Employee engagement terlihat sederhana, tapi adalah salah satu faktor penting dalam berjalannya suatu perusahaan atau organisasi. Suatu penelitian menyatakan bahwa employee engagement yang baik mempengaruhi profit dan keberhasilan suatu perusahaan.
Jika suatu karyawan merasa memiliki hubungan yang baik dengan perusahaan/organisasi tempat mereka bekerja, mereka akan bekerja dengan lebih giat, lebih lama, dan cenderung akan memotivasi sesama karyawan untuk melakukan hal yang sama. Bahkan, karyawan yang merasa terhubung dengan perusahaan/organisasinya bisa menjadi jalur komunikasi employee branding yang baik dan mengajak calon talenta potensial untuk bergabung.
Tapi, sebelum kita menggali aspek employee engagement terlalu dalam, mari kita ulas terlebih dahulu arti dari employee engagement! Simak bagian di bawah ini!
Arti Employee Engagement
Employee engagement adalah suatu upaya untuk memahami dan menggambarkan hubungan antara perusahaan dan karyawannya, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Employee engagement terlihat dari bagaimana seorang karyawan antusias dengan pekerjaannya, sehingga mengambil tindakan positif untuk meraih target/goal perusahaan.
Pentingnya Employee Engagement
Dari sudut pandang perusahaan, employee engagement menunjukkan loyalitas karyawan terhadap perusahaan, spesifiknya terhadap pekerjaannya. Dengan employee engagement, perusahaan bisa mengukur produktivitas dan meningkatkannya, sekaligus menurunkan turnover rate atau kebijakan PHK. Maka dari itu, perusahaan akan berusaha menjaga employee engagement-nya agar karyawan tetap setia dan terus produktif.
Dari sudut pandang pegawai, employee engagement bisa membuat karyawan sadar akan peran dan kontribusi mereka, agar mereka merasa lebih termotivasi ketika bekerja.
Untuk lebih lengkapnya, simak manfaat employee engagement di bawah ini!
Manfaat Employee Engagement
Employee engagement tidak hanya membawa manfaat bagi perusahaan, tapi juga bagi karyawan dan manajer/pemimpin tim. Untuk memahaminya lebih lanjut, simak penjelasannya di bawah ini!
1. Bagi Perusahaan
– Mempunyai karyawan yang suportif
– Adanya komitmen dari karyawan
2. Bagi Karyawan
- Menciptakan iklim inovatif
- Membentuk ikatan kuat dengan perusahaan
- Termotivasi untuk bekerja dengan lebih produktif
3. Bagi Perusahaan
- Mempunyai tim yang suportif dan kompak
- Menyelesaikan konflik secara lebih mudah
Indikator Employee Engagement
Employee engagement adalah sesuatu yang bisa diukur. Untuk mengukur employee engagement di perusahaanmu, kamu bisa menggunakan indikator-indikator berikut ini:
1. Tidak Terlibat Sama Sekali (Not Engaged/Disengaged)
Karyawan tidak berkomitmen & tidak terlibat kegiatan perusahaan sama sekali
2. Agak Terlibat (Barely Engaged)
Karyawan kurang termotivasi dan hanya memberikan bare minimum
3. Hampir Terlibat (Moderately Engaged)
Karyawan yang termotivasi tapi tidak berkinerja bagus, biasanya karena ada 1-2 faktor tentang pekerjaan mereka yang menahan keterlibatan penuh
4. Terlibat (Engaged)
Karyawan yang termotivasi dan menyukai tempat kerja mereka, tapi cenderung pasif
5. Sangat Terlibat (Highly Engaged)
Karyawan yang merasa terhubung dengan tim, menyukai pekerjaannya, dan memiliki sentimen positif terhadap perusahaan
Cara Meningkatkan Employee Engagement
Jika kamu tergabung di tim Human Resources atau Human Capital, pengadaan program yang dapat menjaga dan meningkatkan employee engagement adalah tanggung jawab kamu. Secara garis besar, strategi untuk mengadakan program ini adalah mementingkan perspektif atau kebutuhan karyawan itu sendiri.
Dengan begitu, karyawan akan merasa diapresiasi oleh perusahaan dan memiliki ruang untuk berkembang. Alhasil, karyawan bisa memiliki ikatan emosional yang lebih baik dengan perusahaan.
