Jika kamu adalah pemilik bisnis, atau mungkin berencana untuk memiliki sebuah bisnis, ada satu hal yang sangat penting untuk kamu pahami. Hal itu adalah analisis Break Even Point. Analisis Break Even Point dianggap sangat krusial karena pengaruhnya terhadap pembuatan keputusan penting bisnis dan perencanaan keuangan.
Supaya bisa melakukan analisis Break Even Point, kamu harus terlebih dahulu memahami seluk-beluk Break Even Point. Maka dari itu, Kuncie ingin mengajak kamu untuk membahas mengenai apa itu BEP dan mempelajari lebih dalam mengenai Break Even Point melalui artikel ini. Yuk kita simak bersama-sama!
Apa itu Break Even Point?
Apa itu BEP? Kamu pasti pernah mendengar istilah impas atau balik modal kan? Nah istilah-istilah umum tersebut merupakan istilah yang akan dengan mudah membuat kamu memahami pengertian Break Even Point.
Dalam dunia ekonomi, Break Even Point adalah suatu kondisi keuangan perusahaan di mana jumlah pendapatannya sama dengan jumlah pengeluarannya untuk melakukan produksi. Artinya, di keadaan ini perusahaan sedang tidak mengalami keuntungan atau kerugian.
Baca Juga: Segmentasi Pasar: Jenis, Cara, Manfaat, Dan Kekurangan
Dasar-Dasar Break Even Point yang Harus Dipahami
Setelah mempelajari apa itu BEP, ada enam hal dasar mengenai Break Even Point yang sangat wajib untuk dipahami. Enam hal tersebut adalah:
- Hal utama dalam perhitungan BEP adalah biaya tetap dan biaya variabel.
- Perubahan selama produksi tidak mempengaruhi nilai biaya tetap dan tetap konstan.
- Munculnya perubahan volume kapasitas produksi tentunya mempengaruhi nilai biaya variabel secara keseluruhan.
- Nilai jual barang bersifat tetap, selama dilakukan analisis dan tidak menyebabkan perubahan harga jual yang ditetapkan oleh perusahaan.
- Jika dilihat dari perhitungan Break Even Point, jumlah produk yang dihasilkan akan selalu dianggap habis terjual.
- Perhitungan Break Even Point berlaku untuk satu barang atau produk. Jika perusahaan memproduksi banyak produk, maka perusahaan perlu melakukan pemerataan hasil penjualan dari masing-masing produk.
Jika keenam hal dasar tersebut sudah kamu pahami, mari kita lanjutkan dengan membahas elemen dalam Break Even Point.
Elemen dalam Break Even Point
1. Fixed Cost (Biaya Tetap)
Biaya tetap adalah elemen utama dalam Break Even Point. Biaya tetap adalah biaya yang akan selalu dikeluarkan oleh perusahaan walaupun perusahaan tidak memproduksi barang.
2. Variabel Cost (Biaya Variabel)
Biaya variabel adalah kebalikan dari biaya tetap. Hal ini dikarenakan biaya variabel mengikuti jumlah produksi yang dikeluarkan perusahaan. Biaya variabel dapat dilihat sebagai biaya yang digunakan untuk membiayai sumber daya manusia, peralatan, dan lain sebagainya.
3. Mixed Cost
Mixed Cost meerupakan penggabungan dari gabungan biaya tetap dan biaya variabel yang wajib dibayar, walaupun perusahaan tidak sedang melakukan produksi. Namun, ketika produksi perusahaan sedang berjalan dan jumlahnya terus meningkat, maka Mixed Cost akan terus mengikuti hasil produksi.
4. Harga Pokok Penjualan
Elemen ini dihasilkan dari penjumlahan seluruh biaya. Elemen ini merupakan harga murni dengan nominal Break Even Point yang sama. Hal ini dapat dipahami karena nilai keuntungan yang terkandung dalam harga pokok penjualan sama dengan nol.
5. Margin Keuntungan
Elemen terakhir dalam Break Even Point ini merupakan bagian yang harus ditambahkan pada harga produk setelah Break Even Point dapat dihitung. Tujuannya adalah untuk menentukan harga jual produk sesuai dengan yang diinginkan.
