Perilaku politik dapat didefinisikan sebagai tindakan atau keputusan individu atau kelompok dalam lingkungan politik. Perilaku politik mencakup berbagai macam tindakan seperti memilih, mendukung kandidat atau partai politik tertentu, dalam hal tersebut dibutuhkan proses dalam mendemonstrasikan agar seseorang dapat mengambil keputusan.
Namun, sebenarnya yang dimaksud dengan perilaku politik dan bagaimana menganalisisnya? Artikel ini akan membahas membahas tentang hal-hal tersebut dan membantu kamu memahami kompleksitas perilaku politik.
Apa itu Perilaku Politik?
Perilaku politik adalah studi tentang cara orang berpikir, merasakan, dan bertindak sehubungan dengan politik termasuk opini publik, ideologi, keberpihakan, pengetahuan politik, partisipasi, kampanye, media, dan polarisasi. Perilaku politik meliputi tanggapan internal seperti persepsi, sikap, orientasi dan keyakinan serta tindakan-tindakan nyata seperti pemberian suara, protes, lobi, dan sebagainya.
Perilaku politik mencerminkan cara individu atau kelompok berinteraksi dengan lingkungan politik dan membuat keputusan terkait dengan politik. Hal ini melibatkan proses pengambilan keputusan, di mana individu atau kelompok mempertimbangkan nilai-nilai, preferensi, dan informasi yang tersedia dalam situasi politik tertentu.
Perilaku politik memainkan peran penting dalam demokrasi, karena partisipasi warga negara dalam proses politik merupakan salah satu prinsip dasar dari sistem demokrasi. Dalam masyarakat yang demokratis, kebebasan untuk berbicara, mengorganisir, dan mempengaruhi kebijakan publik sangat penting untuk menghasilkan keputusan yang mewakili kepentingan masyarakat.
Kategorisasi Perilaku Politik
Perilaku politik dapat dikelompokkan ke dalam beberapa kategori, berikut ini penjelasannya:
1. Radikal
Tidak puas dengan kondisi yang ada dan ingin perubahan secara cepat dan mendasar dalam struktur politik, ekonomi, sosial, atau budaya. Perilaku politik radikal biasanya melibatkan tindakan yang tidak konvensional atau dianggap ekstrim oleh sebagian orang seperti revolusi, terorisme, gerakan sosial radikal, dan aktivisme politik radikal. Perilaku politik radikal dapat memiliki dampak positif dan negatif tergantung metode yang digunakan dan tujuannya.
2. Moderat
Cukup puas dengan keadaan dan bersedia untuk maju serta tidak ingin perubahan secara cepat. Perilaku politik moderat dianggap penting dalam menjaga stabilitas politik dan menghindari konflik yang merugikan masyarakat. Namun, beberapa orang mungkin mengkritik perilaku politik moderat karena dianggap lambat dan kurang efektif dalam mencapai perubahan yang diinginkan.
2. Status quo
Sudah puas dengan keadaan yang ada dan berusaha mempertahankannya tanpa adanya perubahan yang signifikan pada sistem politik, ekonomi, sosial, atau budaya. Perilaku politik Status quo dapat mempertahankan stabilitas dan keteraturan, tetapi dapat juga menghambat perubahan yang dibutuhkan untuk memperbaiki masalah dan ketidakadilan dalam masyarakat. Oleh karena itu penting untuk memepertimbangkan dan mengevaluasi secara hati-hati dampak dari Status quo.
3. Konservatif
Sudah puas dengan keadaan yg ada dan cenderung mempertahankan tradisi dan nilai-nilai konservatif yang telah ada sebelumnya. Perilaku politik konservatif melibatkan penolakan terhadap perubahan yang radikal atau cepat dalam sistem politik. Hal ini dapat membawa stabilitas dan keamanan, tetapi juga dapat menghambat perubahan yang dibutuhkan untuk memperbaiki masalah dan ketidakadilan dalam masyarakat.
4. Liberal
Berfikir bebas dan ingin terus maju untuk menciptakan masyarakat yang lebih inklusif, egaliter, dan demokratis. Namun, kritik terhadap perilaku politik liberal seringkali datang dari golongan konservatif yang menganggap bahwa liberalisme terlalu menekankan hak individu dan mengabaikan kepentingan kolektif. Oleh karena itu penting untuk mempertimbangkan secara hati-hati dampak dari perilaku politik liberal dan menemukan keseimbangan antara hak individu dan kepentingan kolektif dalam masyarakat.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Politik
Perilaku politik pada umumnya ditentukan oleh faktor internal dari individu itu sendiri seperti idealisme, tingkat kecerdasan, kehendak hati dan oleh faktor eksternal seperti kehidupan beragama, sosial, ekonomi, dan sebagainya yang mengelilinginya. Berikut ini penjelasannya:
1. Faktor Internal:
- Idealisme, sikap atau keyakinan yang didasarkan pada kepercayaan bahwa tindakan yang diambil harus sesuai dengan nilai-nilai yang dianggap penting. Namun, idealisme yang berlebihan atau tidak diimbangi dengan pemikiran dan tindakan yang rasional dan realistis dapat menghambat kemampuan seseorang untuk mencapai tujuan politik.