Berikut adalah cara-cara yang bisa kamu lakukan untuk meningkatkan employee engagement di perusahaan:
1. Buat Program Pengembangan Diri
Karyawan yang merasa memiliki ruang untuk mengembangkan diri akan merasa memiliki ikatan yang lebih baik dengan perusahaan.
2. Beri Feedback
Karyawan yang mendapatkan saran dan masukan akan bisa memperbaiki kinerjanya sesuai harapan dan merasakan adanya perbaikan atau perkembangan dalam bekerja.
3. Buat Pekerjaan Terasa Lebih Menyenangkan
Bekerja adalah sesuatu yang relatif monoton dan membosankan. Dengan membuat pekerjaan jadi lebih menyenangkan, karyawan akan lebih termotivasi dan menikmati proses bekerjanya.
4. Beri Ruang bagi Karyawan untuk Berpendapat
Karyawan sangat senang bila suaranya didengar, karena mereka merasa dianggap menjadi bagian dari perusahaan. Bahkan, ketika karyawan diberi ruang untuk berpendapat, mereka seringkali memiliki ide brilian yang sebelumnya tidak terpikirkan oleh atasan. Beberapa cara yang bisa dilakukan sebagai ruang berpendapat bagi karyawan adalah survei atau diskusi empat mata.
5. Perhatikan Kesehatan dan Kebahagiaan Karyawan
Work-life balance adalah kunci kebahagiaan dan kesehatan karyawan. Karyawan yang stres, kelelahan, bahkan sakit karena kerja terlalu keras akan menyebabkan produktivitas dan bahkan loyalitas mereka turun. Cara yang bisa kamu lakukan adalah memberikan member keanggotaan gym, asuransi kesehatan, menyediakan katering makanan sehat, dan pelatihan mindfulness.
6. Jalankan Values Perusahaan
Sebagai bagian dari tim rekrutmen, kamu perlu merekrut karyawan dengan sikap & visi yang sejalan dengan value perusahaan. Pastikan kultur bekerja sehat yang sudah kamu bangun dari awal tetap terjaga.
Maksimalkan proses onboarding dan probation untuk melihat apakah karyawan yang direkrut cocok dengan kultur perusahaan, bisa membantu sesama karyawan untuk jadi produktif, dan memiliki ikatan yang kuat dengan perusahaan.
7. Berikan Motivasi untuk Berani Bereksperimen
Kesempatan untuk bereksperimen dan mencoba hal baru tanpa takut gagal adalah satu aspek dalam bekerja yang sangat menarik dan berharga. Hal ini akan sangat dihargai oleh karyawan.
8. Ciptakan Hubungan yang Erat dalam Pekerjaan
Menjalin hubungan yang baik dengan karyawan adalah hal yang sulit, namun tidak bisa diabaikan. Ciptakanlah komunikasi yang interaktif dalam setiap tim dan motivasi mereka untuk berani menyampaikan pendapat tanpa ragu.
9. Hormati Seluruh Karyawan
Berilah karyawan otonomi atas pekerjaan mereka dan jangan micromanaging. Coba untuk bersikap lebih santai dan toleran pada berbagai kesalahan kecil yang masih dalam batas kewajaran. Lalu, hormati pula kehidupan pribadi mereka dengan tidak mengontak ataupun memberi tugas kantor di luar jam kerja.
10. Berikan Pengakuan kepada Karyawan
Pengakuan adalah hal yang sederhana namun sangat berharga. Pengakuan dalam bentuk pujian, sertifikat, atau bahkan pengumuman akan menjadi hal tak terlupakan bagi seorang karyawan, dan akan memotivasinya untuk terus produktif dan memiliki ikatan positif dengan perusahaan.
Cara Mengukur Employee Engagement
Ada beberapa cara atau metric yang bisa kamu gunakan untuk mengukur angka keterlibatan karyawan di perusahaanmu. Cara-cara tersebut adalah sebagai berikut:
1. Employee Engagement Survey
Ada banyak bentuk employee engagement survey yang ada, tapi yang paling terkenal adalah yang dirilis oleh Gallup, yaitu The Gallup Q12 Index. Di penelitiannya, Gallup menyusun kuesioner berisi 12 pertanyaan yang dijadikan indeks penilaian seberapa terlibatnya karyawan di suatu perusahaan. Beberapa contoh pertanyaan tersebut adalah:
- Apa Anda mengetahui apa yang perusahaan harapkan dari Anda?
