yang diambil adalah hal yang paling penting. Dengan tanggung jawab, kamu merasa lebih hati-hati ketika mengambil keputusan atau langkah demi menyelesaikan konflik.

Tips Melakukan Resolusi Konflik di Lingkungan Kerja

Mencoba untuk melakukan resolusi konflik di tempat kerja bukanlah hal yang mudah. Berikut adalah beberapa tips mudah bagimu untuk menerapkan kemampuan resolusi konflikmu di lingkungan kerja.

1.     Membangun Suasana Positif

Dengan suasana positif, mood dan kondisi hati pihak-pihak yang terlibat konflik akan lebih tenang dan lebih menerima masukan/feedback.

2.     Menerima Perbedaan Karakter

Pastinya tiap pihak yang terlibat memiliki karakter yang berbeda. Kamu harus bisa menerima perbedaan-perbedaan tersebut.

3.     Tidak Berperilaku Emosional

Perilaku emosional cenderung memancing emosi dan perilaku emosional lainnya. Maka dari itu, lebih baik datang dengan pikiran dan hati jernih.

4.     Berkomunikasi dengan Santun

Bahasa dan tata krama yang santun akan lebih mudah diterima daripada tindak tanduk yang tidak sopan.

5.     Ketahui Apa yang Penting Bagi Orang Lain

Kenali prioritas masing-masing pihak agar kamu bisa memahami tujuan dan keinginan mereka dengan lebih baik.

6.     Dahulukan Dukungan daripada Kritikan

Daripada kritik, lebih baik sampaikan dukungan atau feedback positif. Dengan begitu, diskusi atau mediasi bisa berjalan dengan lebih damai.

7.     Sampaikan Kritik dengan Cara yang Benar

Menyampaikan kritik dengan santun dan tata bahasa yang sopan akan lebih bisa diterima dan diresapi daripada dengan bahasa kasar. Pilih bahasa dan kata yang tepat ketika menyampaikan kritik.

8.     Hargai Setiap Pendapat Orang Lain

Kadang konflik terjadi karena seseorang tidak merasa didengar atau dihargai. Maka dari itu, jangan sampai ada pihak yang tidak merasa dihargai ketika sedang meresolusi konflik.

9.     Jangan Menghakimi di Depan Umum

Menghakimi sesorang adalah hal yang memperkeruh konflik, apalagi ketika dilakukan di depan umum. Jika ada hal yang ingin diklarifikasi, lakukan di forum tertutup.

10.  Libatkan Tim dan Berikan Informasi yang Benar

Apabila ada konflik antar tim, pastikan semua anggota tim dimintai keterangan dan dilibatkan dalam proses resolusi konflik. Jika kamu termasuk ke dalam tim tersebut, berikan informasi yang benar dan sesuai.

11.  Hindari Masalah Personal

Apabila konflik sudah tergolong personal, saatnya untuk menggunakan pendekatan yang berbeda dalam menyelesaikan konflik. Hal ini disebabkan masalah personal dan masalah profesional adalah 2 hal yang sangat berbeda.

12.  Selesaikan Masalah Kecil

Selesaikan masalah kecil ketika masih kecil, jangan tunggu hingga masalah menjadi besar atau melibatkan banyak orang.

13.  Prioritaskan Kepentingan Perusahaan

Di ranah profesional, pastikan bahwa keputusan atau langkah yang diambil tetap memprioritaskan kepentingan perusahaan.

14.  Tetap Berkomunikasi

Komunikasi yang baik adalah kunci resolusi konflik. Meski konflik sudah luntur, pastikan komunikasi tetap berjalan agar tidak ada konflik lain yang muncul.

Contoh Keterampilan Resolusi Konflik

Kemampuan resolusi konflik memiliki banyak bentuk dan bisa dimiliki oleh siapa saja, baik karyawan, supervisor, manager, maupun pemilik perusahaan. Beberapa contoh dari resolusi konflik bisa disimak di bawah ini:

1.     Ketegasan dari atasan ketika mempertemukan dua karyawan yang terlibat dalam perselisihan publik.

2.     Keterampilan wawancara dan active listening yang digunakan oleh perwakilan Human Resources untuk menentukan sifat konflik antara atasan dan bawahan.

3.     Seorang supervisor memancing empati dengan meminta karyawan untuk menjelaskan bagaimana perasaan orang lain dalam situasi konflik.

4.     Manajer memfasilitasi sesi bagi pendapat dengan staf mereka untuk menghasilkan solusi atas titik konflik yang sedang berlangsung.

5.     Keterampilan mediasi oleh supervisor yang membantu bawahan untuk mengidentifikasi perubahan perilaku yang disetujui bersama.

6.     Seorang rekan kerja bermediasi dengan lawan kerja dan mengusulkan suatu cara agar bisa bekerja dengan lebih kondusif.

7.     Kreativitas dan pemecahan masalah oleh supervisor dengan cara mengubah peran dua staf yang rawan konflik dan menghilangkan titik gesekan.

8.     Supervisor menegakkan akuntabilitas dengan cara mendokumentasikan perilaku pemicu konflik pada penilaian kinerja karyawan.

Belajar Resolusi Konflik di Executive Human Capital Management dari Kuncie & UGM!

Resolusi konflik adalah suatu skill berharga yang perlu dimiliki semua orang. Skill ini sangat spesifik, namun juga sangat berharga jika kamu bekerja di suatu perusahaan besar dengan banyak karyawan. Di program Executive Human Capital Management, kamu bisa belajar resolusi konflik dari ahlinya!

Executive Human Capital Management adalah program kolaborasi Kuncie dengan Universitas Gajah Mada. Di program ini kamu akan mempelajari dasar, strategi, hingga tips sukses Human Capital Management yang bisa kamu terapkan secara langsung. Salah satunya adalah skill resolusi konflik!

Yuk langsung daftarkan dirimu di Program Executive Human Capital Managementdan dapatkan berbagai manfaatnya!

Referensi:

https://www.indeed.com/career-advice/resumes-cover-letters/conflict-resolution-skills
https://www.thebalancemoney.com/conflict-resolutions-skills-2063739
https://www.kompas.com/skola/read/2020/12/05/155751569/resolusi-konflik-definisi-dan-metodenya?page=all
https://www.finansialku.com/penyelesaian-konflik-resolusi-konflik/
https://www.merdeka.com/trending/8-cara-menangani-konflik-di-tempat-kerja-ketahui-resolusi-yang-tepat-kln.html

Artikel Terkait

Komentar