Struktur Novel Yang Baik Dengan 7 Point Structure

August 11, 2023
Category: Creative
[sgmb id=2]

Tahukah kamu menerapkan struktur cerita yang baik dan benar dalam penulisan novel tidak semudah membalikkan telapak tangan? Terkadang, kamu pasti merasa ingin menjadi pantser saja. Apalagi kalau struktur cerita sejak awal sering membuat kepala pening. Sayangnya, kamu tidak bisa begitu saja melupakan tahapan ini. Pasalnya, struktur cerita bisa membantu dalam menyusun plot untuk narasi novel. Terlebih lagi, cerita yang terstruktur rapi akan membuat kamu tahu kapan harus mengakhiri cerita maupun melanjutkan ke proses  berikutnya. 

Oleh karena itu, dalam artikel ini Kuncie akan membahas salah satu struktur cerita yang efektif untuk penulisan novel yaitu 7-point structure. 

Apa itu Novel?

Novel adalah salah satu bentuk karya sastra panjang dan berisi cerita fiksi kompleks. Biasanya, novel terdiri dari beberapa bab atau bagian yang menggambarkan perkembangan karakter, konflik, dan alur cerita memadai. Novel memiliki ruang yang lebih luas untuk mengembangkan cerita dan karakter, dibandingkan dengan bentuk karya sastra lainnya seperti cerpen atau novella.

Secara umum, novel merupakan hasil dari imajinasi pengarang yang menciptakan dunia dan karakter-karakter dalam cerita. Pengarang menggunakan kata-kata dan struktur naratif untuk membawa pembaca dalam perjalanan panjang dan mendalam. Novel biasanya memiliki tema, pesan, atau tujuan tertentu yang ingin disampaikan oleh pengarang kepada pembaca.

Novel juga cenderung mengeksplorasi berbagai aspek kehidupan manusia, seperti hubungan antarpribadi, perjalanan emosional, pertumbuhan perkembangan karakter, serta konflik sosial dan politik. Novel dapat mengangkat berbagai tema, seperti cinta, persahabatan, perjuangan hidup, konflik antarbudaya, ketegangan moral, atau perubahan sosial.

Salah satu hal yang membedakan novel dengan bentuk karya sastra lainnya adalah panjangnya. Novel biasanya memiliki jumlah kata yang jauh lebih banyak dibandingkan dengan cerpen atau novella. Ini memungkinkan pengarang untuk mengembangkan plot, karakter, dan dunia cerita dengan lebih rinci dan mendalam.

Selain itu, novel juga memberikan kesempatan kepada pengarang untuk menjelajahi berbagai teknik penceritaan, seperti penggunaan sudut pandang, gaya bahasa, dialog, dan deskripsi. Hal ini memberikan kebebasan bagi pengarang untuk mengeksplorasi beragam gaya penulisan dan menciptakan pengalaman membaca yang unik.

Novel memiliki peran penting dalam dunia sastra dan budaya. Banyak novel yang menjadi karya klasik yang dihargai secara luas dan membentuk landasan penting dalam kajian sastra. Novel juga merupakan medium yang kuat dalam menyampaikan pandangan dunia, merangsang pemikiran, serta memengaruhi pembaca dengan cerita dan pesan yang dikandungnya.

Ciri-Ciri Novel

Novel memiliki ciri-ciri yang membedakannya dari bentuk karya sastra lain. Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri umum yang dapat ditemukan dalam novel:

1. Panjang dan Kompleksitas

Novel cenderung memiliki cerita yang lebih panjang dibandingkan dengan bentuk karya sastra lainnya, seperti cerpen atau novella. Hal ini memungkinkan pengarang untuk mengembangkan alur cerita, karakter, dan tema dengan lebih mendalam.

2. Plot yang Teratur

Novel umumnya memiliki struktur plot yang teratur, dengan pengenalan karakter dan latar belakang, pemicu konflik, peningkatan konflik, puncak konflik, penyelesaian, dan akhir cerita. Struktur plot ini membantu menjaga kelancaran cerita dan membuat pembaca terlibat dalam perkembangan cerita.