Cara Menghitung Break Even Point
Terdapat 3 tipe perhitungan Break Even Point, yakni Break Even Point per Unit, Sales, dan Cost. Yuk kita bahas satu per satu!
1. Break Even Point per Unit
Perhitungan BEP per Unit digunakan untuk mengetahui kontribusi produk per unit terhadap keuntungan yang dicapai dari penjualan. Untuk menghitungnya, kamu bisa menggunakan rumus berikut ini:
BEP per Unit = Biaya Tetap ÷ (Harga Jual per Unit – Biaya Variabel per Unit)
2. Break Even Point per Sales
Metode perhitungan ini didasarkan pada biaya tetap dibagi dengan selisih harga jual dan pembandingnya. Berikut adalah rumus untuk menghitung Break Even Point per Sales:
BEP per Sales = Biaya Tetap ÷ [1 – (Total Variabel ÷ Total Harga)]
3. Break Even Point per Cost
Penggunaan metode perhitungan Break Even Point per biaya didasarkan pada harga pokok barang, kemudian dikurangi margin keuntungan atau harga jual. Cara ini adalah cara yang paling sering digunakan karena dianggap paling mudah. Rumusnya menghitungnya adalah
BEP per Cost = (Total Biaya Tetap + Total Biaya Variabel) ÷ Total Unit
Manfaat Melakukan Analisis Break Even Point
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, melakukan analisis Break Even Point adalah hal krusial bagi sebuah perusahaan. Bukan tanpa alasan, melakukan analisis Break Even Point sangat bermanfaat lho untuk keuangan perusahaan!
1. Mengetahui Total Biaya Produksi
Dari rumus yang dijelaskan di atas, dapat dilihat bahwa melakukan analisis Break Even Point akan sangat membantu perusahaan mengetahui total biaya yang diperlukan dalam proses produksi.
2. Menemukan Biaya Tak Terduga
Ketika melakukan analisis Break Even Point, perusahaan harus menyusun semua komitmen keuangan untuk mengetahui di mana Break Even Point. Analisisnya akan membantu membatasi jumlah biaya tak terduga di masa mendatang.
3. Menjadi Dasar Perhitungan Keuntungan
Harga jual produk yang dihasilkan dari keuntungan harus dihitung dengan menghitung Break Even Point lalu ditambah dengan margin keuntungan. Margin keuntungan adalah ukuran keuntungan pada setiap produk yang ingin dijual.
4. Mengestimasi Pengembalian Modal
Agar dapat mengetahui kapan modal dapat dikembalikan, perusahaan harus terlebih dahulu mengetahui jumlah produk yang harus dijual dalam periode tertentu. Jika perusahaan tidak melakukan perhitungan Break Even Point, maka estimasi jumlah produk yang akan terjual tidak dapat dihitung.
5. Membuat Keputusan Secara Cermat
Hasil analisis Break Even Point akan membantu perusahaan membuat keputusan berdasarkan data, bukan berdasarkan keinginan atau hal emosional.
6. Menetapkan Target Pendapatan Penjualan
Setelah melakukan analisis Break Even Point, perusahaan akan mengetahui secara presisi berapa banyak penjualan yang diperlukan untuk mencapai untung. Hal ini pada akhirnya membantu menetapkan tujuan penjualan yang lebih terukur.
7. Mengamankan Pendanaan
Analisis Break Even Point adalah komponen kunci dari perencanaan bisnis. Selain itu, analisis ini juga menjadi persyaratan jika perusahaan ingin mendapatkan investor atau meminjam dana.
8. Menetapkan Harga Produk dengan Tepat
Menemukan Break Even Point akan membantu perusahaan menentukan harga produk dengan lebih baik dari sudut pandang bisnis.
Matang Persiapkan Bisnis bersama Kelas Jago Bisnis
Kunci dari keberhasilan bisnis terletak pada persiapannya. Ayo, persiapkan bisnismu dengan lebih matang dengan mempelajari cara mengelola keuangan, memulai dan mengelola bisnis, sampai cara memasarkan bisnismu melalui copywriting yang tepat sasaran.
Butuh bantuan? Ayo ikut kelas Jago Bisnis dari Kuncie. Cukup mengeluarkan uang sebesar Rp149.000, kamu udah bisa dapatkan semua ilmunya!
Daftar sekarang juga di sini!
Komentar