- Apakah ada sosok di lingkungan kerja yang mendukung perkembangan diri Anda?
- Dalam 1 tahun terakhir, apakah Anda merasa memiliki kesempatan untuk belajar dan bertumbuh?
2. Employee Net Provider Score (eNPS)
Awalnya, eNPS digunakan untuk mengukur level kepuasan dan loyalitas pelanggan. Namun, kini cara tersebut digunakan oleh perusahaan untuk mengukur hal yang sama kepada karyawan mereka. Secara singkat, eNPS membantu kamu mengukur employee engagement melalui indeks angka 1-10 dalam kategori berikut:
- Detractor [0-6]: tidak senang dengan perusahaan dan cenderung malas-malasan bekerja.
- Pasif [7-8]: netral, umumnya puas tetapi tidak sepenuhnya berkomitmen pada perusahaan.
- Promotor [9-10]: karyawan paling positif, termotivasi, dan puas terhadap perusahaan.
3. Absensi & Turnover Karyawan
Persentase absensi dan turnover bisa menjadi alat ukur bagimu untuk melihat apakah employee engagement di perusahaan tergolong baik atau buruk. Suatu penelitian menyatakan bahwa perusahaan harus menargetkan rasio turnover tahunan di angka 10% atau kurang. T
ak hanya itu, angka absensi tinggi juga tidak langsung menandakan employee engagement yang baik, karena meski mereka hadir tiap hari bukan berarti mereka termotivasi dan produktif.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Employee Engagement
Agar kamu bisa menjaga employee engagement di perusahaan, kamu perlu menyimak faktor-faktor berikut. Jika kamu bisa menangani dan menjaga faktor-faktor berikut, karyawan yang bekerja di perusahaanmu akan merasa lebih dihargai, sehingga memiliki hubungan yang lebih baik dengan perusahaan. Faktor-faktor tersebut adalah:
1. Karyawan memiliki informasi dan fasilitas yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan dengan baik.
2. Karyawan mengerjakan pekerjaan yang membuka ruang untuk memanfaatkan dan mengembangkan potensi yang dimiliki.
3. Karyawan memiliki kepercayaan terhadap para pemimpin senior untuk memimpin perusahaan menuju kesuksesan di masa depan.
4. Karyawan memiliki keyakinan atas kesuksesan perusahaan di masa depan.
5. Karyawan mendapatkan tantangan yang menarik ketika bekerja.
6. Pendapat karyawan diperhitungkan di tempat kerja.
7. Perusahaan memberikan pengakuan atas kontribusi karyawannya.
8.    Perusahaan menyediakan peluang dan program pertumbuhan profesional karyawan.
9. Para pemimpin senior menghargai karyawan sebagai sumber daya terpenting di perusahaan.
10. Para pemimpin senior memiliki integritas.
Dapatkan Strategi Human Capital Management Terbaik di Program dari Kuncie & UGM!
Agar kamu bisa menjaga employee engagement dengan baik, perusahaan kamu perlu memiliki Human Capital Management yang berfungsi secara optimal. Untuk itu, kamu membutuhkan tips dan trik pembuatan strateginya. Untungnya, Kuncie bekerja sama dengan Universitas Gajah Mada untuk menghadirkan Program Executive Human Capita Management!
Kuncie Executive Human Capital Managementini dibuat agar kamu bisa mempelajari dasar, strategi, hingga tips sukses Human Capital yang bisa kamu terapkan secara langsung! Rangkaian kelas ini juga dibawakan oleh ahli di bidang Human Capital, lho!
Yuk langsung daftarkan dirimu di program Executive Human Capital Management dari Kuncie dan UGM!
Referensi:
https://employers.glints.com/id-id/blog/apa-itu-employee-engagement-dan-cara-yang-dipakai-perusahaan/
https://accurate.id/marketing-manajemen/employee-engagement-adalah/
https://id.hrnote.asia/orgdevelopment/employee-engagement-200703/
https://www.cakeresume.com/resources/employee-engagement-adalah?locale=id
Komentar