- Tingkat kecerdasan, orang yang memiliki kecerdasan tinggi cenderung lebih kritis dalam memahami isu-isu politik dan mampu membuat keputusan yang rasional dalam memilih pemimpin.
- Kehendak hati, hal ini dapat mempengaruhi perilaku politik seseorang karena memiliki motivasi dalam dirinya sendiri. Namun perlu diingat bahwa motivasi personal yang berlebihan dan tidak sejalan dengan kepentingan umum dapat merugikan masyarakat dan negara secara keseluruhan.
2. Faktor Eksternal:
- Kehidupan beragama, agama seringkali menjadi faktor yang penting dalam membentuk sikap dan pandangan politik seseorang, serta mempengaruhi cara seseorang berpartisipasi dalam kegiatan politik.
- Sosial, hal ini memiliki peran penting dalam perilaku politik seseorang serta mempengaruhi cara dalam berpartisipasi dalam kegiatan politik. Sosial di sini seperti keluarga, teman, komunitas, dan lainnya. Hal ini dikarenakan seseorang dapat memilih untuk mendukung calon tertentu karena lingkungan sosialnya mendukung calon tersebut.
- Ekonomi, kondisi ekonomi seseorang dapat pandangan dan sikap politiknya, serta mempengaruhi cara seseorang berpartisipasi dalam kegiatan politik. Faktor ekonomi ini seperti kebutuhan ekonomi, kesenjangan sosial-ekonomi, kebijakan ekonomi, dan lainnya.
Contoh Perilaku Politik Yang Bisa Kamu Lakukan!
- Melakukan pemilihan untuk memilih wakil rakyat / pemimpin. Dalam pemilihan umum warga negara berhak memilih calon yang dianggap cocok untuk mewakili mereka. Dalam memilih biasanya pemilih mempertimbangkan berbagai faktor seperti program kerja, rekam jejak, karakter, dan visi misi calon yang bersangkutan.
- Mengikuti dan berhak menjadi insan politik yang mengikuti suatu partai politik atau parpol, mengikuti ormas atau organisasi masyarakat atau LSM (lembaga swadaya masyarakat)
- Ikut serta dalam pesta politik seperti rapat umum, deklarasi dukungan, konvensi politik, kampanye rumah ke rumah, dan acara amal atau sosial. Melalui partisipasi dalam pesta politik, masyarakat dapat mempelajari lebih lanjut tentang program dan rencana aksi calon tersebut.
- Ikut menyalahkan atau menurunkan para pelaku politik yang berotoritas. Masyarakat dapat mengkritik dan mengevaluasi para pemimpin politik atau pejabat publik apabila merasa tidak puas dengan kinerja mereka. Dalam hal ini, masyarakat harus tetap mengedepankan sikap yang menghormati hukum dan tata tertib yang berlaku serta tidak melakukan tindakan pengrusakan atau kekerasan.
- Berhak untuk menjadi pimpinan politik merupakan salah satu contoh perilaku politik yang dijalankan masyarakat untuk mempengaruhi perubahan dalam sistem politik. Pada dasarnya, setiap warga negara mempunyai hak untuk terlibat dalam politik dan memiliki kesempatan untuk menjadi pimpinan politik.
- Berkewajiban untuk melakukan hak dan kewajibannya sebagai insan politik guna melakukan perilaku politik yang telah disusun secara baik oleh undang-undang dasar dan perundangan hukum yang berlaku.
Nah, itulah penjelasan mengenai perilaku politik. Perilaku politik sangat penting dalam kehidupan masyarakat karena politik merupakan cara masyarakat membagi kekuasaan dan mengambil keputusan tentang bagaimana kehidupan masyarakat diatur.
Dalam mempengaruhi pandangan politik seseorang, diperlukan strategi agar bisa meyakini masyarakat. Hal ini dikenal dengan political marketing. Politik marketing adalah bentuk pemasaran yang digunakan oleh kandidat politik, partai politik, atau organisasi politik dalam upaya untuk memenangkan pemilihan umum, meningkatkan dukungan publik, dan memperkuat citra atau branding politik mereka.
Belajar Political Marketing di Mini MBA Political Marketing
Kamu dapat mempelajari political marketing bersama Mini MBA Political Marketing by Kuncie. Mini MBA Political Marketing adalah program Political Marketing pertama dan satu-satunya di Indonesia yang mengakomodasi kebutuhan Anda dalam pemasaran politik. Kuncie berkolaborasi dengan SBM ITB dan LSI untuk menyajikan pembelajaran dasar dalam Political Marketing, seperti:
✅ Mengerti orientasi pasar, manajemen pemasaran, dan customer focus
✅ Market Intelligence untuk karakter pemilih
✅ Strategi pembangunan produk politik
✅ Aspek dalam kampanye dan media kampanye (konvensional & non-konvensional)
✅ Study Case dengan pendekatan yang relevan di Indonesia
Dengan mengikuti Mini MBA Political Marketing, kamu akan dibimbing oleh para pengajar ahli. Pembelajaran akan dilakukan secara online melalui sesi live dan juga recorded video. Program ini sangat cocok untuk petinggi partai politik, kandidat politik dan pendukungnya, pengambil keputusan di pemerintahan, government relations manager & CSR di perusahaan, dan lain sebagainya. Nah, tunggu apa lagi? Ayo daftar program Mini MBA Political Marketing sekarang juga!
Komentar