3. Pengembangan Karakter yang Kompleks

Novel memberikan ruang yang cukup bagi pengarang untuk mengembangkan karakter-karakter yang kompleks. Pembaca dapat melihat perubahan karakter utama seiring dengan perjalanan cerita. Pengarang menggambarkan karakter dengan detail, menyajikan latar belakang, motivasi, sifat, dan hubungan mereka dengan karakter lain.

4. Dialog yang Menarik

Novel sering mengandung dialog yang mendalam. Dialog digunakan untuk mengungkapkan karakter, memperjelas konflik, dan memajukan cerita. Dialog yang baik dapat memberikan kehidupan pada karakter dan meningkatkan keaslian cerita.

5. Penggunaan Gaya Bahasa yang Khas

Novel juga memiliki gaya bahasa yang khas, yaitu mencerminkan kepribadian pengarang atau menggambarkan karakter dan suasana. Gaya bahasa yang baik dapat memberikan nuansa dan suasana yang khas pada cerita, meningkatkan imajinasi pembaca, dan memberikan pengalaman membaca.

6. Penggambaran Latar yang Kaya

Novel sering menampilkan penggambaran latar yang kaya dan detail. Pengarang menggunakan deskripsi mendalam untuk menggambarkan tempat, waktu, dan suasana di mana cerita berlangsung. Penggambaran latar yang baik dapat membantu pembaca memahami dan memvisualisasikan dunia dalam novel.

7. Tema yang Mendalam

Novel mengangkat tema yang kompleks dan mendalam. Pengarang menggunakan cerita dan karakter untuk menjelajahi isu-isu sosial, emosional, moral, atau filosofis. Tema dalam novel dapat menginspirasi pembaca untuk merenung, mempertanyakan, dan memahami lebih dalam tentang kehidupan serta  kondisi manusia.

Struktur Novel

Dalam penulisan sebuah novel, terdapat beberapa struktur umum yang digunakan untuk mengorganisasi alur cerita dan memastikan kelancaran pembacaan. Berikut ini adalah beberapa struktur yang sering digunakan dalam novel:

1. Abstrak

Dalam konteks struktur novel, abstrak mengacu pada pengenalan cerita yang memberikan gambaran umum tentang latar belakang, setting, dan karakter-karakter utama. Abstrak menjadi dasar bagi pembaca untuk memahami konteks cerita.

2. Orientasi

Bagian ini mengenalkan pembaca pada karakter utama, latar belakang, dan situasi awal yang dihadapi. Ini memberikan pemahaman awal tentang tokoh-tokoh dan konteks di mana cerita berlangsung.

3. Komplikasi

Bagian ini menjelaskan tentang masalah, konflik, atau tantangan yang dihadapi oleh karakter utama. Komplikasi menggerakkan alur cerita dan menimbulkan ketegangan atau rintangan yang harus diatasi oleh karakter-karakter.

4. Klimaks

Klimaks merupakan titik konflik mencapai tingkat tertinggi. Biasanya berupa momen krusial di mana ketegangan mencapai puncaknya dan menentukan arah serta hasil cerita.

5. Evaluasi

Setelah klimaks, evaluasi terjadi di mana konsekuensi atau dampak dari peristiwa klimaks dievaluasi. Pada tahapan ini berbagai karakter mungkin merenungkan keputusan dan tindakan mereka serta menghadapi konsekuensi dari peristiwa yang terjadi.

6. Resolusi

Bagian ini menunjukkan bagaimana konflik diselesaikan atau diatasi. Pertanyaan-pertanyaan yang dihadapi oleh karakter utama akhirnya terjawab, dan alur cerita mendekati ending. Resolusi dapat berupa jawaban, pengungkapan, perdamaian, atau pembelajaran yang terjadi bagi karakter-karakter.

7. Koda

Koda memberikan penutup bagi cerita dan memperjelas akhir cerita. Selain itu, koda memberikan kesempatan untuk merenungkan atau memberikan pesan terakhir kepada pembaca.

Struktur novel dengan abstrak, orientasi, komplikasi, klimaks, evaluasi, resolusi, dan koda memberikan kerangka kerja yang umum digunakan untuk mengorganisasi alur cerita dalam novel. Namun, penting untuk dicatat bahwa struktur ini dapat bervariasi tergantung pada kebutuhan dan gaya penulisan pengarang.

Apa itu Struktur Cerita 7-Point Structure dan Bagaimana Cara Menerapkannya?

Struktur cerita 7-Point Structure adalah pendekatan yang digunakan untuk mengorganisasi alur cerita dalam narasi. Dengan menggunakan tujuh poin penting, struktur ini membantu penulis dalam membangun kekuatan dan ketegangan cerita. Berikut adalah penjelasan singkat tentang masing-masing poin dalam struktur 7-Point Structure:

1. Pendahuluan

Poin pertama adalah pendahuluan, di mana pengantar cerita diperkenalkan. Di sini, penulis memperkenalkan karakter utama, latar belakang, dan pengaturan cerita. Tujuannya adalah untuk menarik minat pembaca dan membangun dasar cerita.

2. Pemicu

Poin kedua adalah pemicu, di mana peristiwa atau kejadian penting terjadi dapat mengubah keadaan karakter utama. Pemicu ini akan memunculkan konflik utama dalam cerita dan mendorong karakter untuk mencari solusi atau perubahan.

3. Pertengahan I

Poin ketiga adalah pertengahan I, di mana karakter utama berusaha mengatasi rintangan atau konflik yang muncul setelah pemicu. Di sini, penulis dapat memperkenalkan sub-plot, mengembangkan karakter, atau mengeksplorasi tantangan tambahan yang dihadapi oleh karakter utama.

4. Titik Puncak

Poin keempat adalah titik puncak, di mana konflik mencapai puncaknya. Ini adalah momen krusial dalam cerita di mana keputusan penting dibuat atau pertempuran puncak terjadi. Titik puncak ini memberikan ketegangan maksimum dan mengarah pada penyelesaian cerita.

5. Pertengahan II

Poin kelima adalah pertengahan II, yang mengikuti titik puncak. Di sini, penulis mengelola akibat dari titik puncak dan dampaknya pada karakter-karakter serta cerita. Biasanya, karakter utama berhadapan dengan konsekuensi keputusan dan mempersiapkan diri untuk penyelesaian cerita.

6. Penyelesaian

Poin keenam adalah penyelesaian, di mana konflik utama dalam cerita diselesaikan. Karakter utama menemukan solusi, menghadapi konsekuensi, atau mencapai transformasi pribadi. Penyelesaian ini memberikan jawaban bagi pembaca dan menyelesaikan alur cerita secara memuaskan.

7. Akhir

Poin terakhir adalah akhir, di mana cerita diberikan penutup yang tepat. Di sini, penulis mengakhiri cerita dengan memberikan kesan terakhir, pesan, atau pemikiran terakhir kepada pembaca.

Pelajari 7 Point Structure di Kelas Kaizen Writing Kuncie

Dengan menerapkan struktur 7-Point Structure, kamu dapat membantu mengorganisasi cerita dan menjaga alur tetap kuat agar dapat menarik bagi pembaca. Namun, ingatlah bahwa struktur ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kreativitas kamu sebagai penulis. Kamu dapat mempelajari struktur 7-Point Structure lebih dalam melalui kelas Kaizen Writing bersama Dee Lestari di Kuncie.

Kelas Kaizen Writing merupakan program Kuncie Komplit yang memfasilitasi learners untuk belajar suatu topik secara intensif dengan kurikulum komprehensif didampingi pengajar berpengalaman. Dalam 3 modul learners akan mempelajari tentang menulis lebih dalam. Mulai dari cara mengubah ide menjadi karya, seni bercerita, sentuhan profesional, hingga disiplin kaizen yang diterapkan oleh Dee Lestari selama 20 tahun berkarier sebagai penulis. Yuk daftar segera di sini!

Referensi:

https://tikawidya.com/tutorial-menulis/penulisan-novel-dengan-menggunakan-7-structure-point/

Artikel Terkait

Komentar